Keamanan Data dan Privasi: Tantangan dan Peluang Bisnis di Era Digital

Seperti apa AVSystem Linkyfi menghadapi tantangan keamanan data dan privasi di era digital, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi data pribadi pelanggan.

oleh Yuslianson diperbarui 19 Des 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2023, 16:00 WIB
Antisipasi Kebocoran Data Pribadi, Ini Saran Pakar Siber
Pakar siber ungkap tips mencegah dan mengatasi kebocoran data pribadi. (pexels/pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pandemi Covid-19 melanda beberapa tahun lalu, pelaku bisnis terpaksa untuk mulai mengadopsi teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka.

Alhasil, era digital pun booming dan membawa banyak perubahan di mana pelaku bisnis kini dapat memasarkan produk dan layanan mereka dengan lebih mudah, cepat, dan luas.

Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan ditawarkan ada juga tantangan harus dihadapi oleh pelaku bisnis, yaitu masalah keamanan data dan privasi.

Lalu bagaimana AVSystem Linkyfi menghadapi tantangan keamanan data dan privasi? Mengingat solusi yang ditawarkan rentan dieksploitasi pelaku kejahatan siber.

Contoh, konsumen sebuah kafe yang butuh koneksi internet bisa terhubung ke jaringan wifi solusi AVSystem Linkyfi dengan mengisikan login, di mana semua informasi merek terekam.

Di mana seluruh informasi data penting itu terekam? Di sisi server pemilik kafe atau AVSystem Linkyfi, dan siapa yang akan bertanggung jawab bila data tersebut bocor di internet.

"Kita menawarkan dua pilihan penyimpanan data, baik di luar negeri (Singapura) atau lokal. Bila terjadi kasus kebocoran tersebut, kita merujuk pada aturan UU PDP," kata Boy Naibaho, Country Director Indonesia AVSystem Linkyfi.

Saat ditanya lebih lanjut oleh awak media, Boy Naibaho enggan memberikan jawaban secara jelas soal siapa yang akan bertanggung jawab bila terjadi kebocoran data.

Keamanan data dan privasi adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh pelaku bisnis dan penyedia solusi di era digital.

Data pribadi pelanggan, seperti nama, alamat, nomor telepon, e-mail, data keuangan, data kesehatan, dan lain-lain, merupakan aset berharga yang harus dilindungi dari penyalahgunaan, pencurian, atau kebocoran oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Jika data pribadi pelanggan bocor atau disalahgunakan, maka dapat menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis, seperti hilangnya kepercayaan dan loyalitas pelanggan, penurunan reputasi dan citra brand, hingga sanksi hukum yang berat.

Oleh karena itu, pelaku bisnis harus menerapkan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keamanan data dan privasi pelanggan mereka.

 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah:

Ilustrasi data pribadi, perlindungan data pribadi. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

  • Menggunakan koneksi internet yang aman dan terenkripsi, seperti VPN, SSL, atau HTTPS.
  • Membuat password yang kuat dan unik untuk setiap akun bisnis, serta menggantinya secara berkala.
  • Mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor atau verifikasi biometrik untuk mengamankan akun atau transaksi bisnis.
  • Memilih platform digital yang terpercaya dan memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan.
  • Menggunakan teknologi digital terkini yang memiliki fitur keamanan yang canggih, seperti enkripsi, firewall, antivirus, dan lain-lain.
  • Melakukan backup data secara rutin dan menyimpannya di tempat yang aman dan terpisah dari perangkat utama.
  • Memberikan edukasi dan pelatihan kepada karyawan dan pelanggan tentang pentingnya keamanan data dan privasi, serta cara-cara untuk mencegah dan mengatasi ancaman siber, seperti malware, ransomware, phishing, dan lain-lain.
  • Mematuhi regulasi dan standar yang berlaku tentang perlindungan data pribadi, seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia, dan lain-lain.

Solusi WiFi Marketing Cerdas AVSystem Linkyfi

<p>Boy Naibaho, Country Director Indonesia AVSystem Linkyfi (tengah) saat AVSystem Linkyfi Summit di Jakarta. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

AVSystem Linkyfi berkomitmen untuk mendukung percepatan ekonomi digital di Indonesia, dengan menyediakan solusi cerdas Data Analytics AI-Integrated WiFi Marketing Solutions dan kolaborasi sinergis dengan mitra-mitranya.

Dalam acara di Jakarta baru-baru ini, Boy Naibaho, Country Director Indonesia AVSystem Linkyfi mengungkap perusahaannya mengalami pertumbuhan dua kali lipat pada tahun 2023.

Rencananya, perusahaan ingin terus memperkuat solusi WiFi Marketing-nya untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor bisnis, termasuk industri kreatif dan hospitality.

"Sektor industri kreatif dan hospitality sedang berkembang pesat, dan mulai beradaptasi dengan dinamika digital di era terhubung ini," kata Boy pada AVSystem Linkyfi Summit bertema Winning Digital Momentum: Business Excelling Through Data Analytics AI-Integrated WiFi Marketing Solutions.

Dia berharap, komitmen AVSystem Linkyfi pada pemahaman mendalam tentang peluang besar dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di era digital akibat peningkatan penetrasi internet dan transformasi digital di Indonesia.

 

Industri Kreatif dan Hospitality Sedang Tren

<p>Boy Naibaho, Country Director Indonesia AVSystem Linkyfi saat paparan di AVSystem Linkyfi Summit di Jakarta. (Doc: Istimewa)</p>

“Meskipun ada tantangan keamanan data dan privasi, ada juga peluang untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis di era digital ini," ucapnya.

Pelaku bisnis di berbagai sektor industri, termasuk industri kreatif dan hospitality perlu memahami tren konsumen dan memanfaatkan solusi teknologi cerdas agar bisnisnya dapat beradaptasi, berinovasi, tumbuh, dan berkelanjutan.

Boy menambahkan, pemahaman tentang perilaku dan preferensi personal konsumen saat ini menjadi kunci keberhasilan pelaku bisnis dalam menyediakan layanan inovatif dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

“Kami di AVSystem Linkyfi telah mengembangkan solusi WiFi Marketing berbasis analitik data mengintegrasikan AI," ucapnya.

Bersama dengan mitra, AVSystem Linkyfi menyediakan solusi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. "Solusi ini kami desain untuk dapat membantu bisnis memahami kebutuhan dan preferensi personal konsumennya dengan akurat."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya