Peretasan Kripto Melonjak, Dana Asuransi Pengguna Binance Kini Tembus Rp 14,3 Triliun

Binance menilai transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan kepada pengguna kripto.

oleh Iskandar diperbarui 09 Feb 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Bursa kripto Binance mengumumkan telah memiliki dana asuransi pengguna atau The Secure Asset Fund for Users (SAFU) senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun.

SAFU adalah dana asuransi darurat yang dibentuk Binance pada Juli 2018 untuk melindungi kepentingan pengguna. Dana asuransi ini didapatkan dengan mengalokasikan persentase tertentu dari biaya perdagangan yang Binance tetapkan.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya jumlah kasus peretasan dan pelanggaran keamanan di industri mata uang kripto.

"Di Binance, kami selalu mengatakan 'dana aman', dan dana SAFU bertindak sebagai perlindungan yang efektif serta perlindungan bagi pengguna terhadap masalah yang mungkin terjadi. Ditambah lagi dengan keamanan canggih, kami yakin bahwa kepentingan pengguna terlindungi dengan baik," ujar Pendiri dan CEO Binance, Changpeng Zhao.

Dikutip dari situs resminya, Rabu (9/2/2022), Zhao menilai transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan, itulah sebabnya perusahaan menerbitkan alamat dompet dana asuransi sendiri.

"Kami meminta semua bursa terpusat untuk melakukan hal yang sama karena akan menguntungkan seluruh ekosistem dan menunjukkan kepada pemerintah, regulator, dan pihak penting lainnya," ucapnya menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pulihkan Aset Pengguna

Dana SAFU sempat digunakan Binance untuk memulihkan dana pengguna di beberapa kasus. Salah satu kasus yang paling dikenal terjadi pada Mei 2018.

Dana asuransi ini pun digunakan untuk mengompensasi dana pengguna yang hilang karena serangan minting cover finance pada Desember 2021.

Dalam beberapa minggu terakhir, salah satu bursa kripto, crypto.com, diretas dengan kerugian sebesar US$ 33,8 juta bersama bursa Bitmart, yang mengalami peretasan dana sebesar US$ 200 juta.

 

Dana Sekitar US$ 1 Miliar Lenyap

Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar US$ 1 miliar hilang dari berbagai platform keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi) dan bursa terpusat karena peretasan atau eksploitasi.

Inilah alasan di balik komitmen Binance untuk menjaga dana asuransi kripto terbesar dan meningkatkan transparansi dana tersebut ke pengguna.

Langkah yang diambil Binance untuk mempublikasikan alamat dana asuransinya ini juga sejalan dengan yang diambil oleh bursa kripto internasional lain seperti Coinbase dan FTX.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya