Merugi, BlackBerry Akan Pangkas Produksi Smartphone BB 10?

Langkah itu dilakukan berdasarkan pada hasil penjualan ketiga smartphone BlackBerry 10 yang tidak sebanding dengan biaya produksinya.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 20 Agu 2013, 14:53 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2013, 14:53 WIB
blackberry-130717b.jpg

Meski sempat menjadi penguasa pasar smartphone pada beberapa tahun silam, upaya BlackBerry untuk bangkit di pasar smartphone dengan meluncurkan sistem operasi BlackBerry 10 (BB 10) tampaknya belum sepenuhnya berhasil.

BlackBerry mem-PHK 250 karyawan dan kini telah ditinggal oleh beberapa petinggi perusahaan. Rencana untuk menjual paten BlackBerry bahkan mencuat, seakan menjadi pertanda jika kondisi perusahaan sedang berada di ujung tanduk.

Kehadiran sistem operasi BB 10 yang diharapkan mampu mengembalikan kejayaan BlackBerry nyatanya belum bisa berjalan sesuai rencana. Perusahaan yang dulu bernama Research In Motion (RIM) itu diprediksi akan mengurangi 10% produksi smartphone BB 10 besutannya.

Langkah tersebut dilakukan berdasarkan pada hasil penjualan ketiga smartphone BlackBerry 10 yang tidak sebanding dengan biaya produksinya. Analis Peter Misek menilai kehadiran BB Q5 tidak mampu memperbaiki kondisi perusahaan.

Dilansir laman Ubergizmo, Selasa (20/8/2013), Misek memprediksi jika BlackBerry akan mengurangi jumlah produksi Q5 dari 5,5 juta unit menjadi 5 juta unit. Pendapatan perusahaan dari perangkat BB 10 untuk segmen menengah atas menurun dari USD 2,6 milyar menjadi USD 2,3 milyar.

Isu privatisasi yang akan dilakukan perusahaan disebut-sebut sebagai langkah untuk menyelamatkan BlackBerry. Bahkan nilai portofolio lebih dari 5.000 paten BlackBerry ditaksir bernilai USD 2 - 5 milyar. (vin/dew)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya