Liputan6.com, Jakarta Pantai Wara-wiri di Carita, Pandeglang, Banten, sedang menjadi sorotan warganet di Twitter setelah beredar video yang memperlihatkan aksi pungutan liar (pungli) oleh sekelompok pemuda.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok pemuda melakukan aksi pungli di jembatan bambu dan kayu menghubungkan dua sisi sungai di hulu muara pantai Carita tersebut.
Baca Juga
Libur Akhir Tahun, Pj Gubernur Jabar Minta Satpol PP-Saber Jaga Titik Rawan Pungli di Obyek Wisata
Wamenpar Ni Luh Puspa Ungkap Siasat Berantas Pungli di Tempat Wisata yang Terus Terjadi
Konten Tips Menghindari Pungli Saat Berwisata ala Kemenpar Banjir Kritik, Warganet: Mbak Menteri Tolong Cek ke Lokasi Deh
Video viral itu menunjukkan bagaimana para pemuda itu meminta uang Rp 5 ribu kepada setiap wisatawan saat menyeberangi jembatan di Pantai Carita itu. Jika tidak mau, wisatawan akan dikejar dan dipaksa untuk membayar.
Advertisement
Kejadian ini diduga terjadi pada Minggu, 2 Juli 2023, saat libur panjang Idul Adha 1444 H. Video itu kemudian diunggah oleh salah seorang wisatawan yang merasa kesal dengan pungli tersebut pada Senin, 3 Juli 2023.
Dalam video singkat itu, terlihat seorang pemuda berkaos biru dan celana jeans berlari saat ada seseorang menyebrangi jembatan dan meminta mereka membayar Rp 5 ribu.
Video tersebut langsung menuai reaksi geram dari warganet. Sebagian besar mereka mengutuk aksi pungli itu dan meminta aparat keamanan untuk segera menindak pelakunya.
Berikut ini adalah beberapa bunyi cuitan warganet soal aksi pungli di Pantai Carita, sebagaimana dikutip dari Twitter, Rabu (5/7/2023).
"Barusan ke anyer, mungkin beda lokasi pantainya. gue di sambolo 2, perihal duduk di pendopo aja di mintain 75k, DUDUK DOANG A***I, padahal gue beli kopi. gilakkkkkk emang wisata kesini," cerita @k**** di Twitter.
"Besok-besok kalo kesana, gue mau bawa jembatan sendiri ajah," ujar @o**** di media sosial itu.
Â
Reaksi Warganet Soal Pungli di Pantai Carita
"Mirip kasus bangku di pantai goa manik jepara. Duduk disuruh bayar," komen @h**** di platform media sosial.
"Karena budaya masuk tempat wisata bayar, buang air bayar, dijalann ada ranting pohon jatoh pada berdiri di tengah pura pura ngatur jalan sambil bawa jaring. Ya emang udah jadi budaya aja. Bukan mewajarkan, tapi ya emang udah wajar aja," ujar @m****.
"Ada juga tukang jual otak-otak jg suka maksa, mana mahal, ga enak lagi. Mereka kyk gitu krn ga ada lapangan kerja apa gmn ya ? Nyari penghasilannya malakin orang," komentar @a****.
Akun Twitter @a**** mencuitkan, "Indo wisatanya kalah sama negeri tetangga ya karena faktor ini banyak pungli dan konsep wisatanya byk yg norak."
"Jembatan berbayar, rumah makan harga nembak, dan gazebo atau tempat duduk di sekitar pantai berbayar, wih banyak sekali pr dinas pariwisata provinsi Banten. Yuk dibenahi biar banyak wisatawan datang dan berimbas ke pendapatan daerah juga. Jangan dibenahi infrastrukturnya saja," ujar @I****.
Akun @_n**** bercerita, "Akhirnya viral. Waktu lebaran kesini sama keluarga dan keluarga kakak ipar. Gue si misah ya sama mereka karena emang demen sendirian nah lewat lah tu sekitar 5 org di tu jembatan. Awalnya dipinta 10rb kayaknya, nego jadi 5rb eh beneran dibayarin dong 25rb."
Advertisement
Pelaku Terdiri dari 20 Pemuda
"Pelaku ada 20 orang, tapi yang diamankan itu yang punya jembatannya dua orang, yang lain anak buahnya," ujar Sandi Wyasa, Kades Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (04/07/2023).
Kedua orang yang diamankan oleh Polsek Carita berinisial DD dan Sa, warga Desa Sindang Laut, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Keduanya hanya diberi teguran dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Keduanya mendatangi Polsek Carita pada Selasa siang, 4 Juli 2023, sekitar pukul 12.00 WIB untuk memberikan keterangan kepada polisi.
"Kita undang, dia langsung pada datang ke sini jam 12.00 WIB. Hanya musyawarah dan permintaan maaf, dia janji tidak diulangi lagi," terangnya.Â
Jembatan Kayu Disita Polisi
Sedangkan, barang bukti berupa dua buah jembatan yang tampak di video viral tersebut disita Polsek Carita. Aparatur desa berjanji akan membuat jembatan agar bisa dilalui wisatawan secara gratis.
"Mudah-mudahan nanti coba kita bicarakan, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan buatkan jembatan gratis," jelasnya.
Akun Instagram @polsekcarita2023 mengunggah video permohonan maaf dari seorang pria yang diduga pemilik jembatan berbayar Rp5 ribu tersebut. Pemuda itu mengenakan jaket warna merah dan bercelana pendek warna gelap.
Berikut permohonan maaf dan janji pria tersebut, tidak akan mengulangi perbuatan yang sama:
"Kami atas nama pemilik jembatan penyeberangan di alur sungai carita yang viral dengan pungutan sebesar Rp5 ribu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Carita dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi, semenjak pernyataan ini kami sampaikan dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun," begitu ucapnya, dikutip Selasa, 4 Juli 2023, pukul 17.51 WIB.
 Â
Advertisement