Pasar Kripto Bergejolak, Bos Binance Sebut Ini Penurunan Sementara

CEO Binance, Richard Teng menilai fluktuasi harga kripto seperti ini adalah bagian alami dari pergerakan pasar akibat berbagai faktor eksternal.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 27 Feb 2025, 14:47 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 14:06 WIB
Pasar Kripto Bergejolak, Bos Binance Sebut Ini Penurunan Sementara
Pasar mata uang kripto mengalami penurunan yang signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan investor mengenai masa depan aset digital ini.(Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pasar mata uang kripto mengalami penurunan yang signifikan, memicu kekhawatiran di kalangan investor mengenai masa depan aset digital ini. Namun, CEO Binance, Richard Teng, menegaskan penurunan ini hanyalah kemunduran taktis jangka pendek dan bukan tanda kelemahan fundamental. 

Melansir Coinmarketcap, Kamis (27/2/2025), menurut dia fluktuasi seperti ini adalah bagian alami dari pergerakan pasar akibat berbagai faktor eksternal.

Pasar Tetap Kuat, Bukan Masalah Struktural

Teng membantah anggapan penurunan ini menandakan adanya masalah serius dalam industri kripto. Ia menjelaskan pasar selalu mengalami siklus naik turun, dan koreksi harga seperti ini bukanlah indikasi kegagalan jangka panjang. 

Dengan fundamental yang tetap solid, aset digital masih menjadi pilihan investasi yang menjanjikan. Meski pasar saat ini tengah mengalami volatilitas, Teng tetap optimis terhadap prospek jangka panjang industri kripto. 

Ia menyoroti perkembangan teknologi blockchain, meningkatnya adopsi oleh institusi besar, serta regulasi yang semakin matang sebagai faktor pendukung pertumbuhan. Menurut dia, investor yang tetap sabar dan memiliki strategi yang baik dapat meraih keuntungan saat pasar kembali stabil dan bergerak naik.

Dengan keyakinan Teng terhadap ketahanan industri ini, investor diharapkan untuk tetap berpikir jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pergerakan harga yang bersifat sementara.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Bukan Kali Pertama

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Ini bukan kali pertama Bos Binance itu memberikan penjelasan ketika pasar sedang bergejolak. Pada gejolak pasar sebelumnya, Teng, menyampaikan pandangannya bawa volatilitas yang terjadi saat ini bersifat sementara dan merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (4/2/2025), Ia juga meyakini pemulihan dapat segera terjadi seiring dengan perkembangan ekosistem digital yang semakin matang. Dalam unggahan di media sosialnya, Teng menyoroti aksi jual mendadak yang terjadi di pasar saat ini bukanlah sesuatu yang baru. 

Fluktuasi harga yang tajam telah menjadi bagian dari sejarah pasar kripto, sebagaimana yang juga terjadi di pasar keuangan tradisional. Siklus naik turun seperti ini merupakan pola yang wajar dalam perjalanan pertumbuhan aset digital.

Lebih dari sekadar melihat penurunan sebagai risiko, Teng justru mengajak investor untuk memandangnya sebagai peluang. Menurutnya, setiap peristiwa yang mengguncang pasar dapat menjadi momen penting untuk pembelajaran, pengembangan produk, serta peningkatan keterampilan teknis dalam dunia investasi kripto. 

Fluktuasi yang terjadi juga dapat menjadi kesempatan bagi para investor untuk meninjau kembali strategi investasi mereka dan menyesuaikannya dengan kondisi pasar yang terus berubah.

Pasar Kripto Terlikuidasi Besar

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya,  pasar kripto kembali terguncang setelah harga Bitcoin turun tajam ke USD 86.099 atau setara Rp 1,41 miliar (asumsi kurs Rp 16.380 per dolar AS), menyebabkan likuidasi lebih dari USD 1,06 miliar atau setara Rp 17,3 triliun. Posisi long menjadi pihak yang paling terpukul, dengan total kerugian mencapai USD 873 juta.

Melansir Coinmarketcap, Rabu (26/2/2025), menurut data dari Coinglass pada 26 Februari, sekitar 230.000 pedagang mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir. Open interest di pasar turun 5%, yang menunjukkan adanya deleveraging besar-besaran. Selain itu, arus masuk ke bursa melonjak 14,2%, menandakan aksi jual panik dari investor yang ingin mengamankan dana mereka.

Tingkat pendanaan yang berubah negatif juga mencerminkan pergeseran sentimen investor ke arah yang lebih pesimistis. Para trader kini lebih berhati-hati, mengantisipasi potensi penurunan lebih lanjut akibat rendahnya likuiditas di pasar.

ETF dan Saham Kripto Ikut Terpukul

Ilustrasi harga Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi harga Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Aksi jual besar-besaran ini bertepatan dengan arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot di AS, yang mencapai USD 1,1 miliar dalam lima hari terakhir. Hanya pada 24 Februari, dana sebesar USD 516 juta ditarik, menandakan tekanan jual yang kuat.

Tak hanya Bitcoin, saham perusahaan terkait kripto juga mengalami penurunan signifikan. Coinbase (COIN) turun 6,4%, Robinhood (HOOD) turun 8%, sementara perusahaan penambangan Bitcoin seperti Bitdeer (BTDR) dan Marathon Digital (MARA) anjlok masing-masing 29% dan 9%.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya