Kisahnya begitu menginspirasi banyak orang. Sejak ia memutuskan untuk belajar coding pada pertengahan Agustus 2013, akhirnya tunawisma bernama Leo Grand ini berhasil membuat aplikasi mobile.
Aplikasi mobile yang diciptakan pria 37 tahun ini diberi nama 'Trees for Cars' - yang dapat memberikan informasi kepada pengemudi - seberapa banyak gas karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan dari kendaraannya.
Baca Juga
"Aplikasi ini adalah cara yang tepat untuk membangun relasi, memperkuat komunitas, saling mengingatkan satu sama lain untuk menyelamatkan lingkungan," kata Grand, seperti dikutip Business Insider, Jumat (13/12/2013).
Trees for Cars sudah bisa diunduh di Apple App Store dan Google Play Store dengan banderol US$ 0,99 atau sekitar Rp 12 ribuan.
Sebagai informasi, Grand menjadi seorang tunawisma sejak tahun 2011, setelah ia kehilangan pekerjaannya sebagai agen asuransi jiwa. Ia terpaksa hidup di jalan karena uang sewa apartemennya naik.
Advertisement
Grand belajar coding sejak pertengahan Agustus 2013 atau selama enam minggu dari Patrick McConlogue, yang merupakan seorang programmer perangkat lunak berusia 23 tahun.
Saat pertamakali bertemu, McConlogue menawarkan dua pilihan kepada Grand. Pilihan pertama adalah memberikan uang tunai US$ 100 dan pilihan kedua adalah tiga buku JavaScript dan sebuah laptop Chromebook murah.
Menariknya, Grand memilih opsi kedua dan berusaha keras untuk belajar coding. Ia berpikir bahwa uang bisa habis dengan mudah dalam sekejap, sedangkan pengetahuan akan menjadi aset besar di masa depan.
Setiap pagi McConlogue berangkat kerja satu jam lebih awal dari rumahnya, sehingga ia bisa bertemu dengan Grand di taman dan mengajarinya ilmu untuk menjadi seorang pengembang perangkat lunak yang andal.
Kisah hidup mereka memang sangat inspiratif, maka tak heran bila keduanya memiliki banyak penggemar. (isk/dew)
Â
Â