Apple Bantah Tingkat Radiasi iPhone 12 Tinggi

Apple membantah kalau tingkat radiasi iPhone 12 terlalu tinggi dan melewati ambang batas SAR yang dipersyaratkan oleh Komisi Eropa. Sebelumnya Prancis minta penjualan iPhone 12 disetop akibat radiasi tinggi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Sep 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 16:00 WIB
iPhone 12
Para pembeli pertama iPhone 12 memamerkan perangkat yang baru dibelinya di Apple Store Orchard Road Singapura (Foto: Apple Newsroom)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan iPhone 12 disetop sementara di Prancis usai otoritas menyebut iPhone yang rilis tahun 2020 itu memiliki tingkat radiasi tinggi, melebihi yang diperbolehkan oleh aturan Eropa.

Mengutip Cnet, Jumat (15/9/2023), Apple pun membantah tudingan dari Badan Frekuensi Nasional Prancis bahwa iPhone 12 melebihi batas tingkat penyerapan radiasi spesifik Eropa.

Apple menyebut, mereka telah memberikan hasil lab-nya sendiri dan hasil penelitian oleh lab pihak ketiga kepada regulator. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa iPhone 12 mematuhi ambang batas keamanan UE.

Melalui situs webnya, Apple mengumumkan bahwa iPhone 12 memiliki SAR sebesar 0,98 watt per kilogram saat didekatkan ke telinga dan 0,99 watt per kilogram saat dibawa atau disimpan di saku. Jumlah ini jauh di bawah klaim Prancis bahwa tingkat radiasi iPhone 12 melebihi 2 watt per kg. 

Sebelumnya, pengelola frekuensi radio Prancis, Agence Nationale des Frequences (ANFR) memantau peralatan radio secara bekala. Mereka menguji berkala ponsel yang dipasarkan untuk memeriksa paparan gelombang elektromagnetik terhadap manusia.

Menurut ANFR, iPhone 12 dinilai tak mematuhi aturan Eropa mengenai nilai Spesific Absorbtion Rate (SAR) yang maksimal 2 watt per kilogram. SAR merupakan pengukuran jumlah energi radiofrekuensi yang diserap oleh tubuh saat menggunakan smartphone.

Nilai SAR iPhone 12 dinilai melewati ambang batas, ketika ponsel tersebut bersentuhan dengan tubuh, misalnya dipegang atau ditempatkan di saku celana.

Namun ternyata, nilai SAR iPhone 12 untuk dibawa di dekat kulit manusia sudah sesuai standar, menurut penelitian lab Apple dan lab pihak ketiga. 

Sebelumnya, menteri Prancis untuk ekonomi digital Jean-Noel Barrot mengatakan, Apple bisa melakukan update software untuk menyelesaikan masalah radiasi smartphone yang dinilai tinggi ini.

Hasil Pengujian SAR Bisa Berbeda-beda Tergantung Variabelnya

iPhone 12
Para pembeli pertama iPhone 12 memamerkan perangkat yang baru dibelinya di Apple Store Orchard Road Singapura (Foto: Apple Newsroom)

Para ahli menyebut, pengujian SAR begitu sensitif terhadap adanya perubahan metodologi yang dilakukan.

"Kamu bisa mendapatkan nilai berapa pun dengan mengubah variasi pada bagaimana lembaga menjalankan tes," kata profesor Kenneth Foster dari University of Pennsylvania, dikutip dari DailyMail.

Ia menyebut, nilai SAR bergantung pada frekuensi mana yang dipakai gadget mentransmisikan sinyal selama pengujian berlangsung.

Bahkan menurut profesor Foster, tidak ada alasan untuk meragukan level paparan frekuensi radio pada penelitian yang dipublikasikan Apple di tiap perangkatnya.

Pasalnya, nilai SAR yang dilaporkan Apple merujuk pada pengujian yang dilakukan oleh lab tersertifikasi protokol FCC.

"Mereka setuju dengan laporan pengujian yang diajukan perusahaan ke FCC dan ada di situs web FCC," kata profesor Foster.

Namun, Prancis tetap bersikeras. Mereka menekankan bahwa Apple tidak disarankan untuk mengabaikan peringatannya. Apple diminta mengurangi radiasi iPhone 12 ke tingkat yang bisa dianggap aman.

Apple bukan perusahaan pertama yang menghadapi larangan serupa di Prancis. Pasalnya sejak 2017, ANFR telah melarang penjualan 42 tipe smartphone karena dianggap mengeluarkan radiasi tinggi.

Ada enam model ponsel yang ditarik dari peredaran akibat hal ini.

Prancis Minta Apple Setop Jualan iPhone 12

FOTO: Apple Luncurkan iPhone 12 Berteknologi 5G
CEO Apple Tim Cook memegang iPhone 12 Pro baru saat acara Apple di Apple Park, Cupertino, California, Amerika Serikat, 13 Oktober 2020. Apple meluncurkan seri iPhone 12 yang mendukung teknologi seluler 5G. (Brooks KRAFT/Apple Inc./AFP)

Sebelumnya, Menteri sektor digital Prancis Jean-Noel Barrot memerintahkan Apple buat setop penjualan iPhone 12 di negara tersebut. Penyebabnya, tingkat radiasi yang dibawa iPhone 12 dianggap terlalu tinggi, melebihi ambang tingkat radiasi minimal yang dipersyaratkan. 

Mengutip Gizchina, Kamis (15/9/2023), Agensi untuk Makanan, Lingkungan dan Kesehatan serta Keselamatan Prancis (ANSES) mendapati bahwa iPhone 12 melampaui batas Spesific Absorption Rate (SAR), yakni 2 watt per kilogram. 

SAR adalah pengukuran jumlah energi radiofrekuensi yang diserap oleh tubuh saat menggunakan smartphone

Menurut pernyataan Jean-Noel Barrot kepada sebuah koran Prancis Le Parisien, otoritas radiasi Prancis ANFR menginformasikan ke Apple mengenai keputusan untuk menghentikan penjualan iPhone 12 setelah melaksanakan tes. 

Hal ini karena hasil tes mengungkap bahwa perangkat iPhone 12 memiliki tingkat radiasi smartphone tinggi, melebihi SAR. Hukum negara itu pun mengatur tingkat radiasi yang bisa ditoleransi.

Dengan begitu, hukum Prancis melarang perangkat dengan level radiasi di atas batas SAR untuk terus beredar di pasaran. 

 

Diminta Selesaikan Lewat Update Software

Apple
Tampilan iPhone 12 yang baru diluncurkan. (Dok Apple)

Barrot mengklaim, masalah radiasi pada ponsel yang dirilis tahun 2020 itu mungkin dapat diselesaikan dengan update software yang dihadirkan Apple. 

"Apple diharapkan merespon dalam dua minggu, jika mereka gagal, kami bersiap untuk memerintahkan penarikan seluruh iPhone 12 yang beredar. Aturan ini berlaku sama untuk semuanya, termasuk perusahaan-perusahaan raksasa digital lainnya," kata Barrot. 

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya