Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata bermitra dengan Cloudera untuk meningkatkan penggunaan data analitik dalam upaya memaksimalkan kinerja bisnis.
Dengan platform manajemen data dari Cloudera, manajemen XL Axiata berharap dapat mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai pelanggan, mengurangi churn, meningkatkan kinerja jaringan, dan mendorong inovasi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya transformasi digital perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
"XL Axiata memiliki visi menjadi penyedia konektivitas data yang paling dipilih oleh pengguna di Indonesia dengan integritas yang tinggi. Dengan teknologi dari Unscrambl dan platform Cloudera, kini kami dapat mengelola data secara lebih efektif," ujar Director & Chief Commercial Officer XL Axiata, David Arcelus dalam keterangan tertulis.
Pengguna yang paling nonteknis sekalipun, menurut David, akan dapat mengakses data dan menggali wawasan yang diperlukan untuk mengambil keputusan berbasis data secara cepat.
"Kami berharap kemitraan strategis ini akan mampu mendorong kemajuan bisnis dan menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik bagi pelanggan kami," tutur David.
Â
Synapse
Saat ini XL Axiata mengandalkan Synapse, sharing platform di grup perusahaan, untuk membangun kultur berbasis data. Fitur kunci di Synapse adalah qbo Insights, sebuah self-service conversational berbasis AI dari Unscrambl yang ditenagai oleh Cloudera.
Dengan tool ini, para pengguna platform bisa bertanya seputar bisnis (seperti revenue, jumlah pelanggan, penggunaan dan konsumsi) dan segera mendapat data yang mereka butuhkan, kapan pun dan di mana pun.
Â
Advertisement
Kelebihan Synapse
Beberapa kelebihan yang terlihat dari penggunaan Synapse meliputi 90 persen pertanyaan terjawab dalam waktu kurang dari 5 detik dan sisanya dalam waktu 1 menit saja, tergantung pada seberapa kompleks pertanyaan itu.
Alat ini juga menyediakan akses instan kepada pengguna bisnis yang memerlukan data di mana pun dan kapan pun.
"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan lonjakan layanan yang signifikan bagi seluruh operator telekomunikasi di Indonesia. Di tengah demand yang tinggi, tantangannya adalah bagaimana lebih cepat menghasilkan produk dan layanan yang customer-centric dan menarik di tengah pembatasan sosial," tutur Fanly Tanto, Country Manager Cloudera Indonesia.