Pembocor Divonis Bersalah, Pendiri Wikileaks `Serang` Obama

Assange menuding Presiden AS Barack Obama sebagai "ekstrimis keamanan nasional".

oleh Bayu Galih diperbarui 31 Jul 2013, 13:04 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2013, 13:04 WIB
pendiri-wikileaks-130731b.jpg
Pengadilan di Fort Meade, Amerika Serikat, telah menjatuhkan vonis bersalah kepada Prajurit Bradley Manning atas tuduhan membocorkan informasi rahasia ke situs Wikileaks. Prajurit Manning pun terancam hukuman penjara sekitar 136 tahun atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Spionase dan Hukum Militer. Meski begitu, Manning terlepas dari tuduhan memberikan informasi ke musuh.

Vonis yang dijatuhkan kepada Manning ini sontak mendapat kritikan tajam dari pendiri Wikileaks, Julian Assange. Dilansir dari laman Reuters, Rabu (31/7/2013), Assange bahkan menuding Presiden AS Barack Obama sebagai "ekstrimis keamanan nasional".

Sebaliknya, Assange memuji Manning sebagai "sumber jurnalistik paling penting yang pernah ada di dunia". Dengan bocoran informasi yang diungkapnya, Manning memang menjadi pembocor dokumen rahasia terbesar dalam sejarah AS. Tapi Assange menganggap pengadilan militer tak menjatuhkan vonis secara adil dan berimbang.

"Pemerintah (AS) menahan Bradley Manning dalam sangkar, menelanjanginya dan mengisolasi untuk menjatuhkannya. Sebuah aksi formal yang dikutuk United Nations Special Rapporteur untuk penyiksaan. Ini tak akan menjadi pengadilan yang adil," ujar Assange yang saat ini berada di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, yang menampungnya sebagai penerima suaka.

Assange pun mengatakan Wikileaks dan tim hukum yang membela Manning tak akan berhenti berjuang mencari keadilan. "Ini preseden yang berbahaya dan contoh buruk dari ekstrimis keamanan nasional. Ini putusan berpandangan sempit yang tak bisa diberikan toleransi dan harus dilawan," ujar Assange.

Tapi Assange tak pernah memberikan konfirmasi apakah Manning mensuplai dokumen rahasia kepada Wikileaks. Pria asal Australia itu hanya menggunakan kata "diduga" saat bicara mengenai pembocoran.

Prajurit Bradley Manning terkena lima tuduhan terkait aksi spionase dan 14 tuduhan berat lain, termasuk pelanggaran Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, serta hukum militer.

Di masa pemerintahan Presiden Obama, setidaknya ada dua pembocor kelas kakap yang mengungkap dokumen rahasia AS. Selain Manning, pembocor lainnya adalah Edward Snowden, mantan kontraktor intelijen untuk National Security Agency. Tentu saja Assange menyerang Obama yang dianggap tak pernah melindungi pelaku pembocor atau whistleblower.

"Di tahun 2008 saat menjadi kandidat presiden, Barack Obama memiliki platform yang memuji aksi whistleblowing sebagai aksi keberanian dan patriotisme. Platform itu secara komprehensif telah dikhianati oleh aksi Barack Obama," kecam Assange. (gal)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya