Liputan6.com, Jakarta - Misi probe Tiongkok Chang'e 5 untuk menyelidiki permukaan Bulan telah memulai perjalannya kembali ke Bumi. Informasi ini diketahui dari laporan kantor berita Tiongkok, Xinhua.
Probe Chang'e 5 dilaporkan telah membawa sejumlah sampel batuan dan tanah dari permukaan Bulan. Perjalanannya kembali Bumi sudah dimulai sejak beberapa hari lalu.
Dikutip dari Reuters, Senin (14/12/2020), dengan kembalinya probe Chang'e 5 ini, Tiongkok akan menjadi negara pertama yang berhasil mengambil sampel permukaan Bulan, sejak terakhir kali dilakukan pada dekade 1970-an.
Advertisement
Badan antariksa Tiongkok memang belum mengungkap jumlah sampel yang dibawa probe tersebut. Namun menurut rencana sebelumnnya, misi ini akan membawa sekitar 2 kg sampel permukaan Bulan.
Baca Juga
Probe ini dijadwalkan akan mendarat di Inner Mongolia, Tiongkok, dalam beberapa hari ke depan, sekitar 16 atau 17 Desember 2020.
Apabila berjalan mulus, Tiongkok juga akan menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil sampel Bulan, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Sebagai informasi, probe Chang'e 5 dari Tiongkok sendiri sukses mendarat di Bulan pada 1 Desember 2020. Kesuksesan ini menandai ketiga kalinya negara tersebut menempatkan pesawat robotik di permukaan Bulan.
Misi Ruang Angkasa Tiongkok Chang'e 5
Sekadar informasi, misi Chang'e 5 diluncurkan dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, Tiongkok pada 23 November lalu. Pesawat ruang angkasa ini meluncur di atas roket Long March 5.
Misi ini bisa dibilang cukup kompleks, terdiri dari empat pesawat ruang angkasa utama yang semuanya akan bekerja sama membawa 2-4Â kg batu dan kotoran dari Bulan ke Bumi.
Dua dari empat pesawat ruang angkasa tersebut termasuk lander dan kendaraan pendaki yang ditumpuk satu sama lain. Pada 28 November, kedua pesawat ruang angkasa ini berpisah tetapi tetap mengorbit di sekitar Bulan.
Selanjutnya, selama beberapa hari ke depan, lander akan menggunakan lengan robotik untuk mengebor kotoran bulan dan mengambil batuan di dalamnya. Selanjutnya batuan tersebut akan disimpan di dalam wadah sampel.
Advertisement
Negara Ketiga yang Ambil Sampel Batuan Bulan
Sebelumnya astronaut AS mengambil sampel batuan dan tanah dari Bulan selama misi Apollo pada tahun 1960-70-an. Selanjutnya, Uni Soviet membawa kembali materi bulan melalui serangkaian misi robotik di tahun 1970-an.
Dengan demikian, Chang'e 5 menjadi misi yang membawa batuan Bulan pertama selama hampir setengah abad.
Namun, Chang'e 5 bulanlah satu-satunya misi yang membawa batuan angkasa ke Bumi. Sebelumnya, Hayabusa2 milik Jepang telah berada di luar angkasa sejak 2014 dan dijadwalkan membawa sampel material asteroid Ryugu pada akhir pekan ini.
(Dam/Ysl)