Polemik Arab Saudi Bikin Kakbah di Metaverse, Bisa Buat Ibadah Haji?

Berhubung Kakbah sudah muncul di metaverse, apakah Haji metaverse dianggap sebagai ibadah?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Feb 2022, 09:52 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 09:47 WIB
Cara Perbaiki Arah Kiblat Saat Matahari Tepat di Atas Kakbah
Sore ini matahari tepat berada di atas Kakbah, arah kiblat harus diperbaiki.

Liputan6.com, Jakarta - Tren dunia virtual atau metaverse yang digadang-gadang oleh perusahaan induk Facebook, Meta, kembali menjadi perbincangan khususnya bagi umat muslim.

Baru-baru ini, muncul wacana tentang Pemerintah Arab Saudi membuat Kakbah di Masjidil Haram versi virtual di metaverse. Sontak rencana ini langsung menjadi polemik.

Dikutip TRT World, Rabu (9/8/2022), kemunculan Kakbah di metaverse merupakan bagian dari proyek metaverse bernama Virtual Black Stone Initiative pada Desember 2021.

Digagas oleh Badan Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi dan bekerja sama dengan Universitas Ummul Quro, pengguna dapat melihat Hajar Aswad secara virtual.

"Inisiatif ini memungkinkan umat Islam untuk melihat dari dekat Hajar Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Mekah," kata pejabat Saudi dalam pernyataan.

Berhubung Kakbah sudah muncul di metaverse, apakah Haji metaverse dianggap sebagai ibadah?

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keputusan Ibadah Haji di Metaverse

Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020).  Karena pandemi virus corona COVID-19, pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (AP Photo)

Setelah menelaah selama satu bulan, Departemen Urusan Agama Turki (Diyanet) mengeluarkan keputusan terkait apakah ibadah Haji dapat dilakukan di metaverse.

"Mengunjungi Ka'bah di metaverse tidak dianggap sebagai haji yang sebenarnya," kata Remzi Bircan, direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet kepada Hurriyet Daily Newsnya.

“Umat muslim dapat mengunjungi Ka'bah di metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai ibadah,” ujar Remzi Bircan.

Dia menambahkan, ibadah Haji harus dilakukan dengan secara langsung datang ke Tanah Suci, bukan lewat dunia virtual.


Apa Itu Metaverse

Meta menambahkan ruang personal untuk menghindari terjadinya pelecehan di metaverse Horizon Worlds (Foto: The Verge)

Metaverse sendiri sebenarnya bukanlah istilah baru dalam dunia teknologi dan sains. Ia juga bukanlah konsep yang mudah untuk dijelaskan.

New York Post, dikutip Jumat (29/10/2021), mendefinisikan metaverse sebagai sesuatu yang luas, namun umumnya mengacu pada lingkungan dunia maya bersama, yang bisa diakses orang melalui internet.

Istilah ini bisa merujuk pada ruang digital yang dibuat lebih hidup dengan penggunaan virtual reality (VR) atau augmented reality (AR).

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya