Liputan6.com, Jakarta - Meta tengah mempertimbangkan untuk menutup operasional Facebook dan Instagram di Eropa. Ancaman untuk cabut dari Eropa ini dikemukakan, jika Meta tidak bisa terus mentransfer data pengguna kembali ke AS.
Sekadar informasi, regulator Eropa tengah menyusun undang-undang baru yang menentukan bagaimana data pengguna warga negara Uni Eropa ditransfer melintasi Atlantik.
Baca Juga
"Jika kerangka transfer data transatlantik baru tidak diadopsi dan kami tidak bisa mengandalkan klausul kontrak standar (SCC) atau cara alternatif lain untuk transfer data dari Eropa ke AS, kami kemungkinan tidak akan dapat menawarkan produk dan layanan kami yang paling signifikan ke Eropa, termasuk Facebook dan Instagram," kata pihak Facebook, dikutip dari CNBC, Selasa (8/2/2022).
Advertisement
Meta menambahkan, kebijakan transfer data ini akan berdampak material dan merugikan bisnis, kondisi keuangan, dan hasil operasi Facebook.
Sementara itu, Anggota Parlemen Eropa Axel Voss melalui cuitan di Twitter mengatakan, Facebook tidak bisa memeras Uni Eropa begitu saja agar melepaskan standar perlindungan datanya.
"Meninggalkan Uni Eropa justru akan menjadi kerugian mereka," kata Voss.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jubir Facebook Sebut Tak Ada Rencana Tinggalkan Eropa
Terpisah, seorang juru bicara Meta mengatakan kepada CNBC, perusahaan tidak memiliki keinginan dan tidak berencana untuk menarik diri dari Eropa. Menurutnya, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran dalam pengajuan sebelumnya.
"Kenyataan sederhananya adalah Meta dan banyak bisnis, organisasi, serta layanan lainnya mengandalkan transfer data antara Uni Eropa dan AS untuk mengoperasikan layanan global," kata juru bicara yang tidak disebut namanya.
Sekadar informasi, pada Agustus 2020, Ireland Protection Commission mengirimkan perintah awal ke Facebook untuk berhenti mentransferkan data pengguna dari Uni Eropa ke AS.
Advertisement
Kebijakan Eropa Soal Transfer Data
"Komisi Perlindungan Data Irlandia telah memulai penyelidikan terhadap transfer data Eropa-AS yang dikendalikan Facebook. Komisi juga menyarankan agar klausul kontrak standar (SCC) tidak bisa digunakan untuk transfer data Eropa-AS," kata Wakil Presiden Urusan Komunikasi Global Facebook Nick Clegg dalam unggahan blog saat itu.
Meski pendekatan tersebut tunduk pada proses, hal ini berdampak luas pada bisnis-bisnis yang menggunakan klausul kontrak standar (SCC) pada layanan online yang diandalkan banyak orang dan bisnis.
Komisi Perlindungan Data Irlandia sendiri diperkirakan akan mengeluarkan keputusan akhir pada paruh pertama 2022. Nantinya, jika klausul kontrak standar (SCC) tidak bisa digunakan sebagai dasar hukum untuk mentransfer data, Facebook harus memisahkan sebagian besar data yang dikumpulkannya dari pengguna Eropa.
Nantinya, Komisi ini bisa mendenda Facebook hingga 4 persen dari pendapatan tahunannya, atau setara USD 2,8 miliar jika gagal mematuhi aturan hukum tersebut.
(Tin/Isk)
Infografis Tentang Facebook
Advertisement
