Profil Hokky Situngkir, Peneliti yang Jadi Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Baru

Menkominfo Budi Arie Setiadi melantik Hokky Situngkir menjadi Dirjen Aplikasi baru pengganti Semuel Abrijani Pangerapan yang mundur setelah kasus ransomware penyerang PDNS 2 beberapa waktu lalu. Berikut profil Hokky Situngkir.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jul 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 16:00 WIB
Kemkominfo Resmi Lantik Hokky Situngkir Sebagai Dirjen Aptika Baru
Kemkominfo Resmi Lantik Hokky Situngkir Sebagai Dirjen Aptika Baru. (Doc: Bandung Fe Institute)

 

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melantik Dirjen Aplikasi dan Informatika baru, Hokky Situngkir, Jumat (18/7/2023).

Adapun Hokky Situngkir menggantikan posisi Semuel Abrijani Pangerapan yang mengundurkan diri dari jabatan Dirjen Aptika beberapa waktu lalu.

Mengutip laman profil LinkedIn-nya, Hokky Situngkir adalah pendiri dan peneliti di organisasi riset bernama Bandung Fe Institute.

Organisasi ini merupakan organisasi riset yang memakai pendekatan ilmu kompleksitas untuk melihat sistem sosial di Indonesia, interaksi masyarakat yang unik, pengelolaan sistem sosial yang spesifik, pembangunan berkelanjutan, pembangunan masyarakat pada sumber daya alam.

Sementara itu, Hokky memiliki latar belakang keahlian di bidang peneliti. Dikutip dari laman Bandung Fe Institute, Hokky Situngkir telah menjadi peneliti sejak 2003 hingga saat ini.

Bahkan, saat ini dirinya masih tercatat sebagai Director of Center for Complexity di Universitas Surya sejak Februari 2013.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peneliti hingga Penulis Buku

Kementerian Kominfo
Menkominfo resmi melantik Hokky Situngkir sebagai Dirjen Aptika baru di Kementerian Kominfo. (Dok: Biro Humas Kementerian Kominfo)

Dia juga bertindak sebagai Advisor atau penasihat di Sobat Budaya Foundation sejak Oktober 2014, Pendiri Indonesia Archipelago Cultural, dan Anggota Member Jurnal Kompleksitas Sosial.

Sebelum menjabat sebagai Dirjen Aptika, ternyata Hokky Situngkir pernah bekerja di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 2019 hingga 2020 sebagai Senior Information Technology Advisor selama 1 tahun di BSSN.

Pria kelahiran 7 Februari 1978 ini merupakan lulusan dari teknik elektro ITB tahun 2001.

Selain aktif dalam penelitian, Hokky juga merupakan penulis untuk beberapa judul buku. Misalnya buku Kode-Kode Nusantara, Fisika Batik: Jejak Sains Modern dalam Seni Tradisi Indonesia bersama Rolan Mauludy, Jalan Panjang Menuju Sosiologi Komputasional, dan lain-lainnya.


Dirjen Aptika Sebelumnya Mengundurkan Diri

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. Liputan6.com/Agustin Setyo W
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. Liputan6.com/Agustin Setyo W

Sebagai informasi, Dirjen Aptika sebelumnya, Abrijani Pangerapan mengumumkan pengunduran dirinya di depan wartawan dalam konferensi pers di kantor Kominfo, Kamis (4/7/2024).

Pengunduran pria yang karib disapa Semmy ini merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai Direktur Jenderal yang bertanggung jawab atas upaya transformasi digital di Indonesia, dalam hal ini terkait Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang beberapa waktu lalu lumpuh karena dihantam ransomware.

"Alasannya (pengunduran diri) kejadian ini bagaimana pun juga secara teknis adalah tanggung jawab saya sebagai Dirjen pengampu dalam proses transformasi digital pemerintahan secara teknis," kata Semmy, dalam konferensi pers.

Ia lebih lanjut menambahkan, "Saya mengambil tanggung jawab ini secara moral dan saya menyatakan ini harus diselesaikan di saya. Harusnya saya selesaikan dengan baik dan sekarang sedang pemulihan."

Menurutnya, ia sudah mengungkapkan pengunduran dirinya secara lisan sejak 1 Juli lalu. Selanjutnya, Semuel Abrijani memberikan surat pengunduran diri ke Menkominfo kemarin (3 Juli 2024).

Semmy juga mengungkap tentang perkembangan kunci dekripsi ransomware Brain Cipher yang sudah diberikan oleh kelompok hacker Lockbit 3.0.

Secara singkat Semmy mengatakan, kunci dekripsi tersebut sudah dicoba secara teknis untuk membuka file-file di PDNS yang sebelumnya dikunci ransomware Brain Cipher.

"Kami sudah coba, memang berhasil dibuka, tetapi karena yang dikunci banyak, masih dilakukan proses," pungkasnya. 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya