Indonesia Minim SDM Bidang Digital

Menkominfo Johnny G. Plate menyebut saat ini Indonesia membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0.

oleh Iskandar diperbarui 18 Jun 2020, 16:31 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 16:31 WIB
Menkominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, di Jakarta, Selasa (28/1/2020). (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menilai sampai saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, yang mana tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih minim.

Untuk mengatasi kekurangan ini Johhny mengklaim pihaknya tengah berupaya membekali tenaga kerja di Indonesia dengan Program Stimulus Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) 2020.

"Laporan World Bank pada 2016 mencatat saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja semi terampil dan terampil sebesar 9 juta orang dalam 15 tahun," ujarnya dalam Pembukaan Online Academy Angkatan 2 DTS 2020 secara virtul dari Jakarta, belum lama ini.

Artinya, ia menambahkan, rata-rata kita harus menghasilkan talenta digital sejumlah 600.000 orang setiap tahun.

Johnny pun menyebut saat ini Indonesia membutuhkan berbagai talenta yang memiliki keahlian industri 4.0.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hard Skills

Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0. Dok: engineersjournal.ie

"Kita saat ini sangat membutuhkan beberapa jenis hard skills untuk menghadapi revolusi industri 4.0, seperti Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things, Machine Learning, dan sebagainya," tuturnya.

Selain keahlian dalam bentuk hard skills, Menteri Johnny menyatakan setiap talenta digital harus dilengkapi dengan soft-skill yaitu 21st Century Skills.

"Saya menyebutnya sebagai 4C, yakni Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Kombinasi dari kecakapan-kecakapan inilah yang paling dibutuhkan untuk akselerasi transformasi digital menuju digital society Indonesia," jelasnya.

 


Alasan Digelarnya DTS

Ilustrasi industri 4.0
Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)

Guna menyiapkan kebutuhan sumberdaya manusia itu, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program “stimulus” DTS. Menurut dia, program itu terlaksana sejak tahun 2018 dengan 1.000 peserta.

"Tahun 2019, Kemkominfo memperbesar kesempatan dengan memberikan kepada 25.000 peserta dengan 22 tema pelatihan. Program ini ditujukan untuk memfasilitasi para peserta melakukan upskilling atau peningkatan kecakapan yang telah dimiliki dan reskilling atau pelatihan kecakapan baru," paparnya.

Pembukaan Online Academy Angkatan 2 Digital Talent Scholarship 2020 juga dihadiri Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudian Wahyudi.

Perwakilan Mitra Program Online Academy - Digital Talent Scholarship antara lain Dicoding, Google, Cisco, Microsoft, Red Hat, Progate, Facebook, dan Asosiasi Digital Marketing. Selain itu hadir secara virtual peserta Online Academy.

Reporter : Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya