Liputan6.com, Jakarta - Belanja online kini sudah jadi gaya hidup yang banyak dilakukan, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z Indonesia. Hal ini juga berdampak pada tumbuhnya industri logistik.
Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memproyeksikan industri logistik tumbuh 5 sampai 8 persen tahun ini, yang ditopang oleh digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Baca Juga
Dengan pertumbuhan ekonomi, perdagangan elektronik dan peningkatan aktivitas bisnis secara online, permintaan akan layanan pengiriman logistik juga meningkat.
Advertisement
Dalam laporan terbarunya Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services, perusahaan riset Populix mengungkapkan tren perilaku pengiriman barang untuk pengiriman pribadi, serta belanja online di Indonesia.
"Riset yang kami lakukan menyajikan pandangan bahwa masyarakat Indonesia khususnya Gen Z dan Milenial mayoritas menggunakan jasa pengiriman barang untuk berbelanja online," kata Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.
Menurut Timothy, mengutip siaran pers, Jumat (4/8/2023), ada beberapa beberapa aspek yang menjadi pertimbangan masyarakat Indonesia dalam memilih layanan pengiriman.
Aspek-aspek ini adalah kecepatan pengiriman, pemantauan real-time, jangkauan wilayah yang luas, layanan tambahan, lokasi agen pengiriman banyak dan pengiriman untuk berbagai jenis barang.
Untuk belanja online, 88 persen partisipan Gen Z mengaku menggunakan layanan pengiriman untuk aktivitas ini, sementara 12 persen lainnya memakainya untuk kebutuhan pribadi.
Di kalangan milenial, mayoritas 76 persen responden menggunakan pengiriman untuk belanja online.
Platform Pengiriman yang Banyak Dipilih
Adapun, rata-rata mengirimkan barang baik untuk belanja online maupun pengiriman pribadi tercatat sebanyak dua sampai tiga kali dalam sebulan.
Soal layanan yang paling banyak digunakan, preferensi tertinggi Gen Z adalah J&T Express (58 persen), Shopee Express (32 persen), JNE (27 persen), SiCepat (23 persen), dan Gosend (7 persen).
Layanan lain adalah GrabExpress (4 persen), Ninja Express (4 persen), Pos Indonesia (3 persen), TIKI (2 persen), Wahana (1 persen), Paxel (1 persen), Indah Logistik (0 persen), Shipper (0 persen), Lalamove (0 persen).
J&T Express juga jadi yang paling sering digunakan di kalangan milenial, di mana startup pengiriman ini dipilih oleh 55 persen responden.
Layanan lain pilihan milenial adalah JNE (34 persen), Shopee Express (18 persen), SiCepat (17 persen), Gosend (16 persen), GrabExpress (8 persen), Pos Indonesia (7 persen).
Layanan lainnya adalah TIKI (6 persen), Wahana (6 persen), Ninja Express (3 persen), Indah Logistik (3 persen), Paxel (2 persen), Shipper (1 persen), Lalamove (0 persen).
Advertisement
Alasan Memilih Jasa Pengiriman
Populix juga mencatat, alasan utama mayoritas responden dalam memilih brand pengiriman untuk pengiriman pribadi adalah kecepatan dalam pengiriman.
Sementara untuk pengiriman belanja online, mayoritas responden memiliki dua alasan utama memilih brand, yakni keuntungan gratis ongkos kirim dan kecepatan pengiriman.
Jika dilihat dari kepuasan pelanggan dari brand pengiriman, untuk pengiriman pribadi rata-rata menyebutkan puas terhadap layanan yang diberikan dengan tingkat kepuasan tertinggi dari Gojek dan Shipper.
Untuk pengiriman belanja online rata-rata responden juga puas terhadap layanan yang telah diberikan oleh brand.
Temuan lainnya, responden paling sering mengirimkan barang melalui belanja online berupa makanan (80 persen), pakaian (50 persen), gadget (30 persen), alat kesehatan dan obat-obatan (23 persen, dan alat elektronik (20 persen).
Untuk pengiriman barang pribadi, barang yang paling sering dikirimkan menggunakan jasa pengiriman yakni pakaian (63 persen), makanan (46 persen), obat-obatan (25 persen), gadget (15 persen), alat elektronik (12 persen).
(Dio/Isk)