Ketika Robot Kecil Hidup di Dalam Perut untuk Keluarkan Insulin

para peneliti dari Sant'Anna School of Advanced Studies menciptakan robot kecil yang bisa hidup di dalam perut pasien diabetes untuk menyuntikkan insulin.

oleh Iskandar diperbarui 23 Agu 2021, 08:07 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 08:07 WIB
Robot kecil untuk menyuntikkan insulin di dalam perut pasien diabetes. Dok: Sant’Anna School of Advanced Studies
Robot kecil untuk menyuntikkan insulin di dalam perut pasien diabetes. Dok: Sant’Anna School of Advanced Studies

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pasien diabetes tipe 1, insulin suntik adalah obat untuk memenuhi kebutuhan insulin guna membantu mengendalikan kadar gula darah.

Bagi sebagian pasien, metode pengobatan ini mungkin bisa terjadi beberapa kali sehari sehingga bisa merepotkan dan menyakitkan. Kabar baiknya, para peneliti dari Italia berhasil menemukan cara untuk mengatasinya.

Mengutip Ubergizmo, Senin (23/8/2021), para peneliti dari Sant'Anna School of Advanced Studies menciptakan robot kecil yang bisa hidup di dalam perut pasien diabetes untuk menyuntikkan insulin.

Ada dua bagian pada sistem ini, dispenser insulin internal yang ditanamkan melalui pembedahan dalam tubuh pasien dan kapsul magnetik yang diisi dengan insulin.

Cara kerjanya adalah setiap kali pasien membutuhkan dosis insulin, mereka akan menelan pil di mana ia akan mengalir ke sistem pencernaan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kapsul Berjalan di Sekitar Sistem Pencernaan

Dispenser, dengan menggunakan magnet, memutar kapsul ke posisinya dan menusuknya dengan jarum yang dapat ditarik dan mengisinya dengan insulin.

Kapsul kemudian berjalan di sekitar sistem pencernaan pasien untuk mengeluarkan insulin sampai kosong, lalu robot akan keluar dari tubuh pasien.

Metode ini bergantung pada wireless charging yang berarti ada lebih sedikit intervensi yang terlibat dan lebih sedikit perawatan.

Kedengarannya menakutkan memiliki sesuatu yang ditanamkan di dalam tubuh, tetapi pasti ada saja pasien diabetes yang mungkin menghargai metode ini, yang mana akan menjadi metode pengiriman insulin yang relatif tidak terlalu menyakitkan.

Tesla Ciptakan Robot Humanoid Berotak AI

Elon Musk.  (Britta Pedersen / POOL / AFP)
Elon Musk. (Britta Pedersen / POOL / AFP)

Di sisi lain, miliarder Elon Musk mengatakan bahwa Tesla sedang mengerjakan robot humanoid dan akan membangun prototipe-nya sekitar tahun depan.

CEO Tesla itu mengungkapkan, robot dengan artificial intelligence (AI) itu akan memanfaatkan pengalaman mereka dengan mesin otomatis di pabriknya.

Mengutip CNET, Jumat (20/8/2021), robot bernama Tesla Bot ini juga akan menjalankan kecerdasan buatan yang sama dengan yang digunakan mereka di kendaraan otomatisnya.

"Ini dimaksudkan untuk menjadi ramah," kata Musk sambil bercanda, seraya menambahkan, mereka bertujuan untuk 'menavigasi melalui dunia yang dibangun oleh manusia'.

Bentuk Tesla Bot

Tesla Bot (Tangkapan Layar Youtube Tesla)
Tesla Bot (Tangkapan Layar Youtube Tesla)

Dalam presentasinya di Tesla's AI Day, Musk memberikan sedikit gambaran mengenai Tesla Bot. Bentuknya jangkung dan memiliki tinggi lima kaki delapan inci.

Beratnya adalah 125 pon dan terbuat dari "bahan yang ringan." Mereka akan memiliki layar di bagian kepalanya yang berguna untuk menampilkan informasi.

Mereka juga akan dilengkapi kamera autopilot seperti kendaraan Tesla, agar bisa merasakan lingkungan di sekitarnya.

Secara internal, mereka akan beroperasi melalui Full Self-Driving (FSD) Tesla.

Dikutip dari The Verge, Musk belum mengungkapkan apa fungsi dari robot humanoid tersebut. Selain itu, ia juga menampilkan penampilan tarian orang yang berpakaian mirip robot itu.

Untuk Mengerjakan Tugas Membosankan

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Situs perusahaan itu hanya menyebutkan bahwa mereka akan dirancang untuk menangani "tugas-tugas yang aman, berulang, atau membosankan."

"Intinya, di masa depan, pekerjaan fisik akan menjadi pilihan. Jika Anda ingin melakukannya, Anda bisa, tetapi Anda tidak perlu melakukannya," kata pria yang juga mendirikan SpaceX itu.

Musk, yang kerap mengaku takut dengan risiko ancaman AI, juga mengatakan bahwa Tesla Bot masih bisa "dikalahkan" oleh manusia.

Belum diketahui kapan robot ini akan bisa "melayani" umat manusia, mengingat pengembangannya masih dilakukan, dan prototipe-nya baru dibuat tahun depan.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya