Saat AI dan Augmented Reality Dipakai untuk Identifikasi Masalah Kulit

Kecerdasan buatan kian berkembang, salah satu pemanfaatannya ada di bidang kesehatan yakni saat AI dan augmented reality bersama-sama dipakai untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan kulit.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Agu 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi Machine Learning, Deep Learning, Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan
Ilustrasi Machine Learning, Deep Learning, Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan. Kredit: Pixabay/Mohamed Hassan

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan ternyata begitu pesat. Jika sebelumnya kecerdasan buatan dipakai untuk mendeteksi masalah pada layanan telekomunikasi sehingga memungkinkan operator telko mengenali dan memperbaiki gangguan dengan lebih cepat, kini kecerdasan buatan dimanfaatkan pada sektor lainnya.

Salah satunya adalah di sektor kesehatan dan kecantikan. Pasalnya, menurut Salesforce, 65 persen konsumen punya ekspektasi kalau brand dan perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan kebutuhan.

Brand pun harus berupaya memenuhi apa yang diinginkan konsumen, salah satunya dengan bantuan teknologi AI alias kecerdasan buatan hingga augmented reality (AR).

Penggunaan AI dan AR ini dimaksudkan untuk menganalisis kulit secara lebih efektif dan efisien agar bisa memberikan hasil yang akurat.

AI dan AR juga bukan pertama kalinya dipakai melainkan diklaim sudah dipakai 10 tahun terakhir dalam dunia medis, untuk menganalisis berbagai masalah kulit. Caranya melalui foto kulit pasien dan bank data yang dihadirkan, hasilnya AI dan AR mampu mengenali berbagai masalah mulai dari jerawat, psoriasis, dan eksim.

Kini, teknologi AI dan AR pun makin canggih dan dipakai oleh brand untuk analisis kulit konsumen. Misalnya dalam mendeteksi masalah di kulit wajah konsumen, sehingga brand yang dimaksud bisa merekomendasikan produk atau layanan yang sesuai kebutuhan.

Klaim Punya Akurasi Tinggi

Penyedia teknologi kecantikan dan fesyen Perfect Corp menggunakan AI dan AR untuk menganalisis kulit dan mengembangkan solusi "Beautiful AI." Mereka terus mengembangkan solusi yang bisa dipakai oleh brand serta penyedia layanan kecantikan bagi para konsumen.

Terbaru, teknologi yang dirilis adalah solusi analisis kulit "HD skin analysis." Teknologi ini diklaim mampu memberi hasil dengan akurasi tinggi karena pemanfaatan algoritma AI yang presisi.

Seperti AI lainnya, model AI ini dilatih untuk menganalisis kumpulan data gambar dengan kemampuan definisi dua kali lebih tinggi dibandingkan standar. Imbasnya, proses identifikasi dan analisis masalah kulit bisa punya akurasi lebih tinggi.

 

Dukungan Teknologi AR

Tak hanya itu, inovasi ini juga dapat mendeteksi masalah kulit berdasarkan area wajah. Teknologi AI di HD skin analysis pun dilengkapi perangkat AR yang bisa menampilkan penandaan kulit guna memberi visual yang detail tentang kulit seseorang.

Founder dan CEO Perfect Corp Alice Chang mengungkap, solusi analisis kulit menggunakan AI ini terus diperbarui.

"Dengan melatih model AI menggunakan gambar berdefinisi 2x lebih tinggi, kami bisa meningkatkan presisi dan personalisasi agar konsumen bisa mencapai tujuan perawatan kulit," ia mengimbunyi.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya