Liputan6.com, Jakarta - Lanskap media sosial telah mengalami perubahan signifikan dengan transisi menyeluruh dari Twitter ke X.
Hal ini terjadi setelah periode perubahan besar yang dimulai dengan adanya akuisisi Twitter Inc. oleh Elon Musk pada akhir tahun 2022.
Baca Juga
Platform Twitter asli, yang dikenal dengan logo burung biru ikonik dan penekanan pada pesan singkat, sudah tidak ada lagi. X Corp., perusahaan penerus yang didirikan Elon Musk, menerapkan rebranding secara menyeluruh.
Advertisement
Langkah yang diambil Elon Musk menandakan bahwa X secara resmi bukan Twitter lagi. Dalam postingan tweet, Elon Musk mengumumkan bahwa semua sistem inti X, sekarang menjadi x.com (bukan twitter.com lagi).
Penutupan twitter.com menandai langkah pasti dalam evolusi platform ini. Semua operasi situs web kini telah dimigrasikan ke X.com. Itu berarti proses transisi (dari Twitter ke X) selama setahun telah selesai, dan eksistensi Twitter telah berakhir.
Namun, ambisi X lebih dari sekadar menggantikan Twitter. Musk membayangkan X sebagai platform komprehensif yang mencakup layanan lebih luas.
Mengutip Gizchina, Minggu (19/5/2023), integrasi fungsi seperti pemrosesan pembayaran dan email merupakan potensi pengembangan di masa depan.
Salah satu fitur menarik yang saat ini ditawarkan oleh X adalah Grok, chatbot bertenaga AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Namun, akses ke Grok dan fitur premium lainnya memerlukan biaya. X Premium+, layanan berlangganan berjenjang, memberikan pengguna fungsionalitas tersebut.
Alamat URL Twitter Resmi Berubah Jadi X.com, Apa Perbedaannya?
Twitter resmi melakukan rebranding hampir setahun yang lalu menjadi X, namun sebagian besar halamannya masih menggunakan Twitter di Uniform Resource Locator alias URL-nya.
Akhirnya, Elon Musk mengumumkan bahwa jejaring sosial tersebut telah selesai memindahkan semua sistem intinya di X.com.
Hal ini menandahkan bahwa platform X telah selesai melakukan transisi ke identitas barunya dan menghapus semua jejak nama Twitter dan logo burung biru ikoniknya.
Situs web tersebut juga telah mengubah landing page dan laman log-in dengan catatan di bagian bawah. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (18/5/2024).
Catatan itu berbunyi: "Selamat datang di x.com! Kami memberi tahu kamua bahwa kami tebah mengubah URL, tetapi perlindungan privasi dan data kamu tetap sama."
Laman itu kemudian tertaut ke halaman Privasi, yang sekarang menggunakan x.com sebagai alamatnya.
Selama setahun terakhir, perusahaan sedikit demi sedikit melepaskan identitasnya. Mereka mengubah nama resminya dari @Twitter menjadi @X dan mengganti logo Twitter di gedung kantor pusatnya.
Tweetdeck juga telah diubah namanya menjadi XPro dan Twitter Blue menjadi X Premium. Perusahaan juga perlahan-lahan memindahkan halamannya ke x.com.
Langkah ini terbilang lambat sehingga perpindahan data tersebut cukup berisiko dari segi keamanan, karena pelaku kejahatan dapat memanfaatkan URL yang tidak konsisten untuk melakukan phishing.
Advertisement
Elon Musk Bakal Rilis Aplikasi X di Smart TV, Seperti Apa Fiturnya?
Sebelumnya, Elon Musk dilaporkan sedang mengambangkan sebuah aplikasi baru untuk platform media sosial (medsos) miliknya, X, agar bisa terpasang di perangkat Smart TV.
Ya, Elon Musk ingin pengguna medsos X--dulunya bernama Twitter--dapat menikmati berbagai konten video di platform secara "real-time dan menarik."
Informasi ini diperkuat dengan pernyataan CEO X, Linda Yaccarino. Lewat akun X-nya, Linda mengatakan, aplikasi X TV ini akan memiliki berbagai fitur menarik untuk pengguna.
