Usai Akuisisi, Microsoft Pastikan Call of Duty Tetap Hadir di PlayStation

Microsoft memastikan game Call of Duty masih akan menyambangi PlayStation.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Jan 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 08:00 WIB
Call of Duty
Activision dan Infinity Ward umumkan tanggal dirilisnya Call of Duty: Infinite Warfare. (gamespot)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan telah mengakuisisi studio game Activision Blizzard. Usai kesepakatan ini, sejumlah fans pun bertanya-tanya mengenai nasib sejumlah judul game, seperti Call of Duty di platform selain Microsoft.

Terkait hal ini, menurut laporan Bloomberg, Activision tetap akan menghadirkan tiga seri Call of Duty selanjutnya untuk konsol Microsoft maupun Sony. Karenanya, para fans tidak perlu khawatir game ini hanya ekslusif tersedia di platform Microsoft.

Selain itu, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (27/1/2022), CEO Microsoft Gaming Phil Spencer menuturkan ia telah berbicara pada Sony untuk memastikan komitmen Microsoft bahwa Call of Duty masih akan hadir di PlayStation, sekaligus menghormati kesepakatan yang sudah dijalin antara Activision dengan Sony.

Sebagai informasi, sejumlah game Call of Duty yang disebut akan meluncur di PlayStation adalah Modern Warfare terbaru dari Infinity Ward, game baru besutan Treyarch, hingga game battle royale Call of Duty: Warzone.

Di sisi lain, akuisisi Activision oleh Microsoft diperkirakan baru akan selesai pada tahun fiskal 2023, yakni dimulai 1 Juli 2022 hingga 30 Juni 2023. Karenanya belum dapat dipastikan, bagaimana kelanjutan Call of Duty di platform lain setelah akuisisi ini rampung.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Microsoft Akuisisi Activision Blizzard Seharga Rp 986 Triliun

Activision Blizzard
Activision Blizzard, perusahaan gim dengan pendapatan paling banyak untuk saat ini. Sumber: Charlie INTEL

Untuk diketahui, Microsoft baru saja mengumumkan telah secara resmi mengakuisisi studio gim kenamaan di dunia, yakni Activision Blizzard.

Adapun kesepakatan membeli penerbit gim Call of Duty, World of Warcraft, dan Diablo tersebut mencapai harga USD 68.7 miliar atau Rp 986 triliun.

Langkah Microsoft beli Activision Blizzard ini merupakan cara perusahaan bentukan Bill Gates itu bersaing dengan Sony dan Tencent di industri gim.

Mengutip The Verge, Rabu (19/1/2022), Microsoft sudah berencana untuk menambahkan deretan judul gim Activision ke Xbox Game Pass dan PC Game Pass setelah kesepakatan ini rampung.

“Setelah rampung, kami akan menawarkan sebanyak mungkin gim Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass,” kata CEO Game Microsoft, Phil Spencer.

Siap Manjakan Pelanggan Xbox Game Pass

Lebih lanjut, Xbox Game Pass saat ini sudah memiliki 25 juta pelanggan. Agar dapat memuaskan player yang berlangganan dengan layanan mereka, Microsoft terus mengakuisisi studio untuk meningkatkan layanannya.

“Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud untuk mengantarkan era baru gim yang mengutamakan pemain dan pembuat konten," kata kata CEO Microsoft, Satya Nadella.

Tak hanya itu, dia juga menyebutkan, Microsoft ingin menjadikan gim aman bagi seluruh player, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang.”

(Dam/Isk)

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya