Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan belajar mengajar pada era digital ini semakin tak terbatas, baik guru maupun murid sama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkan perkembangan teknologi. Kecerdasan buatan atau AI sebagai teknologi tentunya memiliki peran dalam mempermudah proses belajar.
Berikut adalah daftar bot AI yang dapat kamu manfaatkan untuk membantu belajar.
Baca Juga
1. Nuance
Advertisement
Nuance adalah perekam suara yang mampu menuliskan kalimat. AI ini sangat berguna bagi murid yang kesulitan menulis atau mengetik,Â
Nuance menggunakan alat "Dragon Speech Recognition" yang dapat mentranskripsikan hingga 160 kata per menit, 3 kali lebih cepat dari mendikte biasa.
2. Wolfram Alpha
AI satu ini mirip dengan ChatGPT. Bedanya, Wolfram Alpha mampu menjawab pertanyaan dan soal-soal ujian yang dirasa kompleks oleh AI lain.Â
Selain itu, Wolfram mampu memberikan ulasan mendalam mengenai jawaban ujian matematika tingkat perkuliahan, yang biasa ditemukan pada jurusan teknik hingga fisika.
3. Grammarly
Grammarly memanfaatkan AI untuk membantu kalian menulis esai. AI ini cocok sekali untuk kamu yang ingin meningkatkan kemampuan menulis artikel berbahasa Inggris untuk tugas kuliah.
4. Tutor.ai
Tutor.ai adalah contoh AI lain yang dapat membantu belajar. Sederhananya, kamu dapat bertanya suatu topik ke AI ini mengenai topik apapun. AI akan menjawab pertanyaanmu menggunakan berbagai sumber di internet.
5. Socratic
Daripada hanya belajar menggunakan catatan, AI ini menawarkan tambahan materi lebih lengkap dengan penjelasan yang jelas dan menggunakan visual. Cocok untuk kamu yang mudah bosan melihat catatan.
6. Copyscape
Masih dengan AI yang mempermudah tugas, Copyscape dapat memodifikasi tulisan kamu dengan gaya bahasa lain.
Saat menulis tugas, kamu pasti tak ingin tulisanmu terlalu mirip dengan catatan dosen dan sumber jurnal yang kamu gunakan. AI ini akan membantu kamu dalam melakukan parafrase tugas yang kamu tulis.
7. Mendeley
Setelah menulis esai ataupun artikel, pastikan referensi yang kamu pakai ditulis sesuai dengan aturan ranah akademik.
Mendeley akan membantu kamu mengatasi hal tersebut. Selain itu, AI ini juga akan membantu kamu menemukan penelitian yang relevan dengan artikel yang telah kamu buat.
RoboAgent, Robot Berbasis AI Terinspirasi dari Proses Belajar Balita
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kemampuan bawaan untuk belajar dari satu sama lain, sebuah fenomena yang tertanam kuat sejak usia dini. Tatapan penasaran bayi yang terpaku pada orang tua, saudara kandung, atau pengasuh memberikan jendela ke sifat mendasar ini.
Melalui pengamatan, peniruan, dan pengulangan yang tajam, mereka menyerap keterampilan dan perilaku yang ditampilkan di hadapan mereka, dan secara bertahap membangun pemahaman tentang dunia.
Terinspirasi oleh perjalanan belajar yang luar biasa yang dilakukan oleh balita, tim peneliti dari Carnegie Mellon University dan Meta memulai upaya untuk menanamkan kemampuan belajar serupa di dalam robot.
Misi mereka memuncak dalam penciptaan RoboAgent, entitas berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) yang memanfaatkan pengamatan pasif dan pembelajaran aktif untuk melengkapi robot dengan kemampuan manipulasi mirip dengan anak berusia tiga tahun.
"RoboAgent merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju pengembangan agen robotik serbaguna yang mampu belajar secara efisien, beradaptasi secara efektif dengan situasi baru, dan secara progresif memperluas keahlian mereka," ujar Vikash Kumar, peneliti di School of Computer Science’s Robotics Institute.
Kumar lebih lanjut menjelaskan, "Berbeda dari robot saat ini yang dikhususkan untuk tugas tertentu, RoboAgent mewujudkan ambisi untuk mewujudkan agen AI terpadu yang mampu melakukan beragam keterampilan di seluruh skenario tak terduga. Pendekatan pembelajarannya sangat mirip dengan bayi manusia – memanfaatkan perpaduan pengamatan pasif yang melimpah dan keterlibatan aktif selektif."
Advertisement
Dianggap Langgar Aturan, Apple Hapus Lebih dari 100 Aplikasi Mirip ChatGPT di Tiongkok
Diwartakan sebelumnya, Apple berupaya mematuhi peraturan Tiongkok mengenai kecerdasan buatan. Hal ini dilakukan dengan menghapus aplikasi di toko aplikasi App Store lokal Tiongkok, termasuk aplikasi yang terkenal.
Sebelumnya, Apple telah menghapus sekitar 30.000 game di App Store Tiongkok. Upaya perusahaan mematuhi aturan Tiongkok dilanjutkan dengan penghapusan lebih dari 94.000 aplikasi.
Lalu Apple juga menghapus 40.000 aplikasi dari toko aplikasi App Store yang menurut regulator Tiongkok tidak memiliki lisensi yang sesuai.
Mengutip Apple Insider, Sabtu (5/8/2023), kini, Apple menargetkan penghapusan aplikasi dalam jumlah yang jauh lebih kecil, namun semuanya dalam kategori yang signifikan.
Menurut laporan South China Morning Post, lebih dari 100 aplikasi AI yang menyertakan layanan AI seperti ChatGPT bakal ditarik dari App Store dihapus pada Selasa lalu.
Dalam catatan pengembang yang dilihat Gizchina, Apple menyebut aplikasi-aplikasi dihapus karena "memasukkan konten yang ilegal di Tiongkok."
Salah satu aplikasi yang dihapus adalah Spark, yang diluncurkan sebagai aplikasi high-profile di App Store Tiongkok pada 29 Juli 2023 lalu.
Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan Lewat Apple GPT
Terlepas dari penghapusan aplikasi AI di App Store, Apple dikabarkan tengah menggarap alat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mereka sendiri, demi menantang ChatGPT dan Google.
Laporan baru yang diungkap Mark Gurman dari Bloomberg menyebut, perusahaan sedang menciptakan chatbot, yang secara internal disebut oleh beberapa insinyur sebagai "Apple GPT."
Apple disebut belum menentukan strategi untuk meluncurkan teknologi tersebut kepada konsumen, namun kabarnya bakal membuat pengumuman terkait AI yang signifikan pada tahun depan.
Laporan itu, mengutip Tech Crunch, Senin (24/7/2023), juga mengatakan Apple telah membangun kerangka kerjanya sendiri dengan codename "Ajax," untuk membuat model bahasa besar atau large language model.Â
Advertisement