Ini Penjelasan Mengenai Gangguan Jaringan Internet di Anambas dan Natuna

Direktur PT Palapa Ring Barat, Syarif Lumintarjo menjelaskan mengenai masalah yang terjadi di Anambas dan Natuna.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 12 Feb 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2021, 08:00 WIB
Palapa Ring Barat
Ilustrasi Palapa Ring Barat. (Sumber: Palapa Ring Barat)

Liputan6.com, Jakarta - Akses telekomunikasi di Anambas dan Natuna sempat mengalami gangguan pada 2 hingga 3 Februari 2021. Gangguan ini akibat terputusnya jaringan kabel fiber optik Palapa Ring Barat, tepatnya di jalur Batam-Tarempa.

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Direktur PT Palapa Ring Barat, Syarif Lumintarjo sempat mengatakan masalah sebenarnya terjadi pada 21 Januari 2021. 

Awalnya, Syarif menuturkan, masalah terjadi saat ada kapal asing mengalami cuaca buruk di perairan Tarempa dan Tanjung Bemban. Kapal itu lantas melempar jangkar sembarangan, sehingga membuat kabel optik rusak.

"Namun saat itu, jaringan masih berjalan dengan memanfaatkan bandwidth dari Singkawang," ujar Syarif menjelaskan pada awak media, Kamis (11/2/2021).

Hanya pada 2 Februari 2021 masalah terjadi pada kabel optik yang berasal dari Singkawang, akibat proyek galian pihak ketiga. Pada saat inilah, wilayah Anambas dan Natuna tidak bisa mendapat akses telekomunikasi.

Beruntung, saat ini gangguan tersebut berangsung normal. Sebab, akses telekomunikasi di dua wilayah tersebut kini memanfaatkan akses jaringan Singkawang-Natuna-Anambas.

Kendati demikian, Syarif menuturkan pihaknya masih berupaya agar jalur Batam-Tarempa kembali normal. "Saat ini, jaringan masih pakai satu kaki, jadi dari arah Tarempa ke Batam ini masih putus," kata dia menjelaskan.

Upaya pembenahan sendiri masih terus diupayakan, agar jaringan di wilayah ini kembali memiliki backup. Hanya, dengan kondisi pandemi saat ini perizinan lebih rumit ditambah kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

"Kami juga mengimbau pihak yang ikut menggunakan infrastruktur Palapa Ring Barat berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar area infrastruktur karena kesalahan sedikit saja bisa berdampak besar bagi masyarakat," tutur Syarif.

Bukan yang Pertama

Palapa Ring
Kantor NOC Palapa Ring Barat Natuna. Liputan6.com/Ajang Nurdin

Sebelumnya, Syarif juga menuturkan ini bukan pertama kali jaringan Palapa Ring Barat terputus sejak proyek. diresmikan. Namun ini pertama kali masalah yang terjadi membuat telekomunikasi di Anambas dan Natuna putus. 

Padahal, proyek Palapa Ring Barat sudah memiliki jaringan dengan praktik industri yang baik. Maksudnya, proyek ini telah memiliki jaringan dua arah ditambah main backup pada jaringan. 

Kendati demikian, jaringan fiber optik Palapa Ring Barat tidak didesain menghadapi double-FO-cut, sehingga gangguan di Anambas dan Natuna dapat terjadi.

Dampak pada Masyarakat

Terputusnya jaringan telekomunikasi di wilayah Anambas, menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, Japrizal juga sangat berdampak pada aktivitas masyarakat. 

Menurutnya, internet saat ini telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat di Natuna. Karenanya, terputusnya jaringan komunikasi membuat kesulitan masyarakat. 

"Dengan putusnya Palapa Ring Barat di Anambas itu, sangat terasa sekali di wilayah kami. Ada guru, tenaga medis, instansi pemerintah selalu menanyakan pada saya, sebab kami tidak bisa apa-apa," ujarnya. 

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya