Penetrasi Internet Indonesia Capai 79,5 Persen: Dorong Transformasi Digital

Pembangunan infrastruktur digital di Indonesia terus berkembang pesat, sehingga penetrasi internet yang meningkat signifikan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Sep 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 08:30 WIB
BAKTI
BTS 4G yang dibangun oleh BAKTI Kominfo di Daerah 3T di Desa Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam satu dekade terakhir telah mengalami kemajuan pesat, terutama dalam sektor digital. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan misi Indonesia Emas 2045.

Dalam dialog FMB9 (Dialog Forum Merdeka Barat 9), Direktur Utama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Fadhilah Mathar menekankan pentingnya infrastruktur digital.

Menurutnya, infrastruktur digital merupakan tulang punggung transformasi di berbagai sektor.

"Digitalisasi memungkinkan kita untuk lebih efisien dan memberikan akses lebih luas pada masyarakat, termasuk di daerah terpencil," tutur Fadhilah dalam siaran pers yang diterima, Kamis (5/9/2024).

Disebutkan, Kementerian Kominfo bersama ekosistem digital telah berhasil meningkatkan penetrasi internet di Indonesia dari 34,9 persen di 2014 menjadi 79,50 persen dari total populasi penduduk.

Hal ini menunjukkan makin banyak masyarakat yang terhubung ke internet, sehingga akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital.

"Program digitalisasi yang kami lakukan tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur internet, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan digital di seluruh pelosok negeri," ujarnya.

Saat ini, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah 3T menjadi salah satu program andalan BAKTI Kementerian Kominfo. Adapun langkah itu dilakukan dengan jaringan satelit, fiber optik, dan BTS 4G.

Kendati demikian, pemerataan infrastruktur bukan tanpa tantangan. Fadhilah mengatakan, salah satu tantangan terbesar adalah menciptakan permintaan di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh teknologi digital.

Untuk itu, menurut Dirut BAKTI, pihaknya juga berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program-program pelatihan digital.

"Kami menyadari bahwa digitalisasi hanya akan berhasil jika masyarakat memiliki keterampilan yang memadai untuk memanfaatkannya," tuturnya melanjutkan.

BAKTI Kominfo Targetkan 630 BTS Kondisi Kahar Rampung Akhir 2024

BAKTI Kominfo
Plt. Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Yulis Widyo Marfiah. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Pada Juli 2024, BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo mengungkapkan rencananya untuk merampungkan BTS yang masih dalam keadan kahar (force majeure) pada akhir 2024.

Hal ini disampaikan Plt. Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kominfo Yulis Widyo Marfiah. Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 630 site yang masih dalam keadaan kahar.

"Saat ini, memang kurang lebih ada 630 site yang memang masih dalam kondisi kahar, yang kami mencoba selesaikan sampai dengan akhir tahun ini," tutur Yulis.

Langkah ini sejalan dengan target yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Untuk merampungkan pembangunan BTS 4G ini, Yulis menuturkan, BAKTI melakukan beberapa tahapan. Tahap pertama, ada sekitar 148 lokasi yang akan diselesaikan lebih dulu.

Menyusul kemudian, ada 220 lokasi yang diharapkan bisa selesai. Lalu, di tahap ketiga ada sekitar 180 lokasi, sedangkan di tahap keempat ada 75 lokasi.

 

Tantangan BAKTI Kominfo

Dalam kesempatan tersebut, Yulis juga sempat mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi untuk menyelesaikan BTS 4G BAKTI dalam kondisi kahar tersebut.

"Sebenarnya, tantangan utamanya di dalam kondisi kahar ini memang kondisi keamanan, lalu keadaan geografis," tuturnya menjelaskan.

Selain itu, ia menuturkan, mitra penyedia juga kadang tidak sanggup melakukan pembangunan di daerah tersebut.

Untuk itu, menurut Yulis, pihaknya terus bekerja sama dengan sejumlah stakeholder, seperti TNI, Pemerintah Daerah, hingga Polri.

Ia juga menyatakan, BAKTI Kominfo di tahun ini akan fokus menyelesaikan pembangunan site yang masih dalam kondisi kahar tersebut. Karenanya, ia menuturkan, tidak akan ada penambahan lokasi BTS baru.

Keputusan ini juga diambil dengan mempertimbangkan kebijakan fiskal dari pemerintah.

"Tidak ada lokasi baru, memang tidak, karena memang secara kebijakan dari BAKTI pun juga mempertimbangkan kebijakan fiskal ketersediaan anggaran yang ada dan kami juga fokus menyelesaikan yang sudah jadi target kontrak kami," ujarnya. 

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya