Top 3 Tekno: Vidio Diserbu 14 Juta Penonton Piala Dunia 2022 Terpopuler

Vidio berhasil mencatatkan sejumlah capaian di 10 hari pertama Piala Dunia 2022, salah satunya adalah mengantongi 14 juta penonton atau setara dengan 140 kali lipat kapasitas stadion terbesar di Qatar.

oleh Iskandar diperbarui 02 Des 2022, 11:30 WIB
Diterbitkan 02 Des 2022, 11:30 WIB
Vidio
Vidio

Liputan6.com, Jakarta - Vidio berhasil mencatatkan sejumlah capaian di 10 hari pertama Piala Dunia 2022, salah satunya adalah mengantongi 14 juta penonton atau setara dengan 140 kali lipat kapasitas stadion terbesar di Qatar.

Berita tersebut menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (1/12/2022) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari bocoran spesifikasi Samsung Galaxy S23 dan Galaxy S23 Plus.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. 10 Hari Pertama Piala Dunia 2022: Vidio Kantongi 14 Juta Penonton, Setara 140x Kapasitas Stadion Terbesar Qatar

Piala Dunia 2022 telah memasuki pertandingan hari ke-10. Seluruh tayangan Piala Dunia yang digelar di Qatar ini ditayangkan melalui platform OTT Vidio yang merupakan bagian dari EMTEK Group.

Sebagai platform OTT yang menayangkan gelaran Piala Dunia, aplikasi Vidio ternyata berhasil mencatatkan sejumlah capaian di 10 hari pertama pesta bola terbesar ini, yakni mulai dari 20 hingga 30 November 2022.

Salah satu capaian yang berhasil direngkuh adalah 14 juta pengguna Vidio telah menonton pertandingan Piala Dunia di Vidio. Jumlah itu diklaim setara dengan 140 kali lipat kapasitas stadion terbesar di Qatar, yakni Stadion Lusail.

Selain itu, konten Piala Dunia tahun ini telah ditonton sebanyak 2 miliar menit. Durasi itu sama seperti menonton 22,2 juta pertandingan sepakbola sekaligus.

Sejak pembukaan gelaran Piala Dunia ini, Vidio juga menjadi aplikasi gratis nomor 1 di Indonesia di semua kategori dan platform. Lalu, aplikasi Vidio juga berada sebagai aplikasi berbayar nomor satu di Play Store.

Baca selengkapnya di sini 

 

2. Samsung Galaxy S23 dan S23 Plus Dapat Restu dari FCC, Spesifikasinya?

Render Galaxy S23
Render HP Samsung Galaxy S23. (Doc: Ice Universe)

Sebuah HP Samsung dengan kode nama SM-S911B dan SM-S916B muncul di situs Federal Communications Commission (FCC), dan sudah mengantongi sertifikasi.

Mengutip Droid Life via Android Police, Rabu (30/11/2022), kedua kode nama tersebut kemungkinan besar adalah Galaxy S23 dan Galaxy S23 Plus.

Meski demikian, daftar di FCC tersebut mengungkap sejumlah detail penting tentang hardware di lini Galaxy S23. Pertama adalah tentang chipset kedua ponsel kini pakai prosesor milik Qualcomm.

Huruf "B" di nomor model menunjukkan ponsel ini adalah HP Samsung untuk pasar Eropa, dan mengonfirmasi rumor lama Samsung tidak lagi pakai Exynos di Eropa dan negara lainnya.

Selain pakai Snapdragon 8 Gen 2, diketahui juga informasi tentang kapasitas baterai di ponsel baru milik Samsung tersebut.

Galaxy S23 akan menggunakan baterai berkapasitas 3,900mAh, dan Galaxy S23 Plus berdaya sebesar 4,700mAh. Diketahui, Galaxy S22 memiliki daya 3,700mAh dan S22 Plus pakai 4,500mAh.

Bila tren peningkatan baterai 200mAh ini juga diadopsi ke Galaxy S23 Ultra, maka besar kemungkinan kita akan mendapati ponsel Samsung ini menggunakan daya sebesar 5,200mAh.

Samsung disebutkan bakal meluncurkan seri Galaxy S23 dalam acara tahunan mereka, yakni Unpacked.

Baca selengkapnya di sini 

 

3. Elon Musk Temui Tim Cook: Twitter dan Apple Berdamai

Tim Cook Apple
Tim Cook, CEO Apple. Foto: Business Insider

Elos Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.

Musk, yang awal pekan ini mengklaim bahwa Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.

“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).

“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.

Elon Musk sendiri tidak menjelaskan inti masalah Apple dengan aplikasi Twitter. Namun, mantan Head of Trust and Safety Twitter menyatakan bahwa Apple telah menandai berbagai masalah selama proses peninjauan aplikasi di masa lalu.

Selain masalah App Store, Musk juga bergabung dengan komunitas pengembang untuk mengkritik 'pajak rahasia' App Store sebesar 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Grup E Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Grup E Piala Dunia 2022
Infografis Grup E Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya