Top 3 Tekno: Apple AirTag Bantu Temukan Koper Hilang Terpopuler

Perangkat pelacak besutan Apple, AirTag, yang berhasil menemukan lokasi koper hilang menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com.

oleh Iskandar diperbarui 09 Feb 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 11:30 WIB
Apple AirTag. Dok: Apple
Apple AirTag. Dok: Apple

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat pelacak besutan Apple, AirTag, yang berhasil menemukan lokasi koper hilang menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (8/2/2023) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari jadwal pre-order Oppo Reno8 T di Indonesia. Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. AirTag Bantu Temukan Koper Hilang, Ternyata Sudah Didonasikan oleh Maskapai

Sebuah perangkat pelacak milik Apple, AirTag, berhasil menemukan lokasi koper yang dilaporkan hilang. Belakangan baru diketahui bahwa maskapai yang membawa koper tersebut, Air Canada, telah mendonasikannya.

Mengutip Tech Times, Rabu (8/2/2023), perangkat pelacak tersebut menemukan koper hilang milik pasangan, dalam perjalanannya ke Ontario, Kanada.

Pasangan asal Kanada itu melaporkan bahwa sebuah AirTag berhasil membantu mereka menemukan koper hilang. Namun tak seperti akhir indah bagi penemuan barang-barang yang hilang, kisah ini berakhir mengejutkan.

Business Insider melaporkan, pasangan ini baru saja terbang pulang setelah bulan madu. Dalam perjalanan pulang, mereka kehilangan koper di Quebec. Selanjutnya, mereka pun melakukan hal yang perlu dilakukan, yakni menghubungi maskapai yang ditumpangi, Air Canada, untuk melaporkan kehilangan koper.

Maskapai tersebut mengatakan, pasangan suami istri ini menerima penggantian atau kompensasi ganti rugi sebesar US$ 2.300 (setara Rp 34,8 juta) atas kehilangan koper mereka. Angka ganti rugi ini adalah jumlah maksimal yang bisa didapatkan penumpang ketika barang-barangnya ada yang hilang karena penerbangan.

Rupanya di koper yang hilang tersebut terdapat sebuah perangkat pelacak besutan Apple, AirTag. Pasangan ini kemudian mencoba menemukan lokasi koper mereka berada.

Mengagetkan! Menurut pasangan suami istri tersebut, koper yang dinyatakan hilang itu terbawa terbang hingga ke Ontario, tepatnya di sebuah fasilitas penyimpanan umum.

Baca selengkapnya di sini 

 

2. Harga Rp 4,9 Jutaan, Ini Jadwal Pre-Order Oppo Reno8 T di Indonesia

Perbandingan Oppo Reno8 T 4G dan 5G
Perbandingan Oppo Reno8 T 4G dan 5G. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Oppo Reno8 T sudah dirilis ke pasar smartphone Indonesia. Untuk saat ini, Oppo baru meluncurkan versi 4G dari penerus seri Reno8 yang hadir dengan sejumlah peningkatan ini.

Harga Oppo Reno8 T 4G sendiri adalah Rp 4.899.000, dengan jadwal pre-order Oppo Reno8 T dimulai sejak 7-13 Februari 2023. Selama periode pre-order (PO), konsumen akan mendapatkan sejumlah penawaran seperti keuntungan eksklusif berupa Oppo Enco Buds2.

Enam+01:40VIDEO: Hands-On Samsung Galaxy S23 SeriesAda juga penawaran lain seperti cashback hingga Rp 500.000 dan bunga 0% untuk cicilan bank sampai dengan 12 bulan untuk Mastercard, BCA, BNI, BSI, Digibank, Mandiri, Bank Mega, OVO, Traveloka PayLater, Shopee Paylater, Kredivo, Home Credit, Akulaku, PAYKU, & AEON Credit Service.

"Selain itu, konsumen OPPO Reno8 T juga dapat menikmati berbagai keuntungan tambahan yang dapat diklaim mulai tanggal 14 Februari 2023 di aplikasi My Oppo," kata Patrick Owen, Chief Marketing Officer Oppo Indonesia, dikutip Rabu (8/2/2023).

Beberapa keuntungan yang dimaksud di antaranya ekstra 2000 Poin My OPPO, Voucher diskon Rp 50.000 dari Bobobox Hotel, Voucher diskon Rp 75.000 dari Bobocabin, Voucher diskon Rp 40.000 dari lavojoy, Voucher diskon 50% hingga Rp 50.000 dari Makuku.

Ada juga kesempatan untuk gratis Medical Facial Treatment senilai Rp 1,7 juta dari Skin+ Clinic, Voucher diskon hotel hingga Rp500.000 dari Traveloka, dan Voucher diskon 30% dari YOU Beauty (Y.O.U), dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Baca selengkapnya di sini 

 

3. Emisi Gas Rumah Kaca Truk Listrik 63 Persen Lebih Sedikit dari Diesel

KTB Terus Melanjutkan Pengujian Truk Listrik eCanter di Indonesia (PT KTB)
KTB Terus Melanjutkan Pengujian Truk Listrik eCanter di Indonesia (PT KTB)

Dalam studi terbaru yang dilakukan oleh International Council on Clean Transportation (ICCT), para peneliti membandingkan emisi gas rumah kaca siklus hidup dari truk dan bus listrik, hidrogen, gas alam, dan diesel di Eropa.

Temuan dari penelitian ini memberikan peta jalan yang jelas menuju dekarbonisasi sektor transportasi dan memenuhi tujuan Perjanjian Paris.

Enam+01:40VIDEO: Hands-On Samsung Galaxy S23 Series Eropa harus segera mengambil tindakan untuk mendekarbonisasi truk dan busnya. Walaupun truk dan bus adalah 2 persen dari kendaraan yang ada di jalan raya, keduanya berkontribusi terhadap seperempat emisi yang terkait dengan transportasi.

Studi ini tidak hanya memperhitungkan emisi CO2 dari knalpot kendaraan, tetapi juga emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama produksi kendaraan dan komponennya, pemeliharaan kendaraan, produksi bahan bakar, dan produksi listrik.

Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa fase penggunaan atau konsumsi bahan bakar merupakan kontributor tertinggi terhadap emisi gas rumah kaca kendaraan di seluruh siklus hidupnya, bukan ekstraksi bahan baku, konstruksi, atau pemeliharaan. Ini berarti bahwa jalan raya adalah sumber utama emisi gas rumah kaca.

Truk listrik baterai menempati urutan teratas dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ketika seluruh masa pakai traktor-trailer listrik baterai 40 ton yang mulai beroperasi pada tahun 2021 diperhitungkan, studi ini menemukan bahwa model ini menghasilkan emisi setidaknya 63 persen lebih rendah dibandingkan dengan truk diesel. Ketika listrik terbarukan digunakan, emisi berkurang hingga 84 persen.

Baca selengkapnya di sini 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya