Doa Menerima Zakat Fitrah Arab, Latin, dan Artinya, Begini Anjurannya

Ketahui doa menerima zakat fitrah dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya, beserta anjuran, golongan penerima, dan keutamaannya dalam artikel lengkap ini!

oleh Fitriyani Puspa Samodra Diperbarui 06 Mar 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 10:30 WIB
Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah, ibadah wajib bagi umat Muslim di bulan Ramadhan, tak hanya membawa berkah bagi yang memberi, tapi juga bagi yang menerimanya. Sebagai penerima, membaca doa setelah menerima zakat fitrah adalah amalan sunnah yang dianjurkan. Doa zakat ini menjadi ungkapan syukur kepada Allah SWT dan doa kebaikan untuk pemberi zakat. Artikel ini akan membahas beberapa versi doa tersebut, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

Ada beberapa versi doa yang beredar di masyarakat, dan semuanya memiliki inti yang sama: mengucapkan syukur dan mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat. Keberagaman ini menunjukkan kekayaan ajaran Islam dalam beribadah. Tidak ada satu doa yang paling benar, selama doa tersebut dipanjatkan dengan ikhlas dan penuh rasa syukur.

Membaca doa saat menerima zakat fitrah bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan melalui tangan orang lain. Semoga dengan membaca doa ini, pahala dan keberkahan akan semakin lengkap bagi pemberi dan penerima zakat. berikut doa menerima zakat yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025)

Promosi 1

Doa Menerima Zakat Fitrah

Berikut beberapa doa yang dapat dibaca setelah menerima zakat fitrah, beserta tulisan Arab, Latin, dan artinya:

Doa 1 (dari Habib Hasan Ahmad Muhammad al-Kaf):

ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ

Âjarakallâhu fî mâ a'thaita wa bâraka fî mâ abqaita wa ja'alahu laka thahûran.

Arti: Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, memberkahi harta yang kau simpan, dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Doa 2 (dari Syekh Nawawi Banten):

طَهَّرَ اللهُ قَلْبَكَ فِي قُلُوْبِ الأَبْرَارِ وَزَكَّى عَمَلَكَ فِي عَمَلِ الأَخْيَارِ وَصَلَّى عَلَى رُوْحِكَ فِي أَرْوَاحِ الشُّهَدَاءِ

Thahharallāhu qalbaka fī qulūbil abrār, wa zakkā 'amalaka fî 'amalil akhyār, wa shallā 'alā rūhika fî arwāhis syuhadā'.

Arti: Semoga Allah menyucikan hatimu seperti hati orang-orang saleh, menyucikan amalmu seperti amal orang-orang pilihan, dan melimpahkan rahmat-Nya atas rohmu seperti roh para syuhada.

Doa 3 (Versi lain yang umum beredar):

أَجَرَكَ اللهُ فِيمَا أَعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَﺎرَكَ لَكَ فِيمَا أَبْقَيْتَ

Ajarakallahu fiimaa a'thaita wa ja'alahuu laka thahuuraa wa baaraka laka fiimaa abqaita.

Arti: Semoga Allah memberikan ganjaran pahala terhadap harta yang telah engkau berikan dan menjadikannya penyuci bagimu. Serta semoga Allah memberikan keberkahan hartamu yang masih tersisa padamu.

Anjuran Membaca Doa Setelah Menerima Zakat

Membaca doa setelah menerima zakat fitrah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang memerintahkan untuk mendoakan para pemberi zakat,

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ۝١٠٣

Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Doa menerima zakat fitrah menjadi wujud syukur dan harapan agar zakat yang diberikan menjadi pembersih harta dan jiwa bagi pemberi zakat.

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, "Siapa saja yang memberikan kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya. Jika kalian tidak sanggup membalasnya, doakanlah dia." Hadits ini menunjukkan pentingnya mendoakan orang yang telah berbuat baik kepada kita, termasuk mereka yang memberikan zakat.

Dengan membaca doa, kita juga berharap agar Allah SWT menerima zakat yang telah diberikan dan memberikan pahala yang berlipat ganda kepada pemberi zakat.

Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Berikut adalah delapan golongan yang berhak menerima zakat, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah ayat 60:

  1. Fakir: Orang yang sangat kekurangan harta dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal, meskipun ia telah mencapai nisab.
  2. Miskin: Orang yang memiliki harta dan pekerjaan, namun tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan layak. Mereka mengalami kekurangan dan membutuhkan bantuan.
  3. Amil: Orang yang bekerja mengumpulkan dan mendistribusikan zakat. Mereka tidak mendapatkan upah selain zakat yang mereka kelola.
  4. Mualaf: Orang yang baru memeluk Islam dan imannya masih lemah. Mereka membutuhkan dukungan dan bantuan agar dapat berdiri teguh dalam agamanya.
  5. Budak (Riqab): Orang yang dijanjikan oleh pemiliknya untuk dimerdekakan. Zakat dapat digunakan untuk menebus kemerdekaan mereka.
  6. Gharim: Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu melunasinya. Zakat dapat digunakan untuk membantu mereka membayar hutang.
  7. Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah SWT untuk kebaikan dan kemaslahatan. Mereka dapat menerima zakat untuk menunjang perjuangan mereka.
  8. Ibnu Sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan jauh untuk mencari nafkah atau untuk beribadah. Mereka dapat menerima zakat untuk membantu mereka dalam perjalanan dan kebutuhan hidup.

Catatan:

  • Penerima zakat harus memenuhi syarat sebagai muslim.
  • Zakat harus diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan dan tidak boleh diberikan kepada orang yang mampu.
  • Penyaluran zakat harus dilakukan secara adil dan transparan.

Keutamaan Menunaikan Zakat

Berdasarkan riwayat yang disampaikan, menunaikan zakat memiliki beberapa keutamaan, yaitu:

1. Dilipatgandakan oleh Allah:

  • Allah akan menerima zakat yang dikeluarkan dari harta yang halal, meskipun nilainya kecil, seperti sebutir kurma.
  • Allah akan melipatgandakan pahala zakat tersebut, seperti pertumbuhan anak kuda yang dipelihara dengan baik hingga menjadi besar.
  • Zakat akan tumbuh besar seperti gunung sebagai balasan atas kebaikan yang telah diberikan.

2. Ditinggikan Derajatnya oleh Allah:

  • Menunaikan zakat tidak akan mengurangi harta, justru akan mendatangkan keberkahan dan peningkatan rezeki.
  • Allah akan memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada orang yang pemaaf dan suka bersedekah.
  • Orang yang merendahkan diri karena Allah, akan ditinggikan derajatnya oleh-Nya.

Kesimpulan

Menunaikan zakat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga memiliki banyak keutamaan bagi orang yang melakukannya. Selain membantu orang yang membutuhkan, zakat juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kedekatan dengan Allah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya