Liputan6.com, Jakarta - Seorang hacker mengklaim telah mencuri 17 juta data pelanggan PLN. Ia menjual jutaan data tersebut di sebuah forum hacker bernama Breach Forums.
Pantauan Tekno Liputan6.com di forum hacker tersebut, Jumat (19/8/2022), ada beberapa jenis data pelanggan PLN yang ditawarkan.
Baca Juga
Antara lain adalah ID, ID pelanggan, nama konsumen, alamat, tipe energi, nomor meter, besaran Kwh, dan lain sebagainya.
Advertisement
Untuk meyakinkan calon pembeli, pelaku (hacker) dengan nama akun 'Loliyta' itu menampilkan beberapa sampel data korban beserta alamat lengkapnya.
"Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++ with field ID, Idpel, Name, Consumer Name, Energy Type, Kwh, Address, Meter No, Unit Upi, Meter Type, Nama Unit Upi, Unit Ap, Nama Unit Ap, Unit Up, Nama Unit Up, Last Update, Created At," tulis akun itu.
Terkait dugaan pelanggaran data ini kami terus menghubungi PLN untuk meminta konfirmasi. Namun, hingga berita ini tayang, mereka belum memberikan tanggapan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Utang PLN Turun Jadi Rp 417 Triliun pada Juni 2022
Di sisi lain, PTÂ PLNÂ (Persero) terus mendorong efisiensi dan transformasi bisnis menghadapi tantangan global, salah satunya dengan menekan utang perusahaan.
Dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (Capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN.
Dari segi pengelolaan utang, PLN mampu menurunkan utang dari Rp 451 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 417 triliun pada Juni 2022. PLN memprediksi bisa mengurangi beban utang Rp 5 triliun per tahun.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengusung transformasi dan efisiensi sehingga operasional BUMN tetap kuat meski dihantam pandemi dan krisis energi. Salah satu BUMN yang telah menunjukkan capaian transformasi adalah PLN.
Erick menilai, PLN menjadi salah satu contoh BUMN yang sukses melaksanakan efisiensi dan transformasi. Erick mengatakan PLN mampu mengurangi utang, bahkan saat pandemi.
"Ini menunjukan bahwa PLN sehat dan kita dorong untuk terus sehat sehingga bisa menjalankan tugasnya sebagai BUMN dan untuk masyarakat," ujar Erick Thohir.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan efisiensi yang dilakukan menjadi daya tahan bagi PLN untuk menghadapi segala tantangan, salah satunya tantangan penurunan demand. Meskipun dalam kondisi demand menurun dalam dua tahun terakhir, PLN tetap membukukan laporan keuangan yang positif.
"Pak Erick sudah memberi arahan ke PLN untuk efisiensi dan inovasi. Oleh karena itu, kita pertama harus mengurangi cost. Kita lakukan transformasi digital, kita bongkar bisnis proses kita. Kita sederhanakan agar kita bisa lebih cepat dan trengginas," ujar Darmawan.
Advertisement
Dorong Pertumbuhan Demand Listrik
Tidak hanya mendorong efisiensi, Darmawan mengatakan PLN juga tetap melakukan langkah untuk mendorong pertumbuhan demand listrik. Upaya ini diwujudkan melalui program seperti Electrifying Agriculture, Electrifying Marine maupun Electrifying Lifestyle.
PLN juga terus mendorong masifnya penggunaan kendaraan listrik dengan terus menggencarkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hingga Juli, saat ini sudah ada 142 unit SPKLU yang tersebar di 109 lokasi seluruh Indonesia.
Selain itu, PLN pun mendorong masyarakat untuk menggunakan kompor induksi sebagai pengganti kompor LPG. Tercatat, sudah ada konversi kompor berbahan bakar LPG ke kompor induksi sebanyak 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di Surakarta, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali.
Dengan arahan dari Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan dikoordinasi oleh Kemenko Perekonomian. Tahun ini PLN menargetkan konversi sebanyak 300 ribu kompor induksi.
PLN Pasok Listrik 1.600 kVA UPS untuk Upcara Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Negara
Memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia (HUT ke-77 RI), PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya siaga pasokan listrik pada Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR, Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, serta Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera di Istana Negara.
PLN menyiapkan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA) untuk perkuatan kelistrikan di Gedung MPR/DPR sebagai bagian dari pengawalan keandalan listrik pada Pidato Kenegaraan Presiden RI di Sidang Tahunan MPR/DPR.
Sedangkan untuk Apel Kehormatan dan Renungan Suci, PLN menyiapkan UPS dengan total 360 kVA. Khusus untuk pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih di Istana Negara, PLN menyiapkan 1.600 kVA UPS.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, mengatakan bahwa listrik pada lokasi-lokasi strategis yang mendukung ketahanan nasional seperti Istana Negara dan Gedung MPR/DPR sebetulnya sudah diperkuat dengan pasokan listrik berlapis. Namun, untuk acara penting PLN tetap bersiaga penuh untuk menyukseskan hajatan kenegaraan.
"Kami siaga penuh baik sistem kelistrikan, peralatan, maupun personel," tambah Doddy.
Total 172 personel disiagakan untuk 3 event besar rangkaian HUT RI ke-77 yang terdiri dari pengatur distribusi listrik di control center dan petugas yang bersiaga di lokasi.
Advertisement