Timnas Indonesia Targetkan Juara Umum di Kejuaran Dunia Esports IESF 2022

Dihadiri oleh 700 atlet dari 120 negara di dunia, IESF Bali 14th World Esports Championships menghadirkan enam nomor gim yang dipertandingkan.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Nov 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 07:00 WIB
Timnas Indonesia Siap Tampil di Kejuaran Dunia IESF 2022 di Bali
Timnas Indonesia Siap Tampil di Kejuaran Dunia IESF 2022 di Bali. (Doc: PB ESI)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang IESF World Esports Champhionships 2022 di Bali pada 2-11 Desember 2022 akan menjadi turnamen esports terbesar di dunia.

Dihadiri oleh 700 atlet dari 120 negara di dunia, IESF Bali 14th World Esports Championships menghadirkan enam nomor gim yang dipertandingkan.

Adapun ke-6 gim tersebut, antara lain Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang-Bang, eFootball 2023, DOTA 2, dan Tekken 7.

Menariknya, ajang ini diharapkan akan tercatat rekor dunia Guinness World Records sebagai ajang offline dengan jumlah partisipan terbanyak.

Sebagai tuan rumah, Indonesia juga tidak ingin bersantai-santai menghadapi para atlet esports dari negara lain.

Dalam sesi diskusi yang digelar Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), diungkap tentang peta kekuatan dan persaingan di IESF Bali 14th World Championships.

Tak hanya itu, panelis dalam diskusi ini juga membagikan prediksi menarik tentang negara-negara patut diwaspadai dan siapa yang akan menjadi kuda hitam.

Pegiat dan pengamat esports Irliansyah Wijanarko mengungkapkan, Indonesia dapat meraih medali emas di nomor PUBG Mobile.

Nomor PUBG Mobile yang selama ini telah membuktikan kepiawaian dan capaian para pemainnya berpeluang besar jaya di ajang ini.

“Indonesia sangat berprestasi di cabang PUBG Mobile. Prediksi kami, Korea Selatan akan menjadi lawan terberat di Kejuaraan Dunia Esports IESF di Bali nanti,” ungkap Irliansyah.

 

Laga Indonesia vs Filipina di Nomor MOBA

Mobile Legends: Bang Bang. (Doc. Moonton)

Irliansyah juga menyebut, CS:GO adalah nomor gim lain dimana skuar Indonesia unjuk gigi di ajang esports bergengsi ini.

“Pertandingan CS:GO Women antara Indonesia dan Polandia, serta CS:GO Men antara Indonesia dengan tim-tim asal Eropa akan menjadi pertandingan wajib ditonton,” jelasnya.

Meskipun tim-tim Eropa dijagokan, bukan tidak mungkin tim CS:GO Men Indonesia tampil sebagai kuda hitam mampu menundukkan lawan-lawan favorit.

“Secara individu, komposisi tim sebenarnya sangat bagus. Ini merupakan aset yang bernilai. Sekarang yang terpenting adalah membangun komunikasi antar-pemain yang baik selama persiapan dan pertandingan.”

Di nomor MOBA (multiplayer online battle arena), laga antara Indonesia dan Filipina di kategori Mobile Legends: Bang-Bang akan menjadi salah satu duel terpanas di IESF Bali 14th World Esports Championships.

Sedangkan, untuk DOTA 2, Polandia, Prancis, dan Filipina diantisipasi menjadi saingan yang kuat. Sementara, Tekken 7 kemungkinan didominasi oleh Amerika Serikat dan Jepang yang masih menggandrungi gim konsol bergenre fighting tersebut.

Serupa, Amerika Serikat dan Jepang juga berpeluang besar di eFootball 2023, namun menghadapi lawan berat yakni para negara penggila sepak bola: Brazil dan Perancis.

“Tentu, dengan persiapan yang matang, Indonesia juga memiliki kans untuk bersinar di kedua kategori tersebut,” imbuhnya.

 

Kesiapan dan Strategi Tim Nasional Indonesia

Konami luncurkan eFootball sebagai pengganti PES. (Twitter/eFootball)

Christian Suryadi, Ketua Bidang Pelatih & Wasit PB ESI menambahkan IESF Bali 14th World Esports Championships menjadi turnamen esports pertama yang mempertandingkan gim eFootball 2023.

“Dengan perubahan pada game engine, bisa dipastikan bahwa nomor gim eFootball 2023 akan menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet,” ujarnya.

Yohannes P. Siagian, Wakil Ketua Bidang Atlet & Prestasi PB ESI juga mengungkap sejumlah hal terkait kesiapan timnas Indonesia.

Dia mengatakan, “Selain pelatihan teknis, kami juga fokus membina dan mempersiapkan para atlet kami terkait aspek-aspek non-teknis."

Aspek tersebut meliputi, manajemen waktu, pola makan, pola komunikasi, dan terlebih membangun mentalitas yang tangguh.

"Kami yakin, dengan segala persiapan yang dilakukan, Indonesia dapat bersaing dan mengharumkan nama bangsa ke seluruh penjuru dunia,” katanya.

Yohannes menambahkan, “Kita sengaja tidak menayangkan pertandingan seleknas akhir antara Bigetron Alpha dan EVOS Esports agar strategi tim perwakilan Indonesia di IESF tidak terbaca oleh calon lawan.”

Yohannes mengungkapkan, “Sesuai dengan arahan Ketua Umum PB ESI Bapak Budi Gunawan, dan Wakil Ketua Umum PB ESI Bapak Bambang Sunarwibowo, Indonesia harus sukses sebagai penyelenggara dan sukses dalam prestasi."

Dengan semangat dan komitmen tersebut, Indonesia akan berjuang dengan kemampuan terbaik agar bisa menjadi juara umum.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya