Liputan6.com, Jakarta Timnas sepak takraw putri Indonesia harus puas dengan medali perunggu pada Asian Games 2018. Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Vietnam pada babak semifinal nomor kuadran di Ranau Hall, Palembang, Jumat (31/8/2018).
"Semua sudah maksimal. Apa yang dilakukan di latihan sudah keluar semua di pertandingan. Jadi, ya hasilnya begitu, ada yang harus kita evaluasi," kata atlet timnas sepak takraw putri di Asian Games 2018, Christy Florensia.
Advertisement
Baca Juga
Timnas Indonesia kalah lebih dulu 20-22 pada set pertama atas Vietnam. Namun Florensia dan kawan-kawan berhasil menyamakan kedudukan di set kedua usai menang 21-15.
Sayangnya, mereka gagal mempertahankan ritme permainan di set ketiga dan kalah 19-21. Timnas Indonesia harus menyerah atas Vietnam dan mau tak mau hanya mendapat medali perunggu.
Kekalahan atas Vietnam menurut Florensia bukan berarti karena timnas Indonesia kalah kualitas. Pasalnya, Florensia mengungkapkan kekuatan timnas Indonesia dan Vietnam seimbang.
"Kadang kita kalahin dia. Hari ini, dia mengalahkan kita," kata Florensia.
Â
Faktor Kompetisi
Lebih lanjut, Florensia menilai faktor kompetisi menjadi perbedaan antara timnas Indonesia dengan Vietnam. Menurutnya, mental bertanding tim Vietnam sudah teruji lantaran para pemainnya rutin mengikuti kompetisi.
"Bisa jadi. Soalnya, kalau dari saya pribadi, terlalu lama latihan, ujicobanya kurang. Suasana latihan dan pertandingan berbeda. Ketika pertandingan, lawannya berbeda. Dari segi mental saling membaca," ujara Florensia.
Advertisement