Liputan6.com, Jakarta - Pengembang gim Marvel’s Spider-Man, Insomniac Games, angkat bicara usai adanya kabar serangan ransomware, yang berlanjut pada bocornya sejumlah data internal perusahaan.
Salah satu data bocor yang cukup banyak menarik perhatian publik adalah mengenai gim Wolverine yang masih dalam tahap awal pembuatan.
Baca Juga
Melalui akun X resminya, Insomniac menyatakan bahwa perusahaan “sedih dan marah” terkait serangan siber yang terjadi baru-baru ini, dengan dampak emosional juga terjadi pada para karyawan.
Advertisement
“Kami telah fokus ke dalam selama beberapa hari untuk saling mendukung,” tulis perusahaan di akun @insomniacgames, seperti dikutip Sabtu (23/12/2023).
Insomniac juga menyebut mereka sudah tahu jika sejumlah data yang dicuri kelompok ransomware ini termasuk informasi personal milik karyawan, mantan karyawan, serta kontraktor independen.
“Itu juga termasuk rincian pengembangan awal tentang Marvel’s Wolverine untuk PlayStation 5. Kami melanjutkan pekerjaan dengan cepat untuk menentukan data apa yang terdampak,” kata mereka.
Insomniac mengatakan bahwa mereka sebenarnya ingin membuat orang bisa menikmati game garapan mereka sebagaimana semestinya, dan selayaknya diterima oleh para pemainnya.
“Namun, seperti Logan... Insomniac tangguh. Marvel’s Wolverine berlanjut sesuai rencana,” tulis Insomniac. "Game ini masih dalam tahap produksi awal dan tidak diragukan lagi akan berkembang pesat selama pengembangan, begitu pula semua rencana kami,” pungkasnya.
Insomniac Games pun menjanjikan akan membagikan lebih banyak informasi mengenai gim Marvel's Wolverine di waktu yang tepat.
Bocoran Game Wolverine
Peretasan Insomniac dilakukan oleh kelompok ransomware Rhysida, yang meminta tebusan senilai USD 2 juta dalam bentuk Bitcoin.
Saat uang tebusan tidak dibayarkan, para hacker menyebarkan informasi tentang rencana bisnis internal, informasi anggaran, aset dalam pengembangan gim Wolverine, dan informasi pribadi karyawan.
Mengutip Game Rant, tak lama muncul juga versi alpha untuk PC yang bisa dimainkan dari Marvel’s Wolverine di internet.
Versi tersebut bisa dimainkan di PC dan berisi potongan vertikal tertentu, yang dipakai pengembang untuk menguji bocoran mekanisme gameplay, bersama potensi spoiler cerita.
Namun, seseorang disarankan tidak memainkannya jika menemukan bocoran tersebut. Mengutip The Verge, selain potensi spoiler, calon pembajak bisa dikenakan tindakan hukum dari Insomniac, atau berisiko terkena software berbahaya yang ditanamkan oleh peretas.
Advertisement
Hacker Bocorkan Data Insomniac Games
Sebelumnya, kelompok peretas dikabarkan sudah membocorkan sejumlah data internal Insomniac Games, termasuk dari materi dari game mereka yang belum rilis seperti Wolverine.
Menurut laporan Cyber Daily, total ada 1,67TB data yang terdiri dari lebih dari 1,3 juta file dirilis oleh ransomware Ryhsida.
Pada 12 Desember lalu, Ryhsida mengklaim sudah mencuri data dari Insomniac Games, dan mengumumkan harga lelang data mulai dari 50 bitcoin, dengan batas waktu pembayaran tujuh hari.
Mengutip The Verge, Rabu (20/12/2023), hacker membocorkan desain level dan materi karakter dari Wolverine, yang tampaknya mencakup beberapa presentasi internal perusahaan tentang game tersebut.
Peretas juga merilis tangkapan layar spreadsheet internal perusahaan, serta rincian anggaran pengembangan dan pemasaran.
Dalam bocorannya, terungkap juga Wolverine akan jadi judul pertama dari trilogi gim X-Men yang direncanakan, dengan dua sekuelnya ditargetkan rilis masing-masing akhir 2029 dan 2033.
Selain itu, ada juga yang catatan tentang gim Spider-Man tiga, Venom, dan game terbaru dari waralaba Ratchet and Clank.
Dikutip dari Polygon, dalam data internal, Venom ditargetkan rilis 2025, lalu Wolverine pada 2026, Spider-Man 3 pada 2028, dan X-Men pada 2030. Namun, bisa saja ada perubahan tanggal dari target ini.
Tidak menutup kemungkinan juga, deretan game tersebut, terutama Marvel's X-Men, akan diluncurkan di konsol PlayStation berikutnya alias PlayStation 6.
Respon Sony Soal Peretasan Insomniac Games
Rincian data lain, Insomniac Games mengalokasikan sebagian besar stafnya ke Venom dan Wolverine, dan tidak akan mulai menggarap X-Men sampai pertengahan tahun 2025.
Berdasarkan bocoran lain, Insomniac tampaknya juga sudah mendapatkan perjanjian semi-eksklusif dengan Marvel, untuk menggunakan X-Men dalam gim mereka. Sony belum merespons permintaan berkomentar dari The Verge, soal materi yang bocor usai peretasan tersebut.
Pekan lalu, Sony hanya mengakui adanya pelanggaran keamanan di Insomniac, serta melakukan penyelidikan soal masalah ini. Perusahaan juga menyebut mereka tidak yakin Sony Interactive Entertainment, induk PlayStation, atau divisi Sony lainnya ikut terdampak.
"Kami mengetahui laporan bahwa Insomniac Games telah menjadi korban serangan keamanan siber," tulis Sony dalam pernyataannya. "Kami sedang menyelidiki situasi ini. Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa divisi SIE atau Sony lainnya juga terkena dampaknya."
Sementara itu, kepada Cyber Daily, perwakilan Rhysida mengatakan motif aksi serangannya adalah uang. "Kami tahu pengembang yang membuat gim semacam ini akan menjadi sasaran empuk," kata mereka.
Advertisement