"Ini [aplikasi X TV] akan menjado pendamping pengguna untuk menikmati hiburan berkualitas tinggi dan imersif di layar lebih besar," kata Linda, sebagaimana dikutip dari akun X, Kamis (25/4/2024).
Selain menjanjikan pengalaman hiburan berkualitas tinggi dan imersif kepada pengguna, beberapa fitur X TV ini adalah algoritme video yang sedang tren.
Dengan ini, pengguna selalu mengetahui konten populer apa saja--seperti Trending Topic--didukung AI untuk pengalaman menonton dipersonalisasi.
Selain itu, aplikasi besutan Elon Musk ini memiliki kemampuan pencarian video ditingkatkan untuk menemukan konten dengan lebih efisien.
Linda juga menjelaskan, aplikasi X TV ini mendukung fitur lintas perangkat (cross-device), memungkinkan pengguna untuk menikmati konten dari smartphone dan melanjutkan ke TV dengan mudah.
Linda juga menyebutkan, aplikasi ini akan tersedia dan kompatibel dengan sebagian besar smart TV yang sudah ada di pasaran saat ini dan menggundang pengguna untuk memberikan feedback sehingga aplikasi ini dapat berkembang lebih baik.
Disebutkan, aplikasi X TV tidak akan menampilkan iklan apa pun saat diluncurkan, tulis X Twitter dalam email kepada mitra mereka.
“Kami fokus pada peluncuran fitur baru ini untuk konsumen terlebih dahulu, namun kami berencana untuk memonetisasinya, dan akan mendiskusikan berbagai bentuk kemitraan--dan itu mungkin termasuk iklan,” kata perusahaan.
Lewat peluncuran ini, tampaknya Elon Musk semakin dekat mewujudkan ambisinya untuk membuat X sebagai super app.
Elon Musk: AI Bakal Lebih Pintar dari Manusia pada 2025
Elon Musk, CEO Tesla dan pemilik platform media sosial X kembali menjadi pembicaraan setelah mengutarakan pendapat tentang kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI).
Dalam salah satu sesi wawancara yang ditayangkan di X, Elon Musk meramalkan kecerdasan super AI akan mengalami peningkatan luar biasa dalam waktu dekat ini.
"Dugaan saya adalah kita akan memiliki AI lebih pintar dari manusia mana pun pada akhir tahun depan atau 2025," kata Elon Musk sebagaimana dikutip dari Arstechnica, Jumat (12/4/2024).
Adapun pernyataan tersebut muncul dari mulut pemilik media sosial (medsos) X itu, saat berbicara dengan manager hedge fund, Nicolai Tangen.
Nicolai bertanya ke Elon soal pendapat dirinya tentang posisi manusia dalam perlombaan AI saat ini, Musk berkata, "AI adalah teknologi dengan kemajuan tercepat yang pernah saya lihat, dan saya telah melihat banyak teknologi."
Advertisement
Prediksi Elon Musk Terhadap AI
Dia menggambarkan, kemampuan komputer yang didedikasikan untuk kecerdasan buatan dapat meningkat kemampuannya "sepuluh kali lipat setiap tahun, atau setiap enam hingga sembilan bulan."
“Jika Anda mendefinisikan AGI (kecerdasan umum buatan) lebih pintar dari manusia terpintar, saya pikir itu mungkin terjadi tahun depan, dalam waktu dua tahun,” tambah Musk.
Namun tidak semua orang yakin prediksi Elon Musk ini akan terjadi. Salah satu orang tersebut adalah Grady Booch. Kritikus tentang AI ini mengatakan, "ingatlah Musk memiliki catatan buruk dalam prediksi apa pun terkait AI."
Pada tahun 2016 lalu, Elon Musk berjanji mobil Tesla akan memiliki tingkat keamanan FSD level 5 tapi hingga kini tidak terwujud. "Dulu Tesla akan memiliki FSD level 5 dan di sinilah kita, ditutup satu dekade kemudian, masih menunggu," katanya.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Advertisement