Perkembangan Robot di Jepang Terinspirasi Dari Sebuah Boneka

Pada zaman Edo, sebagian besar tukang kayu di Jepang sudah mampu membuat automata alias mesin yang mampu beroperasi sendiri.

oleh Iskandar diperbarui 18 Des 2013, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 09:30 WIB
robot-131218c.jpg

Ketika negara Barat khawatir akan peran robot yang suatu saat akan mengalahkan kepintaran manusia, Jepang malah antusias untuk mengembangkan berbagai jenis robot.

Bisa dibilang, kehadiran beberapa jenis manga dan anime seperti Astroboy memiliki konstribusi penting dalam pembentukan perspektif positif masyarakat Jepang terhadap robot.

Cikal bakal robot di Jepang telah ada sejak zaman Edo, sekitar tahun 1603-1867. Edo sendiri adalah sebuah boneka mekanik yang dikenal sebagai Karakuri Ningyo, dibuat pada abad ke-18 hingga abad ke-19.


Berawal Dari Tukang Kayu
Karakuri memiliki arti alat mekanik untuk mengusik, sementara Ningyo ditulis sebagai dua aksara terpisah yang berarti orang dan bentuk. Jika kedua kata itu digabungkan dapat diterjemahkan sebagai boneka atau patung ukiran.

Pada zaman Edo, sebagian besar tukang kayu di Jepang sudah mampu membuat automata alias mesin yang mampu beroperasi sendiri - dilengkapi katrol dan pemberat agar dapat bergerak.



Meskipun teknologinya sederhana, robot-robot itu mampu melakukan beberapa gerakan yang menakjubkan, seperti bisa mengoperasikan senjata panah, menghidangkan teh, menulis, dan lainnya.


Robot Pertama Jepang
Robot pertama yang dibangun di Jepang adalah Gakutensoku. Robot ini dibuat di Osaka serta dirancang dan diproduksi oleh ahli biologi Makoto Nishimura pada tahun 1929.

Kelebihan yang dimiliki Gakutensoku adalah bisa mengubah ekspresi wajah dan menggerakkan kepala dan tangan melalui mekanisme tekanan udara. Sementara di atasnya terdapat robot berbentuk burung bernama Kokukyocho.

Ketika Kokukyocho menangis, mata Gakutensoku tertutup dan ekspresi wajahnya menjadi termenung. Namun ketika lampu di tangan kanannya menyala, Gakutensoku mulai menulis kata dengan pena. Namun sayang, menurut informasi robot ini hilang saat pameran di Jerman pada tahun 1939.


Bapak Robotika Jepang
Robot mulai benar-benar dikembangkan di Jepang sejak tahun 1973 oleh Professor Ichiro Kato dari Universitas Waseda. Ia dikenal sebagai bapak robotika Jepang, karena keahliannya dalam menciptakan banyak robot humanoid.



Robot pertama yang dibuat Kato adalah Walbot 1, yang berjalan di atas dua kaki serta dapat berputar dan melebar ke samping. Kato mengklaim, robot itu memiliki IQ yang setara dengan bocah berusia 2 tahun.

Kemudian, tahun 1984, Kato memperkenalkan Walbot 2 yang mampu memainkan piano dengan membaca not balok di atas kertas dan memainkan tuts dengan kaki secara bersamaan.


4 Robot Humanoid Fenomenal
Beberapa robot humanoid Jepang yang sangat terkenal, di antaranya adalah Asimo, Actroid, Qrio, dan Evolta. Asimo merupakan robot humanoid yang diciptakan oleh Honda Motor Company.



Bentuknya menyerupai astronot kecil yang membawa backpack dan bisa berjalan di atas dua kaki dengan kecepetan 6km/jam. Pada tahun 2007, terdapat 46 unit Asimo. Per unitnya dibuat dengan dana hampir US$ 1 juta.

Kemudian, Actroid adalah robot humanoid dengan tampilan menyerupai manusia yang dikembangkan di Universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd. Robot ini diperkenalkan pertama kali pada ajang International Robot Exposition 2003 di Tokyo, Jepang.

Sementara Qrio adalah robot humanoid besutan Sony Dream Robot (SDR) yang diluncurkan pada tahun 2004, mengikuti kesuksesan pendahulunya yaitu AIBO.

Sedangkan Evolta merupakan robot yang menjadi maskot Panasonic. Diperkenalkan pada tahun 2010, robot ini pernah menyabet penghargaan Guiness World Records karena berhasil menempuh perjalanan sejauh 300 mil dari Tokyo ke Kyoto. (isk)


Bagaimana dengan perkembangan robot di Indonesia? Simak artikel serial berikutnya...



Baca juga:
Istilah Robot Lahir Dari Pertunjukan Drama

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya