Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp baru saja diketahui telah mendaftarkan pembaruan terkini melalui Google Play Beta Program. Lewat versi beta 2.20.196.8 ini, aplikasi milik Facebook tersebut ternyata membawa sejumlah fitur terbaru.
Salah satunya seperti dikutip dari WABetaInfo, Kamis (23/7/2020), fitur yang diketahui turut hadir dalam versi beta ini adalah dukungan satu akun WhatsApp untuk beberapa perangkat.
WhatsApp sendiri sebenarnya sudah diketahui sedang melakukan uji coba fitur ini pada empat perangkat dan fitur pendukung lainnya tengah disiapkan.
Advertisement
Baca Juga
Oleh sebab itu, untuk sekarang, aplikasi itu disebut tengah mengerjakan tampilan untuk fitur yang kemungkinan diberi nama Linked Devices ini.
Menurut tangkapan gambar yang diungkap dari WABetaInfo, melalui laman Linked Devices ini pengguna dapat menambah perangkat baru yang terhubung dengan akun pengguna WhatsApp.
Bagi kamu yang penasaran, tampilan laman ini mirip apabila pengguna menghubungkan akunnya dengan fitur WhatsApp Web, baik di MacoS maupun Windows.
Selain itu, ada informasi lebih lanjut mengenai fitur Advanced Search Mode yang sebelumnya ada di versi 2.20.117. Pada versi beta 2.20.196 ini, WhatsApp terus meningkatkan kemampuan tampilan antarmuka dari fitur pencarian ini.
Untuk diketahui, informasi, Advanced Search Mode memungkinkan pengguna mencari pesan secara spesifik berdasarkan tipenya. Namun perlu diingat seluruh fitur ini masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia.
WhatsApp Bantu 3.500 UMKM Indonesia
Sebelumnya, WhatsApp bekerja sama dengan UKM Indonesia menginisiasi program pelatihan untuk 3.500 pelaku UMKM di 12 kota di Indonesia.
Program "Go Digital & Scale Up with WhatsApp" ini berisi berbagai materi untuk membantu UMKM tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.
Melalui kampanye "BaWA Usaha Aja!" WhatsApp mendukung perekonomian dan masyarakat Indonesia melalui digitalisasi.
Misi yang sama dimiliki oleh sebuah portal khusus, UKM Indonesia, yang berisi informasi terkait perizinan usaha untuk mendorong perkembangan UMKM di Indonesia.
Portal ini dibentuk dan dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Kegiatan ini dilakukan karena berdasarkan laporan Kemenkeu, UMKM adalah sektor yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19.
Public Policy Director APAC WhatsApp Clair Deevy mengatakan, pandemi telah menimbulkan kendala-kendala yang tidak terduga oleh pelaku usaha kecil dan para pelanggan.
“Program yang disusun oleh WhatsApp dan UKM Indonesia ini akan memberikan pelatihan yang bermanfaat bagi pelaku UMKM. Misalnya cara masuk ke perekonomian digital di kondisi sulit ini, sehingga pelaku UMKM bisa membangun usaha dan tetap terhubung dengan pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Clair, melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (22/7/2020).
Program pelatihan ini akan diadakan secara daring agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia berkesempatan untuk partisipasi.
Advertisement
Kurikulum Pelatihan
Pelatihan pun memiliki kurikulum yang mencakup cara mengembangkan bisnis, ketrampilan memasarkan produk, serta bagaimana menjangkau pelanggan dengan memanfaatkan WhatsApp Business.
Ketua UKM Indonesia Dewi Meisari Haryanti pun mengatakan, di Indonesia masih banyak tempat yang belum memiliki infrastruktur internet yang baik. Untuk itu, para peserta pelatihan bisa menggunakan WhatsApp Business yang tetap bisa bekerja dengan baik dalam kondisi internet minim.
“UMKM menyumbang sekitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau sekitar Rp 15,7 triliun per harinya. Mereka juga menciptakan banyak lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia. Untuk itu, inovasi digital merupakan hal penting untuk pelaku bisnis,” tambah Dewi.
Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendorong transformasi digital bagi UMKM di seluruh nusantara.
Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, pihaknya ingin agar UMKM di Indonesia bisa meningkatkan keterampilan digital dan literasi finansial mereka.
"Tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan pesat bagi usaha mereka, tetapi juga untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Iskandar.
Pihaknya sadar, untuk menjangkau ratusan ribu UMKM di Indonesia, pemerintah harus terbuka untuk berkolaborasi. Oleh karena itu, pemerintah mengapresiasi program pelatihan ini.
(Dam/Isk)