IBM Bersama Kemkominfo Dorong Lahirnya Pakar Data Science di Indonesia

Keduanya berkolaborasi dalam program stimulan Digital Talent Scholarship 2020, dengan IBM sebagai penyedia materi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Nov 2020, 09:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi Big Data.
Ilustrasi Big Data. Kredit: Tumisu via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - IBM baru saja mengumumkan kolaborasi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk meningkatkan keterampilan maupun keahlian angkatan kerja muda di bidang komunikasi dan informatika.

Kolaborasi ini dihadirkan melalui program stimulan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020 yang ditargetkan untuk menyiapkan talenta andal di bidang data science dan dapat mendukung transformasi digital Indonesia.

Sebagai mitra dalam penyedia materi, IBM sendiri akan menyediakan materi yang dibuat oleh IBM Skills Academy. Materi ini berisi banyak hal mulai dari data science, artificial intelligence (AI), blockchain, quantum, cloud, hingga cybersecurity.

"Kebutuhan akan data scientist diakui di industri teknologi sebagai salah satu yang sangat mendesak. Harapan kami langkah inidapat membantu memperbanyak pakar data science di Indonesia," tutur Presiden Direktur IBM Indonesia, Tan Wijaya.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (9/11/2020), materi data science yang tersebut juga disiapkan secara khusus, sehingga dapat memperkaya kemampuan digital dan memupuk kemampuan berinovasi di Indonesia.

"Dengan memiliki lebih banyak data scientist di tanah air, akan membantu organisasi untuk melakukan eksperimen, pembangunan dan penerapan AI di dalam negeri," ujarnya melanjutkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate juga mengatakan inisatif program ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sembilan juta talenta digital Indonesia dalam lima belas tahun ke depan.

Selain itu, program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital sekaligus mendorong kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Terlebih, Indonesia saat ini memiliki kelangkaan ahli digital, terutama di bidang industri teknologi.

"Kolaborasi yang kami lakukan bersama perusahaan teknologi dunia termasuk IBM, merupakan komitmen kami dalam mengembangkan talenta untuk keahlian-keahlian yang akan muncul dan berhubungan antara lain dengan data science, AI, dan cybersecurity," ujar Johnny. 

IBM Sediakan Layanan Cloud untuk Bantu Distribusi Alat Medis Covid-19 di Indonesia

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Di sisi lain, beberapa bulan lalu, IBM IBM menyediakan layanan berbasis komputasi awan (cloud) untuk membantu proses distribusi alat medis Covid-19 di Indonesia. Inisiatif ini merupakan upaya perusahaan untuk membantu BNPB dalam menangani pandem Covid-19.

Beralamat di https://logistikgugascovid19.org/, layanan ini memungkinkan BNPB untuk memantau dan melacak distribusi serta suplai alat medis ke lebih dari tiga ribu lembaga kesehatan se-Indonesia.

Memanfaatkan Platform-as-a-Service (PaaS) dari IBM, layanan ini dapat menyajikan analisis data yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan medis.

Layanan ini akan mengirimkan pemberitahuan kepada tim relawan apabila ada barang yang dibutuhkan, sehingga relawan bisa menyiapkan dan memastikan ketersediannya.

"Kami ingin membantu Pemerintah dan BNPB untuk menangani distribusi logistik alat-alat kesehatan yang dapat dilakukan tepat sasaran. Untuk itu kami merasa aplikasi ini sangat penting untuk dibuat dan kami memilih untuk menempatkannya di PaaS IBM karena cepat dan mudah untuk mengatur aplikasi dan data yang ada dari mana pun," ujar Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia melalui keterangan tertulis.

Teknologi PaaS IBM, kata Tan, mudah digunakan di berbagai platform dan mampu "mendukung beban kerja penting secara aman."

Peran penting logistik

Distribusi peralatan medis memang dapat menjadi permasalahan di tengah krisis kesehatan yang dipicu berbagai faktor seperti wabah atau bencana alam.

Ini dapat berakibat pada suplai kebutuhan yang tidak dapat diprediksi lebih awal. Proses pelacakan suplai barang secara manual bisa jadi kurang akurat, serta memerlukan kecermatan dan waktu lebih banyak.

Sementara itu, Yono Reksoprodjo, Kepala Bidang Logistik Gugus Tugas Relawan Percepatan Penanganan COVID-19 menyebut logistik berperan penting dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Dengan luasan dampak wabah yang terjadi saat ini di Indonesia, akan sulit mengendalikan operasi logistik bantuan tanpa dibekali sistem managemen yang baik," kata Yono.

Yono mengatakan perlu adanya sistem yang mampu mengarahkan ke mana bantuan harus disampaikan secara tepat. Selain itu, sistem ini juga harus punya kemampuan prediksi kebutuhan.

"Kami cukup senang saat ini dibantu oleh relawan kebencanaan IBM Indonesia yang meminjamkan hasil karyanya sendiri untuk kami gunakan. Semoga ini segera berlalu dan Tuhan Yang Maha Kuasa membalas budi baik semua pihak yang telah membantu," ujar Yono.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya