Liputan6.com, Jakarta - Sebuah headset canggih yang diperuntukkan untuk penyandang tunanetra dipamerkan di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Perangkat bernama DotLumen ini menyerupai perangkat VR berukuran besar, memiliki unit depan yang bisa dilekatkan di dahi pengguna.
Advertisement
Baca Juga
Sementara sebuah unit daya dan pemrosesan yang cukup besar di bagian belakang berfungsi menyeimbangkan berat perangkat saat digunakan berjalan.
Advertisement
Di bagian depan DotLumen, ada enam kamera computer vision (tiga untuk jarak dekat dan tiga untuk jarak jauh) yang menurut sang pendiri Cornel Amariei, terinspirasi dari sistem yang digunakan Tesla.
Dilansir Engadget, Minggu (12/1/2025), prioritas utama DotLumen adalah untuk pencegahan tabrakan, menghindarkan pengguna dari pejalan kaki lain, dan menjauhi rintangan di jalan. Jadi, headset ini bisa untuk navigasi dan tracking tunanetra.
Di bagian depan headset, terdapat serangkaian 'lengan kecil' yang bersentuhan dengan dahi pengguna, masing-masing terhubung ke motor getar.
Getaran di tengah dahi menandakan jalur yang aman untuk maju, sementara getaran di sisi samping menandakan pengguna harus berbelok. Perangkat ini juga dilengkapi panduan suara yang akan memberi tahu pengguna jika area di depan mereka ramai.
Harga Jauh Lebih Murah Ketimbang Biaya Anjing Penuntun
Amariei menjelaskan bahwa headset ini memiliki daya tahan baterai sekitar 2,5 jam, yang dianggap cukup untuk berjalan-jalan. Namun, jika diperlukan daya tambahan, pengguna dapat menghubungkan power bank USB-C.
Meskipun efektivitas jangka panjang perangkat ini belum dapat dipastikan, terutama bagi orang yang dapat melihat, teknologi ini terasa sangat potensial.
Amariei mengatakan akan menjual DotLumen di pasar Eropa dalam waktu dekat, dengan harga di bawah €10.000 atau Rp 150 jutaan.
Meskipun terdengar mahal, ia menambahkan bahwa biaya pelatihan anjing penuntun untuk tunanetra jauh lebih tinggi. Yayasan Anjing Penuntun di AS memperkirakan biaya pembiakan, pemeliharaan, pelatihan, dan penempatan seekor anjing penuntun mencapai USD 50.000 atau Rp 810 jutaan.
Advertisement