Implementasi BI-Fast Perlu Didukung Sistem Operasi dan Infrastruktur IT End-to-End

BI-FAST merupakan salah satu implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang akan diproyeksikan sebagai alat pembayaran ritel nasional.

oleh Iskandar diperbarui 12 Agu 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi pembayaran digital
Ilustrasi pembayaran digital

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan sistem BI-Fast Payment pada tahun ini, yang mana akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

BI-FAST merupakan salah satu implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 yang akan diproyeksikan sebagai alat pembayaran ritel nasional bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM melalui transaksi secara online yang direncanakan mulai berlaku pada akhir 2021.

Bukan hanya pada segmen perbankan, implementasi BI-Fast menjadi mandatory tools yang diperlukan guna mewujudkan aktivitas transaksi digital agar berjalan secara real-time, baik di bank atau lembaga keuangan non-bank dan nasabah selama 24x7 guna mempercepat sistem kliring transaksi keuangan.

Namun, melihat waktu yang semakin dekat menuju akhir tahun, saat ini bank dihadapi bahwa implementasi BI-Fast perlu ditunjang oleh dukungan sistem operasi dan infrastruktur IT secara end-to-end yang perlu disiapkan dengan memperhatikan operational excellence serta aspek cost leadership.

Guna merealisasikan upaya strategis BI dalam mendorong pemerataan transaksi digital perbankan secara nasional, Telkomsigma menghadirkan DigiX BI-Fast sebagai ekosistem solusi yang dikemas end-to-end untuk mendukung industri perbankan dan keuangan dalam membangun platform transaksi digital di Indonesia.

 

Adopsi Open API

CEO Telkomsigma, Bhimo Aryanto, mengatkan DigiX juga mengadopsi Open API, sehingga perbankan dapat dengan mudah mengintegrasikan antara bank dan fintech, serta aplikasi lainnya.

"Selain itu dengan adanya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) dan machine learning akan meningkatkan value bagi bank dalam memberikan layanan sesuai dengan customer experience nasabah," ujar Bimo melalui keterangannya, Kamis (12/8/2021).

Solusi DigiX diklaim dapat mendukung setiap bank, khususnya buku 1 dan 2 atau menyasar 70 persen segmen perbankan di Indonesia untuk mengimplementasi sistem BI-Fast dengan cepat, mudah, andal dan terjangkau dari segi biaya.

 

Resources Fleksibel

Adapun komponen solusi dari DigiX terdiri dari aplikasi BI-Fast module yang merupakan converter ISO 20022 beserta infrastruktur module.

Ditambah infrastruktur untuk BI-Fast connector, host security module (HSM), Database Oracle, network & security dengan standar ISO 27000, serta managed services untuk mendukung aspek operasional dan juga sistem monitoring.

Selain memberikan kemudahan melalui managed services, DigiX juga berorientasi pada skalabilitas bisnis melalui opsi penggunaan resources yang fleksibel.

Dengan begitu, seluruh komponen sistem dari DigiX dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan perbankan. Seperti contohnya, bank tidak perlu langsung memiliki 100 TPS (Transaction Proccessing System) di awal, namun dapat mulai dari yang sederhana.

INFOGRAFIS: Deretan Bank yang Pernah Dibobol Karyawannya

INFOGRAFIS: Deretan Bank yang Pernah Dibobol Karyawannya (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Bank yang Pernah Dibobol Karyawannya (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya