YouTube Shorts Bakal Hadir di Web dan Tablet

Selain itu, YouTube Shorts juga akan memperkenalkan fitur baru mereka yaitu kemampuan untuk menyambung video klip

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Apr 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 09:30 WIB
Logo YouTube
Logo YouTube (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan kepopuleran TikTok selama beberapa tahun belakangan, tidak sedikit media sosial raksasa akhirnya meluncurkan fitur untuk berbagi konten video pendek dalam mode vertikal.

Sebut saja di antaranya adalah Instagram dengan Reels, serta YouTube yang sudah merilis Shorts. Meski begitu, selama ini, Google baru meluncurkan konten Shorts untuk aplikasi di smartphone.

Dilansir 9to5Google, Jumat (22/4/2022), Google kabarnya akan memperluas fitur YouTube Shorts dengan membawanya ke situs web dan aplikasi di tablet.

Dengan kurangnya dukungan untuk tablet, berarti perangkat smartphone yang dapat dilipat seperti Galaxy Z Fold dari Samsung, tidak dapat mengakses konten-konten Shorts.

Menurut YouTube, tab Shorts nantinya akan dimunculkan di web dan tablet, saat fitur tersebut sudah resmi diluncurkan dalam "beberapa pekan mendatang."

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com saat artikel ini ditulis, YouTube Shorts sudah bisa ditemukan saat kamu masuk ke situs Youtube.com via browser di komputer.

Sementara itu untuk tablet, konten Shorts masih belum ditemukan di versi aplikasi YouTube yang tersedia saat ini.

Dari sisi kreator konten, YouTube Shorts juga menambahkan dukungan bagi para kreator, untuk menggabungkan konten dari video yang lebih panjang.

Segmen video mulai dari satu hingga lima detik dalam video yang memenuhi syarat, akan bisa digunakan di Shorts dalam bentuk video dan audio. Saat klip digunakan, maka video asli akan ditautkan.

Kreator pun bisa memilih untuk mengecalikan video mereka dari fitur ini, dan apa pun yang disetel ke dalam mode privat atau terkena klaim hak cipta, maka tidak akan memenuhi syarat.

YouTube menyebut, opsi penyambungan baru Shorts ini akan tersedia di iOS dalam "beberapa pekan mendatang." Sementara di Android, kabarnya baru akan debut di "akhir tahun ini."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

YouTube Matikan PiP di iOS

YouTube sendiri  baru saja mengumumkan untuk mematikan fitur picture-in-picture (PiP) pada aplikasi layanan video streaming versi iOS mereka.

Adapun perusahaan mengumumkan kemampuan Picture-in-Picture YouTube sudah dapat dinikmati oleh pengguna iOS YouTube Premium pada Agustus 2021.

Sembilan bulan berjalan, YouTube pun memutuskan untuk tidak mempertahankan fitur "eksperimental" PiP di dalam aplikasi versi iOS buatan mereka.

Sebelumnya, fitur Picture-in-Picture ini sempat terlihat di laman YouTube.com/New. Akan tetapi, pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (11/4/2022) fitur tersebut sudah dihapus.

Pengguna YouTube Premium juga tidak akan menemukan opsi untuk untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur di aplikasi, sementara situs web menyatakan telah "dimatikan."

Saat tim Tekno Liputan6.com cek di aplikasi YouTube versi iOS pada 11 April 2022, hanya dimunculkan pesan, "Kamu telah mencoba Picture-in-Picture di iOS" dengan keterangan expired atau kedaluwarsa.

Kemungkinan, fitur ini masih bisa diakses hingga perusahaan benar-benar menonaktifkannya di masa mendatang. 

Masalah Komentar Spam di YouTube

Logo YouTube
Logo YouTube (Sumber: Pixabay)

Di sisi lain, komentar spam di kolom komentar YouTube kerap kali membuat kreator sekaligus pemilik kanal sebal hingga frustasi.

Bagi kreator yang terkenal, mereka kerapkali melihat komentator jahat yang meniru identitas mereka. Tujuannya untuk menipu para penonton setia kanal-kanal ini.

YouTuber terkenal Linus Sebastian melalui kanal Linus Tech Tips-nya menyebut, "YouTube punya masalah. Spam." Sebastian juga menyebutkan berbagai komentar spam yang kerap terlihat di kolom komentarnya.

"Dari penipuan kripto, suplemen kesehatan, hingga Robux gratis. Komentar-komentar spam ini terus memburuk tiap harinya," kata dia dalam video.

Sementara, YouTuber teknologi terkemuka Marques Brownlee membuat video berjudul 'YouTube Needs to Fix This' yang memperlihatkan keluhannya terhadap komentar spam di platform tersebut.

"Komentar spam di YouTube telah berada di luar kendali selama berbulan-bulan," tulis deskripsi video yang tayang 1 April itu.

Tools YouTube untuk Menangani Komentar Spam

Menanggapi hal tersebut, YouTube sebenarnya punya berbagai tools untuk mengangani komentar-komentar spam dan menghapusnya secara otomatis.

"YouTube menggunakan machine learning dan peninjau manusia untuk menghapus lebih dari 950 juta komentar yang melanggar kebijakan terkait spam, misleading, dan penipuan pada kuartal 4 2021," kata Juru Bicara YouTube Ivi Choi, dikutip dari The Verge, Minggu (10/4/2022).

Lebih lanjut, Choi juga mengatakan, sebagian besar komentar spam yang dihapus adalah yang dideteksi oleh penandaan otomatis.

Namun sistem yang dimiliki YouTube tampaknya belum cukup efektif menangani komentar spam yang bertebaran. YouTube kelihatannya cukup paham dengan masalah ini.

Terbaru, Marques Brownlee mengunggah tentang fitur moderasi eksperimental baru yang bertujuan memperketat komentar di YouTube. Dalam hal ini, komentar yang berpotensi tidak pantas secara otomatis bakal ditahan dan ditinjau sebelum ditampilkan.

(Dio/Ysl)

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya