World Bank: Penetrasi Fixed Broadband di Indonesia Masih Rendah

Biaya dan keterjangkauannya disebut masih menjadi faktor yang menghambat penggunaan fixed broadband.

oleh Iskandar diperbarui 12 Agu 2021, 09:17 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 09:00 WIB
Fiber optic
Ilustrasi - fiber optic (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut World Bank Indonesia melalui cuitannya di Twitter, sebagian besar orang di Indonesia mengakses internet menggunakan perangkat seluler dan hanya 4 persen penduduk mengakses internet melalui fixed broadband.

"Ini lebih rendah dibanding negara tetangga di Asia Tenggara," tulis World Bank Indonesia melalui akun @BankDunia.

Ekonom Senior Bank Dunia, Sailesh Tiwari, mengatakan biaya dan keterjangkauannya masih menjadi faktor yang menghambat penggunaan fixed broadband.

"Meskipun investasi swasta dalam infrastruktur mobile broadband telah memperluas akses dan mengurangi biaya internet, biaya dan keterjangkauannya masih menjadi faktor yang menghambat penggunaan fixed broadband bagi 44 persen rumah tangga di Indonesia," ujar Tiwari, dikutip dari Worldbank.org, Rabu (11/8/2021).

Dari segi kecepatan internet fixed broadband di Asia Tenggara, Thailand menjadi yang tercepat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bagaimana dengan Indonesia?

Seorang operator bekerja selama tambatan kabel serat optik bawah laut di pantai Arrietara dekat desa Basque Spanyol Sopelana. ANDER GILLENEA / AFP
Seorang operator bekerja selama tambatan kabel serat optik bawah laut di pantai Arrietara dekat desa Basque Spanyol Sopelana. ANDER GILLENEA / AFP

Menurut laporan Speedtest Global Index per Desember 2020, ranking kecepatan fixed broadband Indonesia berada di peringkat 115 dari 176 negara dunia, dengan kecepatan internet 23,32 Mbps.

Angka itu tentu masih jauh jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya: Thailand (308,35 Mbps), Singapura (245,31 Mbps), Malaysia (93,84 Mbps), Vietnam (60,88 Mbps), dan Filipina (31,44 Mbps).


IndiHome Kuasai 87 Persen Pangsa Pasar Fixed Broadband di Indonesia

Dok: IndiHome
Dok: IndiHome

Menurut laporan World Bank atau Bank Dunia, IndiHome menguasai pangsa pasar layanan fixed broadband teratas di Indonesia, sebesar 87 persen.

Sebagai informasi, IndiHome menjadi layanan fixed broadband dengan jumlah pelanggan mencapai 8,1 juta hingga Q1 2021 atau sebesar 87 persen market share.

Anak usaha Telkom ini berhasil membentangkan fiber optic sepanjang 166.343 kilometer atau setara dengan 4 kali keliling bumi.

Perusahaan mengklaim, sembilan pulau terluar di Indonesia juga telah dijangkau oleh IndiHome. Antara lain Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, dan Sabu.


Bagaimana dengan Layanan Fixed Broadband Lain?

kabel-fiber-optic-130701b.jpg
Fiber Optic

Dilansir Katadata, masih menurut laporan Bank Dunia, First Media milik PT Link Net berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 7 persen.

Kemudian di peringkat ketiga ada MNC Play dari PT Media Nusantara Citra (MNC) dengan pangsa pasar 3 persen.

Lalu di posisi keempat dan kelima, terdapat Biznet dan MyRepublick yang masing-masing menguasai pangsa pasar tak lebih dari 1 persen.


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya