Bug Twitter Munculkan Sejumlah Tweet Pengguna yang Telah Dihapus

Seorang pakar keamanan di Mastodon, Dick Morrell, mencatat bahwa aplikasi media sosial Twitter telah memulihkan 34.000 cuitan yang sebelumnya sudah dihapus pengguna.

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 23 Mei 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Twitter
Bug di aplikasi Twitter menyebabkan sejumlah tweet pengguna yang telah dihapus kembali muncul. (unsplash/Joshua Hoehne)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, terdapat masalah pada aplikasi Twitter yang mengganggu sebagian pengguna. Mereka melaporkan cuitannya yang telah dihapus kembali muncul. 

Mengutip informasi dari Engadget, Selasa (23/5/2023), seorang pakar keamanan di Mastodon, Dick Morrell, mencatat aplikasi media sosial milik Elon Musk ini telah memulihkan 34.000 tweet, sebagaimana dilaporkan ZDNet.

Ia juga dihubungi oleh 400 pengguna Twitter yang mengalami masalah serupa.

Hal ini pun dilaporkan oleh James Vincent dari The Verge yang dua minggu lalu telah menghapus semua cuitannya. Namun, beberapa di antara tweet tersebut kembali muncul. 

Meskipun saat ini belum jelas seberapa luas bug Twitter telah tersebar, sebagian besar pengguna yang terdampak adalah yang menghapus tweet melalui layanan pihak ketiga, seperti Redact atau TweetDelete. 

Karenanya, cara kerja alat pihak ketiga itu bisa jadi merupakan salah satu penyebab masalah server di Twitter.

Di samping itu, beberapa pendapat lainnya mengatakan hal ini diakibatkan oleh pemindahan server Twitter yang secara tidak sengaja memulihkan data.

Masalah ini telah diuji oleh sejumlah pengguna Twitter di The Verge. Mereka menghapus cuitan secara massal dan menerima hasil yang beragam.

Beberapa pengguna mengatakan tweet lama mereka terhapus sepenuhnya, sementara lainnya mengungkapkan sejumlah tweet kembali muncul. 

“Kedengarannya seperti mereka memindahkan banyak server antara pusat data dan tidak menyesuaikan topologi dengan benar sebelum memasukkannya kembali ke dalam jaringan,” ujar seorang mantan insinyur keandalan server Twitter, sebagaimana dikutip Engadget, Selasa (23/5/2023).

Bug Twitter Meningkat Sejak Diambil Alih Elon Musk

Twitter
Ilustrasi Twitter (iStockPhoto)

Meskipun tampaknya ini adalah masalah sepele bagi sebagian pengguna, hal ini juga menyangkut bagaimana perusahaan menangani dan melindungi data pengguna.

Menurut The Verge, ini menjadi gambaran dari infrastruktur Twitter yang runtuh dan ketidakmampuannya untuk memenuhi fungsi dasar yang dijanjikan kepada pengguna.

Peningkatan bug juga mulai terlihat sejak CEO Elon Musk melakukan pemecatan massal. Pengguna telah melaporkan gangguan serupa seperti tweet pribadi yang tiba-tiba dipublikasikan. 

Sebelumnya, Twitter juga telah diselidiki Kota San Fransisco terkait potensi pelanggaran kode bangunan dan situs tersebut mengalami masalah teknis. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pengguna yang tajam.

Elon Musk Bakal Perkenalkan DM Terenkripsi untuk Pelanggan Twitter Blue

akun terverifikasi
Ilustrasi: Tanda verifikasi di Twitter (Sumber: Tech Crunch)

Sebelumnya, Twitter meluncurkan fitur Direct Messages (DM) terenkripsi untuk meningkatkan keamanan obrolan antar pengguna. Dengan fitur baru ini, pengguna akan dapat mengirim dan menerima pesan tanpa diketahui siapa pun, bahkan pihak aplikasi.

Rencana perilisan DM terenkripsi ini diumumkan oleh CEO Twitter, Elon Musk, melalui akun pribadinya @elonmusk pada Rabu (17/5/203).

Dalam dokumen dukungan terbarunya, Twitter menjelaskan pengguna harus membayar untuk bisa menerima DM terenkripsi. Artinya, fitur hanya akan tersedia bagi akun centang biru yang berlangganan Twitter Blue, organisasi terverifikasi, dan afiliasi dari organisasi terverifikasi.

Sebagai informasi, organisasi perlu membayar USD 1.000 atau sekitar Rp 14 juta per bulan, sementara afiliasinya dikenakan tarif USD 50 atau setara Rp 744 ribu per orang.

Kebijakan ini jelas berbeda dengan platform lain, seperti WhatsApp, Messenger, Signal, dan iMessage, yang menawarkan fitur perpesanan terenkripsi secara gratis. 

Dilansir The Verge, Kamis (18/5/2023), fitur baru Twitter ini hanya bisa digunakan ketika pengirim dan penerima menggunakan aplikasi versi terbaru di perangkat mereka. Lalu, penerima pesan harus mengikuti pengirim, pernah saling berkirim pesan, atau menerima permintaan DM dari pengirim. 

Fitur DM Terenkripsi Masih Punya Berbagai Kekurangan

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Sayangnya, hingga saat ini DM terenkripsi masih memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, yaitu fitur hanya bisa digunakan pada percakapan pribadi antar akun.

Kendati demikian, Twitter mengatakan akan segera memperluas dukungan ke percakapan grup. 

Fitur ini juga hanya memungkinkan pengguna mengirimkan teks dan link, karena media seperti foto dan video belum dapat dienkripsi Twitter. Gawatnya, Twitter mengingatkan bahwa pihaknya tidak dapat menjamin keamanan pengguna dari serangan man-in-the-middle (MiTM). 

Untuk diketahui, MiTM merupakan sebuah serangan siber yang dilakukan untuk mencuri informasi dan memata-matai korban, dilansir Cyber Academy. 

"Alhasil, jika seseorang, misalnya orang dalam yang jahat, atau Twitter sendiri sebagai bagian dari proses hukum yang wajib, menyusupi percakapan terenkripsi, baik pengirim maupun penerima tidak akan tahu," kata Twitter, dikutip dari The Verge, Minggu (14/5/2023).

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya