Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate membantah bahwa peretasan yang terjadi di akun media sosial pimpinan organisasi mahasiswa jelang demo 11 April oleh mahasiswa, Senin (11/4/2022), dilakukan pemerintah.
Hal itu disampaikan merespons informasi yang menyebut akun WhatsApp dan Instagram Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharuddin HSN DM diretas menjelang aksi demonstrasi.Â
Baca Juga
"Pemerintah tidak pernah melakukan peretasan, tidak ada peretasan," kata Johnny di Jakarta Selatan pada Minggu kemarin, seperti mengutip siaran pers di laman Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Advertisement
Menurut Menkominfo, serangan siber setiap detik terjadi. Sehingga, setiap orang harus menjaga agar ruang digital dapat terjaga dengan baik, termasuk di dalamnya enkripsi, harus dijaga.
Johnny mengatakan, setiap pengguna platform media sosial mempunyai one-time password (OTP) yang bisa digunakan untuk melindungi akun. Maka dari itu, Menkominfo pun mengimbau agar setiap orang sering mengganti password guna menghindari peretasan.
"Sehingga jangan sampai terjadi hal-hal seperti itu (peretasan akun media sosial). Kemudian setiap kali ada serangan-serangan (siber) dituduhkan kepada pemerintah, apalagi dalam agenda atau event seperti begini," ujarnya.
Johnny melanjutkan, dirinya menjaga betul komitmen terhadap kebebasan pers, ekspresi pendapat, kebebasan menyampaikan pendapat, serta kebebasan berbicara.
"Tetapi serangan siber terjadi terus-menerus, sehingga kita juga harus menjaga bersama, agar selalu mengganti password kita, juga platform penyelenggara sistem elektronik menjaga enkripsinya dengan baik," imbuh Menkominfo.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minta Demonstrasi Berjalan Aman dan Tertib
Lebih lanjut, Menkominfo pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga suasana batin yang damai. Apalagi, saat ini masih dalam suasana bulan Ramadan.
"Tidak saja bulan puasa bagi umat muslim, (dalam beberapa waktu Ramadan) umat Kristen, umat Katolik pun juga demikian (berpuasa). Minggu depan adalah Pekan Suci menjelang Paskah, saat ini pun masih dalam bulan puasa umat Kristen," kata Johnny.
Johnny berharap, apabila memang demonstrasi dilakukan, pemerintah berharap agar pelaksanaannya dilakukan dengan aman, tertib, dan tidak menggangu masyarakat.
"Dan lebih baik lagi, kalau itu bisa disalurkan melalui dialog, karena arahan dan sikap Bapak Presiden sudah cukup jelas yang berkaitan dengan tuntutan para mahasiswa," kata Menkominfo.
Menurut Johnny, hal yang harus dijaga bersama saat ini, demonstrasi atau aksi menyampaikan pendapat merupakan salah satu kanal aspirasi masyarakat. Menkominfo menilai, hal itu menjadi bagian dari harapan mahasiswa untuk masa kini dan masa depan rakyat.
“Tapi juga kita harus berhati-hati agar jangan sampai yang di luar harapan yang baik itu, ada selipan dan titipan lain. Kita sama-sama jaga itu," kata Johnny.
"Sehingga tidak membuat demonstrasi atau aspirasi yang bertujuan baik, nanti hasil akhirnya kita tidak harapkan bersama," pungkas Johnny.
Advertisement
Peretasan Akun Medsos Koordinator BEM SI
Sebelumnya, akun media sosial Instagram maupun WhatsApp milik Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kaharuddin HSN DM dilaporkan mengalami peretasan.
Meskipun begitu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memastikan tetap menggelar demo di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin 11 April 2022.
"Iyap, jadi (demo 11 April 2022)," kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal, saat dikonfirmasi Merdeka, Minggu (10/4/2022).
Dia menegaskan, kabar pembatalan demo yang diunggahan akun @kaharud_din tidak benar alias hoaks.
"Hoaks," ujar Lufhti.
Unggahan yang dimaksud yaitu kabar pembatalan aksi 11 April 2022 dengan keterangan, "Aksi 11 April saya nyatakan dibatalkan mengingat saat ini bulan Ramadhan dan kasus Covid-19 yang masih belum mereda." Tulisan itu diunggah dalam Instagram Kaharuddin @kaharud_din.
Tuntutan Unjuk Rasa 11 April 2022
Usai tulisan itu diunggah, banyak warganet yang bertanya melalui akun @bem_si pun soal kebenaran kabar tersebut. BEM SI pun menyatakan akun Kaharuddin diretas.
Perlu diketahui jika BEM SI berencana kan menggelar unjuk rasa nasional di Istana Negara pada 11 April dengan membawa salah satu isu, yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.
Aksi itu dilakukan lantaran BEM SI belum puas meski Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para menterinya berhenti bicara perpanjangan masa jabatan dan penundaan pemilu.
(Dio/Isk)
Advertisement