Canalys: Pengiriman Smartphone Layar Lipat pada 2024 Bakal Tembus 30 Juta

Canalys memperkirakan penjualan smartphone layar lipat atau foldable smartphone bakal tembus 30 juta di tahun 2024

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 07:00 WIB
Samsung Galaxy Z Flip
Seorang pekerja Samsung mendemonstrasi Galaxy Z Flip pada acara Unpacked 2020 di San Francisco, Selasa (11/2/2020). Menjadi perangkat kedua dengan layar lipat karyanya, Samsung menghadirkan perbedaan desain pada Galaxy Z Flip jika dibandingkan ponsel generasi pertama, Galaxy Fold. (AP/Jeff Chiu)

Liputan6.com, Jakarta Tren smartphone layar lipat berpotensi bangkit kembali di masa depan, dengan vendor-vendor yang saat ini perlahan mulai meluncurkan smartphone dengan desain foldable.

Studi yang dilakukan Canalys dan dirilis pada Februari lalu memperkirakan, pengiriman smartphone lipat akan melebihi 30 juta di tahun 2024, seperti dikutip dari laman resminya, Jumat (11/3/2022).

Menurut perkiraan Canalys, segmen ini diperkirakan tumbuh dengan compound annual growth rate sebesar 122 persen antara tahun pertama peluncurkan smartphone lipat pertama di 2019, dan 2024.

Firma riset teknologi ini menyebutkan, pada 2021 pengiriman smartphone lipat mencapai 8,9 juta, yang didorong oleh penjualan HP lipat dari Samsung.

Selain itu, segmen ponsel lipat juga bertumbuh 148 persen year-on-year meskipun harganya masih tinggi, di saat pasar ponsel keseluruhan hanya tumbuh tujuh persen.

"Katalis utama untuk foldable smartphone adalah penggunaan perangkat layar besar yang berkembang pesat selama pandemi," kata Runar Bjørhovde, Research Analyst di Canalys.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Standar yang Meningkat

Oppo Find N (Dok. Oppo)
Oppo Find N (Dok. Oppo)

Bjørhovde mengatakan, konsumen terus mencari pengalaman yang lebih baik di perangkat seluler mereka sehari-hari. Menurutnya, ini membuat standar menjadi lebih tinggi karena pengalaman produktivitas dan hiburan di layar besar.

"Saat dunia terus dibuka kembali, membawa peluang baru bagi vendor smartphone untuk menyediakan produk seperti smartphone yang dapat dilipat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen," kata Bjørhovde.

Toby Zhu, Analis di Canalys juga mengatakan, faktor bentuk yang bisa dilipat menghadirkan diferensiasi penting bagi vendor, untuk merangsang penjualan smartphone.

Menurut Zhu, ponsel lipat sangat menarik bagi pengguna awal dan pengguna kelas atas. "Vendor Android berada di bawah tekanan besar di segmen premium," ujarnya.

"Karena pengiriman smartphone senilai lebih dari US$ 800 telah turun 18 persen di bawah level 2019 sementara pengiriman iOS tumbuh 68 persen pada waktu yang sama," Zhu menambahkan.

Maka dari itu, menurut Zhu, Google dan vendor perangkat Android harus melipat gandakan investasi mereka di perangkat keras yang berbeda dan pengalaman pengguna yang canggih, supaya tetap bisa menarik konsumen kelas atas.

Strategi High-End

Multitasking
Layar multitasking pada smartphone layar lipat Huawei Mate X (Liputan6.com/ Agustin S W)

Amber Liu, Analis Riset di Canalys menambahkan, meski ada peningkatan jumlah pemasok untuk layar lipat, engsel, dan komponen utama lain, vendor juga menyoroti solusi teknik inovatif dan desain produk.

Hal ini dilakukan demi pengalaman pengguna yang lebih baik, sembari terus menekan harga.

"Vendor smartphone besar bersiap-siap untuk bersaing dalam kategori foldable, yang akan menjadi bagian penting dari strategi high-end dan corporate branding mereka," kata Liu.

"Kami memperkirakan tahun ini akan melihat banyak peluncuran perangkat lipat baru karena vendor terus mengurangi ketebalan, berat dan harga, yang akan sangat penting untuk adopsi pasar massal," pungkasnya.

(Dio/Isk)

Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal

Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal
Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya