Menpora Ingin Esports Sumbang Emas di SEA Games 2023, Tutupi Potensi Kehilangan Medali

Menpora mengatakan cabor esports merupakan salah satu yang dipetakan dapat mendulang medali, sekaligus mampu menutup medali emas yang berpotensi hilang

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 19:00 WIB
Official Training Timnas Indonesia Jelang Laga Semfinal Piala AFF 2022 Melawan Timnas Vietnam
Menpora RI, Zainudin Amali (tengah) bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (tengah kiri) dan Sekertaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi memberikan keterangan saat latihan resmi menjelang laga semifinal Piala AFF 2022 melawan Timnas Vietnam yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (05/01/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali berharap agar cabang olahraga (cabor) esports dapat menutupi potensi kehilangan medali emas di SEA Games 2023 Kamboja.

Hal itu disampaikan Amali dalam pertemuannya dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) pada Jumat lalu, di Ruang Kerja Lantai 10 Graha Pemuda Senayan, Jakarta Pusat.

Pembahasan itu menitikberatkan pada upaya maksimal menutup proyeksi Indonesia kehilangan 37 medali emas dibandingkan SEA Games lalu, akibat nomor-nomor yang tidak dipertandingkan oleh Kamboja sebagai tuan rumah.

"Kita akan berpotensi kehilangan 37 medali emas, oleh karenanya kita harus berupaya maksimal mencari nomor dan cabor yang bisa menutup kehilangan tersebut," kata Menpora, seperti dikutip dari siaran pers Kemenpora, Minggu (8/1/2023).

Menpora mengatakan, selama ini cabor esports merupakan salah satu yang dipetakan dapat mendulang medali, sekaligus mampu menutup medali emas yang berpotensi hilang. Ia pun melihat hasil dari kejuaraan internasional di Bali beberapa waktu lalu, serta konsistensi selama ini.

Menpora pun menginstruksikan kepada PB ESI, agar apa yang diperlukan oleh cabang olahraga, dapat disiapkan dan difasilitasi segera.

"Apa yang diperkukan PB ESI dan cabor lain guna persiapan SEA Games segera difasilitasi, karena ini dapat dibilang extra ordinary (hilangnya medali emas dibandingkan SEA Games lalu," ujar Menpora.

Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo dalam pertemuan tersebut menyatakan kesiapannya atas amanah yang diberikan. Ia mengatakan, semua sudah mulai diolah dan dimatangkan terkait target SEA Games Kamboja.

"Kami Merah Putih, siap melaksanakan apa yang diamanahkan. Sementara ini, kami sudah petakan dari 10 nomor yang dipertandingkan sudah ada 5 medali emas yang kami targetkan dapat diraih," kata Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia itu.

Daftar Game di Esports SEA Games 2023

Simak Selusin Tips Main Mobile Legends Bagi Pemula, Modal Awal untuk Jadi Pro
Mobile Legends: Bang Bang. (Doc. Moonton)

Federasi Esports Kamboja sendiri telah mengumumkan sejumlah game yang akan dipertandingkan untuk cabang olahraga esports di SEA Games 2023 bulan Mei mendatang.

Mobile Legends: Bang Bang tentu saja bakal dipertandingkan di kompetisi olahraga se-Asia Tenggara ini. Selain itu, Valorant juga akan dipertandingkan.

Mengutip Esports Charts, Minggu (8/1/2023), Cambodia Esports Federation mengungkapkan ada enam game yang dipertandingkan di SEA Games tahun ini. Mereka adalah:

  • Crossfire (PC)
  • League of Legends: Wild Rift (Mobile)
  • Mobile Legends: Bang Bang (Mobile)
  • PUBG Mobile
  • Valorant (PC)
  • Attack Online 2 (PC)

Kompetisi pria bakal digelar di semua game. Sementara kategori individual akan dilakukan untuk PUBG Mobile dan Attack Online 2. Satu-satunya game dengan turnamen wanita adalah MLBB.

Valorant sendiri menggantikan League of Legends di SEA Games yang terakhir pada 2021 di Hanoi, Vietnam. Namun itu bukan satu-satunya perbedaan.

Di SEA Games Kamboja tidak ada Wild Rift untuk wanita. Game yang dipertandingkan juga tidak sebanyak sebelumnya, dengan absennya Free Fire, Arena of Valor, dan FIFA Online 4.

Sementara itu, SEA Games Kamboja dijadwalkan diselenggarakan pada tanggal lima sampai 17 Mei 2023 mendatang.

Bali Jadi Tuan Rumah Dota 2 Major di 2023

Dota 2
Dota 2 (Valve)

Di sisi lain, Indonesia kembali menjadi tuan rumah dari pertandingan esports bergengsi internasional. Kali ini ajang tersebut hadir dari gim Dota 2.  Valve mengonfirmasi, Bali akan jadi salah satu lokasi gelaran 2023 Dota Pro Circuit (DPC) Majors untuk musim yang akan datang.

Mengutip AFK Gaming, rumor lokasi DPC Majors 2023 memang sudah mengemuka setelah rampungnya musim 2021/2022, di mana dua dari tiga Majors saat itu disebut akan digelar di Peru dan Indonesia. Valve juga mengonfirmasi Majors akan digelar di Lima, Peru dan Berlin, Jerman.

"Tim yang unggul dalam Winter Tour akan maju ke Lima Major yang diselenggarakan oleh 4D Esports," tulis Valve dalam pengumumannya, seperti dikutip dari laman resmi Dota 2, Minggu (8/1/2023).

"Spring Tour akan memberikan kesempatan lebih lanjut dengan Berlin Major, yang diselenggarakan oleh ESL, dan Summer Tour akan mengakhiri permainan dengan Bali Major, yang diselenggarakan oleh IO Esports," tulis Valve.

 

Bali Major

Dota 2
Dota 2. (Doc: EsportsOnly)

Event Major untuk Winter Tour yang sedang berjalan akan digelar di Lima, Peru dan diselenggarakan oleh 4D Esports. Pengumuman ini juga secara resmi menjadikan event pertama Valve di Amerika Selatan, dengan Major akan dimulai pada 24 Februari.

Event Berlin Major untuk Spring Tour bakal digelar di Berlin, Jerman oleh ESL pada 28 April sampai 7 Mei 2023.

Sementara untuk Summer Tour, akan diselenggarakan pada 30 Juni sampai 8 Juli 2023 di Bali, di mana penyelenggara Bali Major adalah perusahaan asal Malaysia IO Esports.

(Dio/Ysl)

Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Infografis Bisnis Game di Indonesia (Liputan6.com/Deisy Rika)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya