Di Balik Nama Jalan Margonda

Margonda adalah nama seorang pejuang yang gugur dalam pertempuran melawan tentara NICA di Depok, Jawa Barat.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2015, 19:10 WIB
Di Balik Nama Jalan Margonda
Margonda adalah nama seorang pejuang yang gugur dalam pertempuran melawan tentara NICA di Depok, Jawa Barat.

Liputan6.com, Depok - Jalan Margonda adalah jalan yang menjadi gerbang utama Kota Depok, Jawa Barat. Sangatlah wajar jika jalan ini sangat sibuk dan padat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (10/11/2015), Margonda adalah nama seorang pejuang kemerdekaan yang gugur dalam pertempuran melawan tentara NICA di kawasan Pancoran Mas, Depok, Margonda. Berasal dari Bogor dan terlahir dengan nama Margana.

Margonda sempat belajar sebagai analis kimia di Balai Penyelidikan Kimia milik Belanda, kemudian ikut pelatihan penerbang cadangan di Luchtvaart atau Departemen Penerbangan Belanda.

Di masa kemerdekaan, Margonda bersama para pemuda Bogor membentuk laskar Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). Setelah itu Margonda bergabung bersama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Depok adalah kawasan yang memiliki tatanan pemerintahan sendiri dan telah merdeka sejak 1714.

Pada mulanya, Depok dikuasai oleh tuan tanah Belanda Cornelis Chastelin. Ia kemudian menyerahkan kepada 12 bekas budaknya yang kemudian jadi marga-marga dan dikenal sebagai Belanda Depok. Mereka pun menolak bergabung dengan Indonesia karena sudah lebih dulu merdeka dan memiliki kepala negara sendiri.

Akhirnya, Margonda dan para pemuda menyerbu Depok. Mereka memaksa orang Depok mengakui kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini dikenal dengan Gedoran Depok.

Namun perjuangan para pemuda itu mendapat perlawanan dari NICA. Margonda gugur pada 16 November 1945 dengan luka di dada.

Jasad Margonda dimakamkan di Taman Makam Dreded Bogor. Meski berasal dari Bogor, namanya diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Depok. (Vra/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya