Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung membangun dua venue olahraga bertaraf internasional yaitu Jakarta International Velodrome Rawamangun dan Jakarta International Equastrian Park Pulomas. Pembangunan venue olahraga itu untuk pesta olahraga Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018.
Hingga akhir Oktober 2017, pembangunan konstruksi velodrome telah mencapai 65 persen. Proyek itu akan selesai pada Juni 2018 atau dengan masa waktu 26 bulan terhitung dari Mei 2016.
Di proyek tersebut, Wika Gedung konsorsium sebagai kontraktor pelaksana untuk mengerjakan pekerjaan design and build dengan nilai proyek Rp 665 miliar.
Advertisement
Baca Juga
"Wika gedung sebagai perusahaan konstruksi bangunan gedung optimistis dapat menyelesaikan proyek itu tepat waktu dengan tetap mengutamakan kualitas berstandar internasional," ujar Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo, demikian mengutip keterangan tertulis, Rabu (1/11/2017).
Velodrome Rawamangun dibuat multifungsi dengan beberapa venue olahraga lainnya. Velodrome tersebut juga dirancang untuk futsal, bulu tangkis, dan cabang olahraga lainnya di bagian tengah perlintasan sepeda.
Keistimewaan lainnya dari Velodrome adalah proyek ini dibalut megah dengan atap menggunakan kerangka baja dilapisi membran dan menggunakan kayu yang diimpor langsung dari Siberia untuk perlintasan (track) balap sepeda dengan lingkar panjang sekitar 250 meter, lebar 5,5 meter dengan kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk serta memiliki sertifikat standard dari Federasi Balap Sepeda Dunia, Union Cycliste Internationale (UCI).
Proyek ini nantinya ini akan menjadi sebagai salah satu icon olahraga Indonesia khususnya di Jakarta dan setara dengan velodrome – velodrome yang digunakan dalam ajang olimpade dunia.
Pembangunan Jakarta International Equesterian Park Pulomas capai 86 persen
Tidak berjauhan dari lokasi proyek velodrome Rawamangun, terdapat proyek lainnya yaitu Jakarta International Equasterian Park Pulomas. Saat ini kemajuan pembangunan dari arena ketangkasan berkuda Pulomas itu sudah mencapai 86 persen.
Wika Gedung selaku kontraktor utama mendapatkan penunjukan pembangunan proyek ini dari PT Pulo Mas Jaya dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, MEP dan landscape senilai Rp 261 miliar.
Manajer Proyek Khomensyah Nasution mengatakan bahwa pembangunan Equestrian Park di atas lahan seluas 407.000 meter persegi (m2), akan menampung sedikitnya 144 unit kandang kuda. "Arsitektur bangunan tribunnya iconic seperti kuda melompat," ujar Komensyah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IPO Wika Gedung
Sebelumnya Wika Gedung sebagai salah satu anak usaha PT Wijaya Karya Tbk juga berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 4,46 miliar saham atau setara 40 persen usai penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) ke publik.
Perseroan telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, dan PT Buana Capital Sekuritas.
"Penguatan modal merupakan kebutuhan utama Wika gedung untuk memperkuat daya saing dan mengoptimalkan peluang pertumbuhan bisnis yang dikelola. Kami percaya melalui IPO ini Wika Gedung mampu mempercepat akselerasi bisnis baik konstruksi high rise building mapun investasi pengembangan yang direncanakan sehingga dapat memberikan manfaat lebih untuk pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo.
Setelah perhelatan Asian Games tahun depan, venue ini akan fungsikan sebagai destinasi untuk wisata andalan termasuk obyek penginapan perawatan kuda akan dialihkan menjadi hotel dan resort sehingga tetap produktif.
Advertisement