Liputan6.com, Jakarta - Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng startup Ekosis untuk mendorong kesejahteraan pelaku agribisnis di Indonesia.
Startup agribisnis lokal ini mengklaim pihaknya sudah berdiskusi tentang rencana kerja yang dilakukan antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi didampingi oleh Sesditjen dan para direktur.
Baca Juga
"Kolaborasi akan dilakukan dari berbagai aspek, mulai dari akses pasar, standarisasi produk, hingga logistik," kata Bussiness Development Specialist Ekosis, Felicia Yulie Mills.
Advertisement
Melalui keterangan resminya, Jumat (26/2/2021), ia berharap kolaborasi ini bisa membuat akses pasar akan terbuka lebar.
"Dengan Ekosis, para petani, nelayan, petambak, hingga peternak di desa dan daerah tertinggal berkesempatan untuk memasarkan hasil panen ke seluruh Indonesia," ucap Felicia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Persiapan Untuk Memenuhi Standar
Sementara itu, produk-produk dari desa akan dipersiapkan dengan matang agar memenuhi standarisasi permintaan pasar.
Begitu pula dengan kesiapan sarana logistik untuk menunjang keseluruhan proses dari hulu ke hilir dengan kemampuan yang layak.
"Hingga kini sosialisasi secara daring sudah dilakukan secara bertahap, dimulai dari petani, nelayan, peternak dan UMKM di sejumlah daerah di Indonesia. Dari wilayah barat (seperti Aceh, Sumut, Sumbar) hingga wilayah timur Indonesia (seperti Maluku, NTT)," ungkap Felicia menandaskan.
(Isk/Ysl)
Advertisement