Motorola akhirnya memperkenalkan smartphone unggulannya, Moto X. smartphone ini merupakan produk Motorola yang paling ditunggu. Sebab, ini adalah produk pertama Motorola setelah resmi menyandang status "A Google Company", setelah dibeli Google pada 2011 silam.
Dilansir dari laman The Verge, Jumat (2/8/2013), Moto X memang hadir dengan sejumlah fitur canggih baru. Salah satunya adalah touchless conrol, yang memungkinkan pengguna mengendalikan perangkatnya tanpa menyentuh. Cukup bilang "Ok Google", maka pengguna bisa melakukan panggilan atau perintah lain berbasis suara.
Tapi ada juga yang menganggap Moto X tak secanggih yang diharapkan, sebab tak dibekali dengan fitur terbaik Google. Salah satu yang tak muncul di Moto X adalah Android 4.3 Jelly Bean, versi terbaru dari sistem operasi besutan Google. Tentu ini pun menimbulkan pertanyaan: Apakah ada pertentangan antara Motorola dengan Google?
"Ini tak seperti kami dirugikan seperti yang lain, tapi kami lebih dirugikan ketimbang yang lain," demikian yang diungkap eks pegawai Motorola kepada Wall Street Journal.
Menurut WSJ, kabar pertentangan ini bermula dari mantan pendiri Android, Andy Rubin, yang memang dikenal mendukung platform robot hijau itu sebagai sistem operasi terbuka. Tapi untuk Motorola Rubin memperlakukannya secara berbeda dan tidak mendorongnya agar lebih berkembang, bahkan lebih tertutup.
Motorola memang beberapa kali mengembangkan smartphone Android sebelum dibeli Google. Tapi saat akuisisi dilakukan, sejumlah email terkait pengembangan Android tak mendapat respon.
Akibat komunikasi yang buruk ini, pengembang Motorola pun mempertimbangkan untuk menghilangkan browser Chrome sebagai aplikasi bawaan. Alasannya, mereka tak mendapatkan informasi yang cukup dari Google akan seperti apa Chrome itu berfungsi di ponsel Motorola. Tapi masalah ini selesai ketika Google menunjuk Sundar Pichai sebagai pimpinan yang membawahi pengembangan Android sekaligus Chrome.
Ketika dikonfirmasi WSJ, Google tak mengizinkan untuk melakukan wawancara kepada Andy Rubin. Isu pertentangan pun dibantah CEO Motorola Dennis Woodside. "Hubungannya baik," ucap Woodside. "Saya tak percaya isu itu ada," lanjutnya.
Seperti apapun isu yang beredar, Moto X kini menjadi produk unggulan baru bagi Google. Spesifikasi yang dibenamkan di Moto X pun menjadikan Moto X layak menjadi pilihan. Spesifikasi itu antara lain prosesor Snapdragon dual-core 1,7 GHz S4 Pro, kamera belakang 10 megapiksel, kamera depan 2,1 megapixel, RAM 2 GB dan pilihan penyimpanan internal 16 GB atau 32 GB.
Ponsel ini menggunakan nano-SIM card, dan sudah mendukung LTE, NFC, Bluetooth 4.0 + EDR dan Wi-Fi 802.11ac. Baterai Moto X dapat bertahan hingga 24 jam, atau 13 jam waktu bicara, berbekal baterai berukuran 2.200 mAh. (gal)
Dilansir dari laman The Verge, Jumat (2/8/2013), Moto X memang hadir dengan sejumlah fitur canggih baru. Salah satunya adalah touchless conrol, yang memungkinkan pengguna mengendalikan perangkatnya tanpa menyentuh. Cukup bilang "Ok Google", maka pengguna bisa melakukan panggilan atau perintah lain berbasis suara.
Tapi ada juga yang menganggap Moto X tak secanggih yang diharapkan, sebab tak dibekali dengan fitur terbaik Google. Salah satu yang tak muncul di Moto X adalah Android 4.3 Jelly Bean, versi terbaru dari sistem operasi besutan Google. Tentu ini pun menimbulkan pertanyaan: Apakah ada pertentangan antara Motorola dengan Google?
"Ini tak seperti kami dirugikan seperti yang lain, tapi kami lebih dirugikan ketimbang yang lain," demikian yang diungkap eks pegawai Motorola kepada Wall Street Journal.
Menurut WSJ, kabar pertentangan ini bermula dari mantan pendiri Android, Andy Rubin, yang memang dikenal mendukung platform robot hijau itu sebagai sistem operasi terbuka. Tapi untuk Motorola Rubin memperlakukannya secara berbeda dan tidak mendorongnya agar lebih berkembang, bahkan lebih tertutup.
Motorola memang beberapa kali mengembangkan smartphone Android sebelum dibeli Google. Tapi saat akuisisi dilakukan, sejumlah email terkait pengembangan Android tak mendapat respon.
Akibat komunikasi yang buruk ini, pengembang Motorola pun mempertimbangkan untuk menghilangkan browser Chrome sebagai aplikasi bawaan. Alasannya, mereka tak mendapatkan informasi yang cukup dari Google akan seperti apa Chrome itu berfungsi di ponsel Motorola. Tapi masalah ini selesai ketika Google menunjuk Sundar Pichai sebagai pimpinan yang membawahi pengembangan Android sekaligus Chrome.
Ketika dikonfirmasi WSJ, Google tak mengizinkan untuk melakukan wawancara kepada Andy Rubin. Isu pertentangan pun dibantah CEO Motorola Dennis Woodside. "Hubungannya baik," ucap Woodside. "Saya tak percaya isu itu ada," lanjutnya.
Seperti apapun isu yang beredar, Moto X kini menjadi produk unggulan baru bagi Google. Spesifikasi yang dibenamkan di Moto X pun menjadikan Moto X layak menjadi pilihan. Spesifikasi itu antara lain prosesor Snapdragon dual-core 1,7 GHz S4 Pro, kamera belakang 10 megapiksel, kamera depan 2,1 megapixel, RAM 2 GB dan pilihan penyimpanan internal 16 GB atau 32 GB.
Ponsel ini menggunakan nano-SIM card, dan sudah mendukung LTE, NFC, Bluetooth 4.0 + EDR dan Wi-Fi 802.11ac. Baterai Moto X dapat bertahan hingga 24 jam, atau 13 jam waktu bicara, berbekal baterai berukuran 2.200 mAh. (gal)