Pelanggan Twitter Blue Bisa Unggah Video Berdurasi 2 Jam dengan Ukuran hingga 8GB

Pembaruan Twitter Blue yang memungkinkan pelanggan premium mengunggah file video selama dua jam dan sebesar 8GB.

oleh Iskandar diperbarui 19 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 19:00 WIB
akun terverifikasi
Ilustrasi: Tanda verifikasi di Twitter (Sumber: Tech Crunch)

Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar baik bagi kamu pelanggan Twitter Blue, di mana saat ini bisa mengunggah video dengan durasi yang jauh lebih panjang.

Dilansir Engadget, Jumat (19/5/2023), perusahaan memperbarui fitur Twitter Blue yang memungkinkan pelanggan premium mengunggah file video selama dua jam dan sebesar 8GB.

Langkah ini dilakukan Twitter untuk membuat platform dan layanan berlangganan miliknya lebih menarik bagi banyak pengguna, khususnya seperti pembuat podcast dan pembuat film indie. Namun, fitur ini dikhawatirkan bakal dimanfaatkan oleh penyebar konten bajakan.

Untuk diketahui, batas durasi video dua jam, dua kali lipat dari batasan sebelumya yang maksimum satu jam dan empat kali lipat batas file standar 2GB. Akan tetapi, kualitas video masih dibatasi pada 1080p untuk semua pengguna.

Twitter sebelumnya menambahkan batasan satu jam untuk pelanggan Blue pada Desember 2022, dan juga memperbarui tool pemutar medianya menjadi lebih modern dengan menawarkan kontrol kecepatan pemutaran.

Pembaruan ini juga memungkinkan pengguna iOS mengunggah video yang lebih panjang di aplikasi seluler, sedangkan pengguna Android dengan rekaman yang lebih panjang masih perlu menggunakan Twitter di browser.

Perlu dicatat, berlangganan Twitter Blue tidak diperlukan untuk menonton klip yang lebih panjang karena siapa pun bisa melakukannya.

Elon Musk Bakal Perkenalkan DM Terenkripsi untuk Pelanggan Twitter Blue

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Sebelumnya, Twitter meluncurkan fitur Direct Messages (DM) terenkripsi untuk meningkatkan keamanan obrolan antar pengguna. Dengan fitur baru ini, pengguna akan dapat mengirim dan menerima pesan tanpa diketahui siapa pun, bahkan pihak aplikasi.

Rencana perilisan DM terenkripsi ini diumumkan oleh CEO Twitter, Elon Musk, melalui akun pribadinya @elonmusk pada Rabu (17/5/203).

Dalam dokumen dukungan terbarunya, Twitter menjelaskan pengguna harus membayar untuk bisa menerima DM terenkripsi. Artinya, fitur hanya akan tersedia bagi akun centang biru yang berlangganan Twitter Blue, organisasi terverifikasi, dan afiliasi dari organisasi terverifikasi.

Sebagai informasi, organisasi perlu membayar USD 1.000 atau sekitar Rp 14 juta per bulan, sementara afiliasinya dikenakan tarif USD 50 atau setara Rp 744 ribu per orang.

Kebijakan ini jelas berbeda dengan platform lain, seperti WhatsApp, Messenger, Signal, dan iMessage, yang menawarkan fitur perpesanan terenkripsi secara gratis. 

Dilansir The Verge, Kamis (18/5/2023), fitur baru Twitter ini hanya bisa digunakan ketika pengirim dan penerima menggunakan aplikasi versi terbaru di perangkat mereka. Lalu, penerima pesan harus mengikuti pengirim, pernah saling berkirim pesan, atau menerima permintaan DM dari pengirim. 

Dalam percakapan terenkripsi, pengguna akan menemukan ikon gembok kecil di samping foto profil akun lawan bicara. Nantinya, DM terenkripsi juga akan terpisah dari DM biasa.

Sebelumnya, Elon Musk telah mengungkapkan keinginannya untuk menambahkan fitur ini sejak beberapa bulan lalu. 

Menurut Musk, dukungan enkripsi ini memungkinkan pengguna berkomunikasi tanpa khawatir soal privasi mereka, seperti pelanggaran data menyebabkan DM masuk ke web.

Fitur DM Terenkripsi Masih Punya Berbagai Kekurangan

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter (Liputan6.com/Sangaji)

Sayangnya, hingga saat ini DM terenkripsi masih memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, yaitu fitur hanya bisa digunakan pada percakapan pribadi antar akun.

Kendati demikian, Twitter mengatakan akan segera memperluas dukungan ke percakapan grup. 

Fitur ini juga hanya memungkinkan pengguna mengirimkan teks dan link, karena media seperti foto dan video belum dapat dienkripsi Twitter. Gawatnya, Twitter mengingatkan bahwa pihaknya tidak dapat menjamin keamanan pengguna dari serangan man-in-the-middle (MiTM). 

Untuk diketahui, MiTM merupakan sebuah serangan siber yang dilakukan untuk mencuri informasi dan memata-matai korban, dilansir Cyber Academy. 

"Alhasil, jika seseorang, misalnya orang dalam yang jahat, atau Twitter sendiri sebagai bagian dari proses hukum yang wajib, menyusupi percakapan terenkripsi, baik pengirim maupun penerima tidak akan tahu," kata Twitter, dikutip dari The Verge, Minggu (14/5/2023).

Twitter Sedang Rancang Perlindungan MiTM

Twitter
Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Saat ini, Twitter sedang merancang mekanisme untuk membuat serangan MiTM lebih sulit dan memberi peringatan kepada pengguna jika mengalami serangan.

Pengembangan fitur pun terus dilakukan karena Twitter mengakui bahwa fungsi DM terenkripsi belum dapat memenuhi standar yang diminta Elon Musk. 

DM terenkripsi juga tampaknya akan menjadi prioritas bagi Musk, karena telah lama disebutkan sebagai bagian dari Twitter 2.0 untuk karyawan perusahaan. 

Pada tahun 2018 Twitter memberikan peringatan bahwa sejumlah pesan langsung yang dirahasiakan antara bisnis dan pelanggan mereka telah diakses oleh pihak luar selama lebih dari setahun. 

Kejadian ini membuat Twitter berencana untuk mengembangkan DM terenkripsi selama beberapa tahun belakangan. Sayangnya, usaha ini sempat terhenti beberapa kali.

DM Twitter Kini Bisa Balas Pesan Spesifik Mirip WhatsApp dan Instagram

Twitter App Logo
Twitter App Logo (Photo by Jeremy Bezanger on Usplash)

Di samping itu, versi terkini Twitter juga akan mendukung fitur DM Replies yang memiliki kesamaan fungsi dengan fitur di WhatsApp dan Instagram. 

Pembaruan ini memungkinkan pengguna Twitter membalas pesan tertentu yang spesifik, tidak hanya pesan terbaru. 

“Anda sekarang dapat membalas pesan apa pun yang Anda terima di DM, menjadikan percakapan lebih lancar dan lebih intuitif,” tulis Twitter Support dalam cuitan resminya yang dikutip Rabu (10/5/2023).

Dalam keterangan tersebut, disebutkan pula Twitter menambahkan pilihan emoji baru, sehingga pengguna dapat memberikan reaksi lebih beragam saat berkirim pesan lewat fitur Direct Messages.

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya