Gunung Pelangi, Keajaiban Geologis karena Tabrakan Lempeng Tektonik

Pegunungan ini terkenal karena lapisan-lapisan batuannya yang menciptakan pola warna-warni menyerupai pelangi, mulai dari merah, kuning, hijau, hingga biru dan ungu, seolah dilukis oleh tangan alam. Fenomena geologis ini tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan sejarah panjang pembentukan bumi.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 11 Apr 2025, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 03:00 WIB
[Bintang] Tiongkok
Gunung Pelangi, Zhangye Danxia, Tiongkok. (imaginechina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Pelangi atau Rainbow Mountain adalah formasi pegunungan berwarna-warni yang menakjubkan, terletak di Taman Geologi Zhangye Danxia, wilayah barat laut Provinsi Gansu, Tiongkok. Tepatnya, gunung ini berada di kaki bukit Pegunungan Qilian, dan menjadi bagian dari kawasan Danxia Landform, yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2010.

Pegunungan ini terkenal karena lapisan-lapisan batuannya yang menciptakan pola warna-warni menyerupai pelangi, mulai dari merah, kuning, hijau, hingga biru dan ungu, seolah dilukis oleh tangan alam. Fenomena geologis ini tidak hanya indah, tetapi juga menyimpan sejarah panjang pembentukan bumi.

Menariknya, sebuah studi mengungkap kemungkinan Pegunungan Pelangi terbentuk sekitar waktu yang sama dengan Pegunungan Himalaya, yaitu sekitar 50 juta tahun yang lalu, selama proses orogeni Himalaya. Dikutip dari laman NASA Earth Observatory pada Kamis (10/04/2025), wilayah yang kini menjadi gunung ini dulunya adalah dataran relatif datar, yang kemudian terangkat dan terlipat menjadi medan pegunungan bergerigi akibat tabrakan lempeng tektonik India dengan lempeng Eurasia.

Karena kedua lempeng memiliki kepadatan batuan yang serupa, tidak ada yang mampu menyusup ke bawah yang lain untuk membentuk zona subduksi. Akibatnya, terjadi pengangkatan massif yang membentuk berbagai formasi pegunungan di Asia Tengah, termasuk Pegunungan Qilian dan Rainbow Mountain.

Namun menurut laman Science Alert pada Kamis (10/04/2025), lapisan-lapisan batuan sedimen berwarna yang menjadi ciri khas Pegunungan Pelangi telah terbentuk jauh sebelum tabrakan lempeng itu terjadi. Batu-batuan ini merupakan akumulasi batu pasir (sandstone) dan batu lanau (siltstone) yang terendapkan selama jutaan tahun, kemungkinan sejak periode Kapur Akhir hingga Paleogen.

Pegunungan Pelangi terbentuk dari batu pasir dan batu lanau, batuan sedimen yang terbentuk ketika pasir dan lanau, terpadatkan bersama selama jangka waktu yang panjang. Batu-batuan ini, dengan garis-garis warna yang berbeda, diendapkan sebelum terbentuknya Pegunungan Himalaya.

Garis-garis warna-warni tersebut merupakan hasil dari zat besi dan mineral-mineral jejak lainnya dalam batu tersebut. Setiap garis memiliki komposisi berbeda yang menentukan pigmennya.

Garis-garis merah tua kaya akan oksida besi, lapisan kuning mengandung banyak besi sulfida, dan garis-garis hijau mengandung lebih banyak klorit dan silikat besi. Besi dan mineral lainnya terakumulasi di dalam batu saat butiran pasir dan lanau masih saling menempel.

Air tanah yang bersirkulasi di ruang pori di antara butiran-butiran tersebut menyimpan mineral. Air kemudian melapisi setiap butiran dan merekatkan batu-batuan tersebut.

Garis-garis miring yang kita lihat di sisi Pegunungan Pelangi saat ini adalah lapisan-lapisan terbalik yang akan tetap terkubur dan horizontal jika lempeng India dan Eurasia tidak saling bertabrakan. Setelah lapisan-lapisan batuan sedimen ini terangkat karena aktivitas tektonik, proses erosi oleh angin dan air selama jutaan tahun secara bertahap mengikis lapisan atas, menyingkap warna-warna mencolok yang kita lihat sekarang.

Garis-garis miring dan gelombang warna-warni ini sebenarnya adalah lapisan horizontal yang telah terlipat dan dimiringkan oleh kekuatan geologis. Menariknya, kawasan ini memiliki curah hujan rendah dan minim vegetasi, sehingga pola warna-warni tetap terlihat jelas tanpa tertutupi oleh tanaman atau tanah yang menumpuk.

(Tifani)

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya