Liputan6.com, Pati - Kesedihan menyelimuti kediaman Patmi di Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah. Ia meninggal dunia saat melakukan aksi cor kaki di depan Istana Negara.
Seperti ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Rabu (22/3/2017), Sri Utama, anak Patmi mengaku ikhlas atas kepergian ibu dua anak tersebut. Mereka menganggap Patmi adalah sosok pejuang yang membela tanah kelahirannya demi masa depan warga pegunungan Kendeng.
Sementara itu, Jenazah Patmi tiba di rumah duka pada Selasa malam. Ratusan warga menyambut kedatangan aktivis lingkungan untuk kelestarian pegunungan Kendeng itu. Isak tangis keluarga pun pecah setelah jenazah tiba di rumah duka. Selesai disalatkan, jenazah Patmi dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Advertisement
Selama ini Patmi dikenal sebagai sosok wanita yang tangguh dalam berjuang menolak pabrik semen. Ia selalu aktif dalam setiap aksi, baik yang dilakukan di Pati, Semarang maupun Jakarta.
Di Jakarta, meski salah seorang peserta aksi cor kaki gugur, namun tidak menyurutkan peserta aksi lain untuk tetap melanjutkan aksi mereka. Mereka mengaku baru akan berhenti hingga pemerintah benar-benar mencabut izin pabrik PT Semen Indonesia.
Keinginan petani Kendeng bertemu Presiden Joko Widodo belum berhasil. Mereka hanya bertemu Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Tiga petani peserta cor kaki sempat berbicara langsung dengan Teten. Teten pun menjamin peresmian pabrik PT Semen Indonesia akan ditunda.
Saksikan kedatangan jenazah Patmi di kampung halamannya berikut ini.