Karyawan Google dan Facebook Banyak yang Lakukan Operasi Pemanjangan Kaki, Rela Rogoh Kocek hingga Rp 2,2 Miliar

Karyawan Google, Amazon, Facebook, Microsoft terungkap banyak yang melakukan operasi pemanjangan kaki yang menyakitkan.

oleh Iskandar diperbarui 20 Sep 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 07:00 WIB
Facebook
Ilustrasi logo Facebook sebagai salah satu platform layanan Meta. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Pekerja atau karyawan dari perusahaan raksasa teknologi dilaporkan banyak yang mengambil tindakan ekstrem untuk menambah tinggi badan mereka. Ia rela membayar biaya mahal untuk operasi pemanjangan kaki yang menyakitkan.

Kevin Debiparshad, kepala LimbplastX Institute yang berbasis di Nevada, mengatakan pekerja dari sektor teknologi merupakan sebagian besar pasiennya untuk prosedur bedah kosmetik.

Operasi tersebut dilaporkan menelan biaya US$ 70.000 (sekitar Rp 1 miliar) hingga US$ 150.000 (sekitar Rp 2,2 miliar), tergantung pada berapa panjang (inci) yang diminta oleh pasien, serta ribuan dolar lebih untuk biaya tindak lanjut. Demikian laporan GQ, dikutip dari New York Post, Selasa (20/9/2022).

“Saya memperkirakan, setidaknya ada 20 insinyur perangkat lunak yang melakukan prosedur ini. Ada seorang gadis kemarin dari PayPal. Saya mendapat pasien dari Google, Amazon, Facebook, Microsoft. Saya punya banyak pasien dari Microsoft," ungkap Debiparshad.

Proses pemanjangan kaki memerlukan prosedur yang menyakitkan, di mana dokter mematahkan tulang paha di setiap kaki pasien dan memasukkan paku logam yang dapat diperpanjang.

Paku secara bertahap diperpanjang selama tiga bulan ke depan dengan satu milimeter sehari, dan kemudian membuat pasien beberapa inci lebih tinggi.

Masih menurut laporan GQ, proses pemulihan operasi pemanjangan kaki juga akan panjang, mencakup rasa sakit "tanpa henti" yang meregangkan saraf, otot, dan jaringan kaki ke 'tingkat yang hampir menyiksa'.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Melakukan Operasi Pemanjangan Kaki

Kantor Baru Google di Berlin
Sejumlah karyawan berada di meja kerja mereka pada hari pembukaan kantor baru raksasa mesin pencari internet, Google, di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Seorang pasien, yang diidentifikasi sebagai insinyur perangkat lunak berusia 23 tahun yang berbasis di Chicago bernama Alan, mengatakan bahwa dia menjalani prosedur tersebut setelah merasa tidak percaya diri dengan tinggi badannya.

Seorang gadis yang dia taksir memiliki tubuh tinggi besar. Alan menghabiskan tiga bulan untuk pulih dari prosedur pemanjangan kaki dan tinggi badannya naik dari 5-6 kaki menjadi 5-9 kaki.

Pasien lain, seorang trader yang berbasis di New York bernama Bryan, juga mengindikasikan bahwa dia menjalani operasi untuk meningkatkan kehidupan romantisnya.

Operasi standar menambahkan tinggi sekitar tiga inci, tetapi pasien dapat menambahkan hingga enam inci jika mereka bersedia untuk ditanamkan paku bedah dengan tinggi yang sama di tulang kering mereka.

Menariknya, pelanggan yang kekurangan uang tunai diperbolehkan untuk menutupi biaya dengan cara mencicil.

Terlepas dari efek fisik dan finansial yang sangat menguras, Debiparshad mengklaim kliniknya tidak pernah kekurangan pasien.


Profil Pasien di Luar Karyawan Teknologi

Gedung Kantor Baru Microsoft Corporation
Gedung Kantor Baru Microsoft Corporation. Kredit: Engineering Counsultants Group

Ahli bedah lulusan Harvard itu mengatakan jumlah pasien secara efektif berlipat ganda sejak pekerjaan jarak jauh mengemuka selama pandemi Covid-19. Debiparshad mengungkapkan kliniknya selalu didatangi hingga 50 pasien per bulan.

Daftar pasien tidak terbatas pada sektor teknologi. Debiparshad mengatakan kepada GQ bahwa dia telah melakukan prosedur tersebut pada CEO, aktor, dokter, perawat, bintang YouTube, dan bahkan pembawa berita.

Para pasien yang datang tidak selalu kaya raya. Mereka hanya ingin merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

“Banyak pasien melihatnya sebagai investasi dalam diri mereka sendiri, dan belum tentu terpicu karena masalah romantika,” kata Debiparshad.

“Perawakan adalah bagian yang sangat penting, saya pikir, tentang siapa kamu dan bagaimana kamu memandang dunia. Bagaimana dunia memandang kamu. Mampu mengubah itu sangat berdampak,” ucapnya memungkaskan.


Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Fenomena Operasi Plastik
Infografis Fenomena Operasi Plastik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya