Logo Asian Games 2018 Disayembarakan Terbatas

Maskot Asian Games 2018, Drawa akan didesain ulang.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Jan 2016, 21:54 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2016, 21:54 WIB
Logo Asian Games 2018 Disayembarakan Terbatas
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf bersama Menpora Imam Nahrawi sepakat ubah desain Drawa, maskot Asian Games 2018 (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta: Maskot Asian Games 2018, Drawa menjadi pergunjingan di media sosial. Desain Drawa yang merupakan perwujudan dari Burung Cenderawasih dinilai terlalu kuno.

Baca Juga

  • Cedera, Arema Tetap Bawa Bek Tangguh Spanyol ke Tenggarong
  • 5 Alasan Madrid 'Tendang' Benitez dari Bernabeu
  • MU Siap 'Curi' Pemain Buruan Barcelona

Mendapat cibiran tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung bergerak cepat. Kemenpora langsung menggandeng Badan Ekonomi Kreatif untuk mendesain ulang Drawa.

"Meski kemarin sudah di-launching, kami tetap mendengar gagasan masyarakat untuk memberi opsi baru terkait maskot Asian Games," ucap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Rabu (6/1/2016).

"Kami menunjuk Badan Ekonomi Kreatif untuk menjadi tim share agar bisa menyempurnakan maskot Asian Games. Kami tidak mau menghilangkan ciri khas Indonesia di maskot ini," tambahnya.
Imam Nahrawi dan Triawan Munaf bicarakan soal desain ulang maskot Asian Games 2018 (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menjelaskan, pihaknya bakal mengadakan sayembara untuk mendesain ulang maskot Asian Games. Namun, sayembara ini hanga ditujukan untuk kalangan tertentu saja.

"Pada saat kami mendapat poin untuk mengubah even ini menjadi luar biasa. Keterbukaan dan kerja sama ini memang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo," ucap ayah kandung artis Sherina Munaf tersebut.

"Ini adalah even yang langka, untuk itulah logo harus diperbaiki. Semoga hasil kerja sama kita bisa membuahkan hasil yang maksimal. Logo ini disayembarakan hanya untuk profesional, dilakukan oleh ahli desain grafis. Ada kriterianya, tidak sembarang orang ikut. Kita ingin buat yang ada sainsnya, dalam arti ilmu desainnya," jelas Triawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya