Zenius Akuisisi Primagama untuk Garap Model Pembelajaran Hybrid

Lembaga Bimbingan Belajar Primagama kini resmi menjadi bagian dari ekosistem edtech startup Zenius.

oleh M Hidayat diperbarui 24 Feb 2022, 09:13 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 09:13 WIB
Zenius
Logo Zenius yang baru saja diperkenalkan. (Doc. Zenius)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga bimbingan belajar Primagama kini resmi menjadi bagian dari ekosistem Zenius. Namun, edutech startup itu tidak mempublikasikan nilai kesepakatan akuisisinya.   

Kehadiran Primagama diharapkan dapat mendukung Zenius memperkuat komitmennya untuk menciptakan iklim pendidikan yang baru di Indonesia.

"Bergabungnya Primagama ke Zenius merupakan gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang," ujar Chief Product and Growth Officer di Zenius, Sony Radhityo.

Sony pun menyoroti jangkauan Primagam yang luas di Indonesia dan sejarah panjang mereka. Oleh karena itu, dia optimistis bahwa kedua perusahaan dapat berkontribusi pada pendidikan di Indonesia.

"Dengan sejarah panjang 40 tahun kehadirannya di Indonesia, Primagama akan berbagi pengalaman dan keahlian mereka dalam mengelola bimbel offline, dan menyediakan basis pengajar yang kuat di seluruh negeri”, tambah Sony.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Zenius

Zenius akan memperluas jaringan Primagama melalui berbagai teknologi dan inovasi yang relevan untuk menghadirkan pengalaman belajar terbaik bagi siswa.

Selain itu, Zenius juga akan memperkuat kualitas pengajar, kurikulum, dan fasilitas Primagama yang akan mendukung perluasan jaringan lebih lanjut.

Lewat aksi korporasi ini, Zenius akan menggarap model pembelajaran hybrid melalui skema online-merge-offline/OMO.

Zenius menyebut, menjadi model pembelajaran ini akan efektif di masa depan karena siswa akan berinteraksi secara langsung dengan para pengajar (offline), dan bisa mengakses pembelajaran secara online di mana pun dan kapan pun.

 

Proses Integrasi

Saat ini, Primagama memiliki lebih dari 300 cabang, lebih dari 3.000 pengajar, dan lebih dari 30.000 siswa per tahunnya di seluruh jenjang (SD, SMP, SMA) di seluruh Indonesia.

Proses integrasi antara Zenius dan Primagama dilakukan secara bertahap, dan diharapkan akan rampung pada pertengahan tahun ini.

"Lami berharap bisa mencapai visi kami dalam merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik, dengan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya di sektor pendidikan," kata Sony.

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online

Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Plus Minus Belajar dari Rumah Secara Online. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya